Surabaya – PT Sekar Laut Tbk tetap optimis penjualannya tahun ini tetap akan tumbuh 10 persen meskipun kondisi market global dan domestic masih dibayangi pandemi Covid 19. Selain memperluas market ekspor, pasar lokal juga terus ditingkatkan penetrasinya.
John C Gozal, Direktur PT Sekar Laut Tbk menjelaskan, saat ini kondisi market semakin membaik meskipun daya beli masyarakat masih belum sepenuhnya pulih. Hal ini menyusul makin membaiknya ekonomi global maupun nasional menyusul adanya vaksin Covid 19.
“Secara perlahan daya beli akan membaik. Sehingga pasar juga akan ikut terimbas. Kami masih optimis, tahun ini pertumbuhan market kami bisa 10 persen,” kata John C Gozal, beberapa waktu lalu di Surabaya.
Menurutnya, optimisme tersebut didukung pasar penjualan di traditional market cukup bagus selama pandemic Covid 19. Tahun lalu pasar ritel hanya turun 2 persen saja. Sehingga hal itu bisa mencover penurunan yang terjadi pada pasar Horeca (hotel, restoran dan café) yang anjlok drastis 30-50 persen (2020) karena pandemic.
Namun saat ini pasar Horeca juga mulai membaik setelah adanya kelonggaran kebijakan dari pemerintah daerah yang membolehkan bisnis kuliner buka kembali dengan menerapkan protokol Kesehatan ketat dan jam operasional dibatasi.
Selama kuartal pertama 2021 (Q1) pihaknya berhasil mencatat kinerja positif . Emiten berkode SKLT ini berhasil mencatat penjualan selama Q1/ 2021 Rp 337 miliar atau naik dua persen dibanding periode yang sama tahun 2020 yang mencapai Rp 330 miliar.
Sementara laba perseroan pada kuartal I/2021 sebesar Rp 18 miliar. Jumlah tersebut naik tuju persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 yakni Rp 12 miliar. Kenaikan laba tersebut karena adanya pengurangan biaya-biaya.
“Potensinya tahun ini masih bagus. Jika pandemi cepat berakhir akan mendorong masyarakat untuk melakukan banyak aktivitas. Sehingga ekonomi akan semakin tumbuh. Daya beli masyarakat otomatis juga akan naik, Penjualan kami juga akan naik,” ujar John Gozal.
Dia optimis, target pertumbuhan penjualan 10 persen tahun ini akan tercapai dengan baik meskipun harus berusaha lebih keras lagi. Pihaknya menyiapkan beberapa strategi diantaranya memperkuat penjualan di ritel domestik, perluasa pasar ekspor serta penambahan produk baru.
Selama ini, perseroan telah mengekspor produknya ke sejumlah negara di Eropa, seperti Belanda dan Inggris. Selain itu juga ke Australia, Korea, China, dan sejumlah negara di Asia. Pihaknya juga terus melakukan penjajakan ke sejumlah negara untuk memperbesar pasar ekspor.
Dijelaskan, tahun 2020, penjualannya mencapai nilai sebesar Rp 1,25 triliun turun 2 persen dibandingkan tahun 2019 yakni Rp 1,27 triliun. Dari jumlah tersebut sekitar Rp 226 miliar merupakan kontribusi dari pasar ekspor.
“Dengan beragam strategi yang akan kami lakukan, kami optimis target pertumbuhan tahun ini akan tercapai. Minimal akan sama dengan pencapaian tahun 2019,” tandas John Gozal. (ris)