Naik 86 Persen, Resi Gudang Makin Diminati Pemilik Komoditas

Surabaya – PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) merilis data pemanfaatan Resi Gudang di posisi Kuartal III 2021. Data dari BUMN yang berperan sebagai Pusat Registrasi Resi Gudang ini menyebutkan terjadi peningkatan pemanfaatan Resi Gudang yang signifikan.

Menurut Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT KBI, peningkatan pemanfaatan Resi Gudang ini merupakan hasil dari kegiatan edukasi serta sosialiasi yang terus menerus dilakukan bersama berbagai pemangku kepentingan.

Sebab untuk mendorong pemanfaatan Resi Gudang, perlu upaya meningkatkan pemahaman para petani dan pemilik komoditas akan manfaat instrument ini. Untuk itu, KBI terus melakukan kegiatan edukasi dan sosialisasi, khususnya ke wilayah yang menjadi sentrakomoditas.
“Melihat pertumbuhan pemanfaatan Resi Gudang, menunjukkan bahwa instrument ini makin diminati masyarakat, khususnya para petani dan pemilik komoditas. jumlah Resi Gudang yang diregistrasi, di Kuartal III 2021 tercatat sebanyak 481 RG, meningkat 86 persen dari posisi yang sama di tahun sebelumnya, yaitu sebanyak 258 RG,” kata Fajar Wibhiyadi, Direktur Utama PT KBI, Rabu (13/10).

Dijelaskan, dari sisi jumlah komoditas yang di resi gudangkan, sampai dengan Kuartal III 2021, komoditas yang masuk ke resi gudang mencapai 10 komoditas, naik 43 persen dibanding periode yang sama tahun 2020 yaitu sebanyak 7 komoditas.

Di Kuartal III 2021 juga diwarnai dengan masuknya komoditas baru, yaitu kedelai dengan 2 Resi Gudang yang diregistrasi. Komoditas yang paling banyak diregistrasikan di kuartal III 2021 adalah ayam karkas beku dengan 118 RG, sedangkan di periode yang sama di tahun 2020, komoditas yang paling banyak di registrasi adalah Gabah dengan 160 RG.

Dari sisi volume barang, hingga Q3/2021 tercatat sebanyak 9,932 Juta Kg, atau naik 65 persen dibanding periode yang sama tahun 2020 yaitu 6,022 Juta Kg.  Sedangkan dari sisi nilai barang, hingga Q3/2021 sebanyak Rp 375,4  miliar, naik 206 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2020 sebesar Rp 122,6 miliar.

Nilai pembiayaan RG di kuartal III 2021 juga mengalami pertumbuhan yang signifikan. Dalam catatan Pusat Registrasi Resi Gudang, sampai dengan Q3/2021 nilai pembiayaan RG mencapai 215,1 miliar, naik 203 persen dari periode yang sama di tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp 70,9 miliar.

“Sepanjang tahun 2020 Resi Gudang yang diregistrasi mencapai 314 RG dalam volume seberat 6,7 Juta Kg dengan nilai barang mencapai Rp 133,9 miliar. Sedangkan dari sisi nilai pembiayaan, sepanjang tahun 2020 mencapai Rp 59,1 miliar,” katanya.

Dikatakan, meningkatnya nilai pembiayaan Resi Gudang ini merupakan hal yang menarik. Karena memang pada prinsipnya, petani dan para pemilik komoditas dapat menjaminkan Resi Gudang yang dimiliki untuk mendapatkan pembiayaan. Sehingga petani dan pemilik komoditas dapat terus menjalankan usahanya.

Terkait pembiayaan Resi Gudang, pihaknya mengajak lembaga pembiayaan baik Bank maupun Non Bank, untuk masuk ke sektor ini. Saat ini sudah ada beberapa Bank yang menunjukkan komitmennya mendukung pengembangan ekosistem resi gudang.

“Kedepan, kami sebagai Pusat Registrasi akan terus mendorong pemanfaatan Resi Gudang, yang akan kami lakukan dengan upaya Edukasi dan Sinergi,” tandas Fajar Wibhiyadi. (ris)