Bisnisjatim.id, Surabaya — Kota Surabaya kembali menjadi magnet utama dunia usaha nasional dengan akan digelarnya International Franchise and Business Exchange Expo (IFBEX) 2025, pameran waralaba dan peluang usaha terbesar di Jawa Timur. Kegiatan ini dijadwalkan berlangsung pada 28–30 November 2025 di Surabaya Convention Center (SCC) Hall Pakuwon Mall, menghadirkan ratusan merek ternama dan ribuan pengunjung dari berbagai daerah.
IFBEX 2025 diselenggarakan oleh PT Myevent Promosindo Asia bersama sejumlah organisasi dan asosiasi bisnis terkemuka seperti Himpunan Kemitraan dan Peluang Usaha Indonesia (HIKPI), Kadin Jawa Timur, APTIKNAS, serta DK Consulting Group. Dukungan juga datang dari Kementerian Perdagangan RI, Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur, Bursa Efek Indonesia, CEO Jatim, dan komunitas bisnis nasional.
CEO PT Myevent Promosindo Asia, Karen Wiraraharja, menyebut IFBEX menjadi ajang penting dalam memperkuat sektor waralaba dan peluang usaha di Indonesia. Dan Surabaya dipilih untuk pertama kalinya digelar di Jawa Timur “Kami ingin menjadi jembatan antara investor dengan brand-brand potensial yang siap berkembang,” ujarnya.
Karen menambahkan, pameran ini bukan hanya ajang transaksi, tapi juga platform membangun ekosistem bisnis terpadu, dengan target kunjungan mencapai lebih dari 35.000 orang dan kehadiran 105 brand dari berbagai industri.
Potensi industri waralaba di Indonesia dinilai masih sangat besar. Data Kementerian Perdagangan mencatat pertumbuhan industri ini sekitar 5 persen per tahun, dengan omzet mencapai Rp143,25 triliun pada 2024 serta menyerap hampir 98 ribu tenaga kerja. Meski demikian, persebaran usaha waralaba masih terkonsentrasi di Pulau Jawa, terutama pada sektor makanan dan minuman yang mendominasi hampir 48 persen dari total unit usaha.
Dalam rangkaian IFBEX 2025, pengunjung tidak hanya akan mendapatkan akses terhadap informasi dan penawaran bisnis, tetapi juga bisa mengikuti berbagai kegiatan menarik seperti kompetisi pengusaha muda, hiburan musik, kampanye publik figur, sesi jejaring bisnis, serta edukasi dan mentoring. Tiket masuk dijual seharga Rp30.000 dengan berbagai promo menarik seperti potongan investasi hingga ratusan juta rupiah, cicilan kemitraan, hingga kesempatan mendapatkan doorprize sepeda motor, emas, dan uang tunai.
Ketua Umum Kadin Jawa Timur, Adik Dwi Putranto, menilai IFBEX memiliki peran strategis dalam mencetak lebih banyak wirausaha baru. Ia menekankan pentingnya peningkatan rasio wirausaha nasional agar Indonesia dapat menjadi negara maju. “Kita baru punya sekitar 4 persen wirausaha dari total penduduk. Idealnya, angka itu minimal 8 persen,” ujarnya.
Adik juga mengingatkan bahwa ketimpangan antara jumlah lulusan dan lapangan kerja bisa ditekan melalui dorongan terhadap kewirausahaan, terutama di kalangan generasi muda.
Sementara itu, Ketua Umum HIKPI yang juga pakar waralaba, Djoko Kurniawan, menegaskan bahwa IFBEX 2025 membawa pendekatan baru yang berbeda dari pameran konvensional.
“Kami tidak hanya berjualan, tapi membangun ekosistem. Ada edukasi, pembinaan, dan kompetisi untuk menumbuhkan pengusaha muda,” katanya.
Djoko juga menyoroti pentingnya pemahaman yang benar tentang perbedaan antara franchise dan kemitraan, serta pentingnya legalitas dan transparansi dalam memilih bisnis waralaba.
Lebih lanjut, Djoko mendorong pemanfaatan kekuatan lokal sebagai produk unggulan yang bisa dikembangkan secara profesional melalui sistem waralaba. “Kita tidak harus menciptakan produk baru. Bakso, rujak cingur, pecel Madiun semua bisa mendunia jika dikemas dengan manajemen yang benar,” ungkapnya.
Dengan semua potensi dan dukungan yang ada, IFBEX 2025 diyakini akan menjadi momentum strategis untuk memperkuat ekosistem bisnis di Jawa Timur, memperluas jaringan kemitraan, serta melahirkan lebih banyak wirausaha baru yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun global.(kar)






