Bagi Deviden Rp 30,9 Miliar, Tahun 2023 ELPI Optimis Kinerja Tumbuh 20-30 Persen

Surabaya, BisnisJatim.Id – Setelah melantai di bursa, PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) lansngung tancap gas. Emiten asal Surabaya ini langsung membagikan deviden sebesar Rp 30,9 miliar dari perolehan laba bersih tahun 2022 sebesar Rp 103,7 miliiar.

Eka Taniputra, Direktur Utama ELPI menjelaskan, perseroan melakukan listing di BEI pada 8 Agustus 2022 lalu. Sehingga belum satu tahun melantai di pasar saham. Namun begitu, pihaknya tetap komitmen untuk membagikan deviden setelah dalam RUPS dan RUPSLB, para pemegang saham menyetujui pembagian deviden.

“Dalam RUPS disetujui dibagikan deviden sebesar 30 persen atau Rp 30,9 miliar dari laba bersih tahun 2022 Rp 103 miliar. Sedangkan sisanya, Rp 72,15 miliiar ditahan untuk rencana pengembangan bisnis kedepan,” kata Eka Tanipurtra saat paparan publik di Surabaya, Kamis (25/5).

ROADMAP BUSINESS PLAN : Eka Taniputra (kiri) bersama direksi dan komisaris menjelaskan rencana bisnis hingga tahun 2025. Tahun ini ELPI membagikan deviden Rp 30,9 miliar.

Dijelaskan Eka, pihaknya sangat yakin kinerja perseroan kedepan akan  semakin bagus. Hal ini menyusul semakin banyaknya mitra bisnis yang melakukan kontrak kerjasama dengan perseroan baik d ari dalam maupun luar negeri.

Hal ini berimbas positif pada perelahan pendapatan ELPI. Tahun 2022, peprseroan membukukan pendapatan sebesar rp 632,83 miliar atau naik 17 persen dibanding tahun 2021 yang sebesar Rp 540,58 miliar. Kenaikan ini didukung kontrak baru dari Pertamina Group.

Sedangkan laba bersihnya turun 1 persen dari Rp 105,199 miliar menjadi Rp 103,902 miliar. Penurunan laba bersih disebabkan revaluasi asset tetap yang dilakukan pada akhir tahun 2021 sehingga menyebabkan kenaikan biaya depresiasi.

“Tahun ini kami optimis kinerja akan semakin bagus. Kami targetkan ada pertumbuhan 20-25 persen. Namun selama ini pertumbuhannya bisa sampai 30 persen,” paparnya.

OPTIMIS TUMBUH : Eka Taniputra (dua dari kiri) menjelaskan tahun ini pertumbuhan bisnis ELPI diperkirakan tetap akan tumbuh 20-30 persen.

Wawan Heri Purnomo, Corporate Secretary ELPI menambahkan, hinggaa kuartal 1 tahun 2023 (Q1/2023) ELPI telah membukukan pendapatan naik 68,16 persen menjadi Rp 212,55 miliar. Sementara tahun 2022 periode yang sama sebesar Rp 126,39 milair.

Kenaikan tersebut didorong hasil sewa kapal sebesa Rp 210,49 miliar, naik 67,59 persen dari tahun lalu periode yang sama yakni sebesar Rp 125,59 miliar. Hal itu membuat  laba bersih naik signifikan 59,22 persen dengan nilai Rp 42,3 miliar dibandingkan tahun lalu periode yang sama yakni Rp 26,61 miliar.

“Kuartal pertama tahun ini, kinerja perseroan tumbuh sekitar 30 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Karena itu, kami optimistis tahun ini bisa meraup pendapatan yang tumbuh minimal 20-25 persen seiring dengan potensi dan rencana bisnis ELPI ke depan,” kata Wawan.

Terkait rencana bisnis kedepan, Eka Taniputra menjelaskan, pihaknya sangat yakin akan mendapat kontrak kerja dari mitra bisnis lebih besar lagi tahun ini. Karena selama ini kontrak kerja selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya.

Tahun 2020 sebanyak 56 kontrak kerja dengan nilai Rp 508,91 miliar. Tahun 2021 naik menjadi 51 kontrak dengan nilai Rp 535,46 miliar. Dan tahun 2022 menjadi 86 kontrak dengan nilai Rp 581,91 miliar.

Melalui anak perusahaan (ENA), pada November 2022 ELPI juga telah mendapakan kontrak kerjasama dengan PT Bumi Nusantara Jaya dengan durasi 6+2+2+1 yang mengangkut batubara dengan system freight charter dengdan jumlah kapal dari 5 unit, saat ini telah menjadi 18 unit.

“Kami fokus mengembangkan rencana bisnis kedepan sesuai dengan roadmap business plan dalam lima tahun kedepan (2021-2025) yakni training & development, overseas shipping offshore dan bulk & transshipment. Sedangkan rencana bisnis lima tahun berikutnya (2026-2030) mencakup logistik, salvage and subsea serta industry perikanan,” katanya.

Untuk menunjang rencana bisnis hingga tahun 2025 tersebut, ELPI akan belanja modal sebanyak Rp 1,3 triliun. Dana tersebut sekitrar Rp 800-900 miliar akan digunakan untuk membeli kapal bulk carrier sebanyak 2 unit untuk mengangkut batubara sampai ke konsumen.

Sementara dana Rp 400-500 miliar akan digunakan untuk membangun kapal tug & barge sebanyak 10 unit lagi hingga tahun 2025. Saat ini ELPI sudah mengadakan 5 unit kapal tug & barge yang digunakan untuk memperkuat Kazo Marine Sdn Bhd yang diakuisisi 100 persen dari perusahaan di Malaysia.

“Sumber dananya bisa dari internal plus pinjaman bank atau melakukan right-issue. Kita lihat nanti. Karena ini rencana hingga 2025. Setelah  Malaysia, dalam wkatu dekat kami juga akan teken kontrak dengan perusahaan di Brunei Darusssalam,” tambah Eka.

Sementara dalam RUPSLB, diputuskan pengalihan alokasi dana IPO dimana untuk pembangunan training center sebesar Rp 15 miliar yang semula dari dana IPO, kini diganti dana internal. Tujuannya agar pelaksanaan pembangunan cepat selesai dan beroperasi. BJ3