Kejar Growth Double Digit, Siantar Top Perkuat Pengembangan Pasar dan Produk Premium  

Surabaya, BisnisJatim.Id – PT Siantar Top Tbk  (STTP) – industry makanan ringan (snack) – akan terus melakukan pengembangan pasar di dalam dan luar negeri serta melakukan inovasi produk premium. Hal ini untuk mengejar target pertumbuhan double digit penjualan tahun ini.

Menurur Armin, Direktur Utama PT Siantar Top Tbk, tahun ini kondisi ekonomi diyakini  akan semakin bagus sehingga daya beli masyarakat akan meningkat. Sebab itu, pihaknya yakin mampu meraih pertumbuhan double digit untuk penjualan hingga akhir tahun 2023.

Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan penguatan dan pengembangan pasar baik di dalam maupun luar negeri yang trendnya terus membaik. Di dalam negeri akan masuk ke daerah yang belum digarap. Sementara di luar negeri pihaknya akan mencari celah pasar baru.

“Kami akan terus melakukan terobosan menarik untuk mencapai target pertumbuhan penjualan double digit tahun ini,” kata Armin, saat public expose, Jumat (23/6).

PRODUK PREMIUM : Armin (kiri) bersama Suwanto menjelaskan PT Siantar Top akan memperkuat pasar di dalam dan luar negeri serta melakukan inovasi produk premium untuk kejar pertumbuhan double digit tahun 2023.

Dia yakin, dengan terobosan menarik yang terus dilakukan, pencapaian tahun 2022 akan dipertahankan. Tahun 2022, emiten dengan kode STTP ini berhasil membukukan penjualan sebesar Rp  4,93 triliun atau naik 16,26 persen dari tahun 2021 yakni Rp 4,24 triliun dengan laba bersih sebesar Rp. 624,5 milliar.

Sementara tahun 2023, hingga kuartal pertama (Q1/2023) STTP berhasil mermaih penjualan sebesar Rp 1,25 triliun  naik 5,7 persen dari Q1/2022 senilai Rp 1,18 triliun. Bahkan laba bersihnya mengalami kenaikan cukup signifikan 46.3 persen dari Rp 164,19 miliar menjadi Rp 240,92 miliar.

“Karena itu kami sangat yakin target akan tercapai dengan baik tahun ini,” tambah Armin.

Suwanto, Direktur STTP menambahkan, pihaknya juga akan terus melakukan pengembangan pasar ekspor. Hal ini karena trendnya terus membaik. Terbukti tahun lalu penjualan ekspor mengalami kenaikan 35 persen dan berkontribusi terhadap penjualan perseroan sebesar 12 persen.

Pihaknya juga akan terus melakukan pengembangan produk premium dengan harga Rp 5.000 atau lebih. Sementara produk standard masih terus dipertahankan karena kontribusinya masih cukup besar yakni 60-70 persen.

“Pasar ekspor terus kami perkuat di negara-negara yang selama sudah eksis. Juga terus mencoba peluang pasar baru. Sementara produk premium juga kami kembangkan karena berkontribusi positif terhadap penjualan dan margin perseroan,” kata Suwanto. BJ7