Surabaya, BisnisJatim.Id – KENCANA® Group secara konsisten menunjukkan dedikasinya terhadap keberlanjutan lingkungan melalui program bertajuk “KENCANA® untuk Indonesia”.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Sabtu, 30 November 2024 lalu KENCANA® berpartisipasi dalam penanaman 1.000 pohon di kaki Gunung Welirang, tepat dua hari setelah “Hari Menanam Pohon Indonesia” diperingati.
Diketahui, berdasarkan Keputusan Presiden RI Nomor 24 Tahun 2008, tanggal 28 November ditetapkan sebagai Hari Menanam Pohon Indonesia. Tujuannya, untuk memberikan kesadaran dan kepedulian kepada masyarakat tentang pentingnya pemulihan kerusakan sumber daya hutan dan lahan melalui penanaman pohon.
KENCANA® Group sebagai perusahaan baja ringan ini pun melaksanakan penyerahan bibit pohon secara simbolis di kawasan Kedai Lalie Djiwo, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Kemudian penanaman pohon secara simbolis dilakukan di kawasan Kaki Gunung Welirang.
“Kita hari ini dari KENCANA® Group melakukan penanaman 1.000 pohon. Ini sebagai wujud dari kepedulian kami selaku pelaku industri terhadap lingkungan. Kami merasa tergerak untuk melakukan pelestarian lingkungan hidup, di mana program tersebut juga sudah kami lakukan untuk yang keempat kalinya,” ujar Henry Setiawan selaku CEO KENCANA® Group di sela-sela kegiatan.
Pemulihan Ekosistem Hutan dan Edukasi Masyarakat
Pada kegiatan ini, KENCANA® berkolaborasi dengan Perhutani, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Yayasan Grojogan Sewu, komunitas lokal, generasi muda, influencer, serta masyarakat sekitar. Melalui kerja sama ini, perusahaan tidak hanya berharap akan terjaganya ekosistem hutan, melainkan juga dapat mendorong masyarakat untuk turut andil dalam pelestarian lingkungan.
Hal tersebut sejalan dengan pernyataan Henry Setiawan, yang berharap kegiatan semacam ini bisa menginspirasi pelaku usaha lain untuk memulai atau bahkan melakukan secara kontinu seperti yang telah KENCANA® terapkan.
“Kami berharap kegiatan semacam ini bisa kami lakukan secara kontinu. Di mana ini diharapkan bisa menjadi teladan bagi pelaku industri lain untuk ikut terjun di dalam melakukan pelestarian lingkungan,” kata Henry.
Pemilihan Lokasi
Bukan tanpa alasan mengapa penanaman dilakukan di kawasan hutan Kaki Gunung Welirang. Pasalnya, area ini kerap mengalami kebakaran hutan dan untuk memulihkannya, diperlukan waktu yang sangat lama.
“Kebetulan kami memang mendapat laporan dan informasi bahwa Lereng Welirang ini senantiasa mengalami kebakaran hutan. Bahkan sampai 70% dari hutan yang ada di sekitar sini itu mengalami kebakaran. Begitu terbakar, penanaman yang dilakukan itu harus dilakukan selama bertahun-tahun karena dengan luasan yang mendekati 30.000 hektar,” jelas Henry.
“Jadi, sangat membutuhkan gerakan kemanusiaan dari kita semua untuk melakukan penanaman, pemulihan dari hutan yang sudah terbakar tersebut,” tutup Henry. BJ1