JAKARTA – PT Raiz Invest Indonesia (Raiz) hari ini resmi mengumumkan peluncuran platforminvestasinya yang berbasis aplikasi mobile. Peluncuran ini merupakan salah satu milestone penting dalam perjalanan bisnis Raiz Invest Indonesia setelah mengantongi lisensi sebagai Agen Penjual Reksa Dana (APERD) dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada Desember 2018 lalu.
Mengusung misi membangun kebiasaan investasi di kalangan milenial, Raiz fokus menyediakan produk reksa dana yang memiliki karakteristik sederhana yang dapat menjadi gerbang awal kebiasaan berinvestasi bagi generasi milenial. Berdasarkan data OJK per Agustus 2019, jumlah investor reksa dana mencapai angka 1,39 juta investor. Kendati mengalami peningkatan setiap tahunnya, angka ini masih sangat rendah dibandingkan jumlah generasi milenial saat ini. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan, pada 2019 jumlah penduduk usia 20-34 tahun yang merupakan generasi milenial dan sebagian generasi Z kini mencapai lebih dari 60 juta jiwa.[1]
“Sejak awal misi kami adalah menjadikan platform ini sebagai perangkat yang mampu membangun kebiasaan berinvestasi bagi individu, khususnya generasi milenial. Kami memulai dengan mengidentifikasi hambatan berinvestasi yang ada di masyarakat, salah satunya adalah pemahaman tentang investasi yang ternyata tidak cukup hanya melalui edukasi dan sosialisasi saja. Tantangan yang nyata ialah bagaimana mengkonversi individu yang sudah di tahap sadar tentang perlunya investasi menjadi berani untuk mencoba dan belajar langsung sembari menggunakan aplikasi ini, atau singkatnya learning by doing.” kata CEO Raiz Invest Indonesia Melinda N. Wiria
Untuk itu, Raiz menciptakan ekosistem berinvestasi yang sesuai dengan perilaku keuangan serta gaya hidup generasi milenial saat ini, yang umumnya memiliki minat yang tinggi akan pemenuhan gaya hidup dan perencanaan keuangan yang masih belum stabil.
Lebih rinci, Raiz menawarkan platform investasi yang terintegrasi dengan Bank dan uang elektronik yang menjadi sumber penempatan dana maupun moda pembayaran yang kerap digunakan generasi milenial. Menurut data Bank Indonesia, volume transaksi non-tunai di tahun 2018 mencapai 60,6%, didukung oleh metode transaksi kartu debit,internet banking, serta uang elektronik. Integrasi layanan Raiz dengan moda pembayaran tersebut memungkinkan userRaiz untuk langsung menginvestasikan dananya dari rekening bank atau uang elektronik yang mereka miliki tanpa harus melakukan transfer ke rekening reksa dana seperti mekanisme pembelian produk reksa dana yang lazim selama ini. Konsep ini menjadi esensi dari layanan Raiz, dimana kegiatan transaksi keuangan (spend) dan investasi (invest) dapat berjalan beriringan, hingga pada gilirannya membentuk kebiasaan berinvestasi.
Guna mewujudkan konsep tersebut, Raiz menggandeng mitra yang memiliki kesamaan visi dan misi dalam meningkatkan inklusi keuangan. Saat ini Raiz sudah menjalin kerja sama dengan CIMB Niaga guna memudahkan user dalam melakukan pemindahan dana secara langsung memanfaatkan layanan internet banking CIMB Clicks. Dalam kerja sama ini, user perlu memiliki rekening tabungan di CIMB Niaga sebagai syarat utama sebelum menggunakan layanan dari aplikasi Raiz.
Head of Digital Business Development CIMB Niaga Anton Hermawan menjelaskan, kemitraan ini diharapkan bisa mendorong percepatan inklusi keuangan di Tanah Air. “CIMB Niaga memang sudah sejak lama menyasar nasabah darisegmen generasi muda supaya semakin banyak yang dapat menikmati layanan perbankan. Produk yang kami tawarkan dirancang agar tetap relevan dengan tren digital di kalangan milenial. Kami juga sepakat, bahwa jika mindset investor sudah dibentuk sedemikian rupa untuk percaya akan keunggulan produk, maka dengan sendirinya mereka akan lebih terbuka untuk mencoba produk-produk keuangan lain yang diyakini membawa manfaat bagi tujuan finansialnya,” tutur Anton.
Di samping ekosistem layanan yang diperkuat dengan kehadiran mitra gerbang pembayaran, Raiz terlebih dahulu telahmenggandeng Avrist Asset Management sebagai Manajer Investasi yang mengelola reksa dana yang ditawarkan di aplikasi Raiz. Adapun jenis reksa dana yang ditawarkan ialah Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, dan Reksa Dana Indeks Saham (LQ45).
“Seiring perkembangan teknologi, sudah seharusnya para pelaku industri keuangan saling berbagi peran dalam menciptakan produk dan layanan keuangan yang inovatif bagi masyarakat. Ekosistem kolaboratif milik Raiz yang menggandeng mitra moda pembayaran ini merupakan bentuk komitmen Raiz dalam mendukung stabilitas industri keuangan di Indonesia, mengingat dampak kolaborasi inibermanfaat bagi lintas sektor industri keuangan, yaitu pasar modal, pembayaran digital, dan perbankan. Kami berharap, ke depannya kami dapat menggandeng lebih banyak mitra moda pembayaran lainnya, agar pengguna Raiz dapat menikmati keleluasaan dalam menentukan sumber pendanaan investasinya.” ujar Fahmi Arya Chief Marketing Officer Raiz Invest Indonesia
Raiz mengaku model bisnisnya bukanlah supermarket reksa dana online, namun lebih berperan sebagai channelpembelian reksa dana. Pada peluncuran ini, Raiz memperkenalkan dua fitur investasi. Fitur pertama adalah Recurring Investment, yaitu metode investasi di mana user dapat melakukan cicilan investasi dalam jumlah dan frekuensi tertentu. Fitur kedua adalah Lump Sum Investment atau investasi seketika, di mana user langsung menginvestasikan dananya dalam jumlah tertentu pada suatu waktu.
Sementara itu, di Australia, aplikasi Raiz menawarkan fitur ketiga dan merupakan suatu terobosan, yakni metode Round-up, di mana setiap selisih dari nilai transaksi di rekening Bank atau uang elektronik yang terhubung dengan aplikasi Raiz sebagai Akun Pengeluaran (Spending Account) akan dibulatkan ke atas dan dicatat. Jika pembulatan yang terkumpul telah mencapai jumlah tertentu, maka dana di rekening Bank atau uang elektronik yang telah terhubung di aplikasi Raiz sebagai Akun Pendanaan (Funding Account) akan didebit dan dananya diinvestasikan ke efek pasar modal. Di Indonesia, fitur ini masih dalam tahap penyempurnaan dan diharapkan bisa segera tersedia dalam waktu dekat.
“Dengan membangun ekosistem investasi yang kondusif, mulai dari bebas biaya transfer, nilai investasi minimum yang terjangkau, serta pilihan fitur layanan yang sesuai dengan gaya hidup generasi milenial, Raiz berupaya menghadirkan konsep investasi yang demokratis, di mana kami ingin semua orang dapat mulai berinvestasi terlepas apapun gaya hidupnya dan berapapun nominal investasinya. Kami optimis aplikasi Raiz dapat membantu mencetak lebih banyak investor pemula. Kami berharap bisa menargetkan mencapai 40.000 user hingga akhir tahun 2019.” pungkas Melinda.
Usai momentum soft launching pada bulan Maret 2019 lalu, dalam kurun waktu lima bulan hingga Juli 2019, Raiz telah berhasil menjaring lebih dari 80,000 calon user yang tercatat melakukan pra-registrasi melalui berbagai kampanye digital di sosial media milik Raiz. Strategi pemasaran digital ini dilakukan guna membangun kesadaran awal masyarakat terhadap kehadiran Raiz, sekaligus upaya edukasi investasi berbasis konten kreatif yang mudah dipahami. Kini aplikasi Raiz kini dapat diunduh pada layanan konten Google Play Store bagi pengguna ponsel Android, dan akan menyusul bagi pengguna ponsel iPhone dalam waktu dekat. (nug/bj)