Jasuindo Tiga Perkasa Tetap Targetkan Pertumbuhan Pendapatan 15%

Direktur PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, Lukito Budiman (tengah) bersama jajaran direksi saat Paparan Publik hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan di Hotel Shangrila Surabaya, Senin (27/5/2019).

SURABAYA-PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) masih tetap optimis dengan target tahun ini, yakni pendapatan tumbuh sebesar 15 persen atau Rp 1,459 triliun dan laba bersih tumbuh 3 persen atau Rp 124 miliar.

Direktur PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk, Lukito Budiman, mengungkapkan perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang masih belum ada titik temunya memang merupakan tantangan buat perseroan tahun ini, karena hal itu berimbas pada perlambatan pertumbuhan ekonomi global dan juga perekonomian dalam negeri. Namun dengan tantangan itu, perseroan tetap berkomitmen untuk terus mengembangkan bisnisnya secara berkelanjutan selaras dengan perkembangan pasar serta mengoptimalkan seluruh aspek yang dimiliknya. Perseroan juga berupaya untuk tetap menjaga produktivitas dari sumber daya manusia seraya terus menggalakan efisiensi dalam hal biaya untuk menciptakan harga produk yang bersaing dengan kualitas yang optimal baik di pasar domestik maupun pasar ekspor. Strategi ini telah menempatkan perseroan pada tren pertumbuhan di awal tahun ini. Hal itu tercermin pada kinerja triwulan pertama 2019, dimana penjualan tercatat sebesar Rp 228,765 miliar atau tumbuh 38,15 persen dibandingkan periode sama 2018 sebesar Rp 164,399 miliar. Sedangkan laba berjalan tembus Rp 28,708 miliar atau tumbuh 259,63 persen dibandingkan periode sama 2018 sebesar Rp 7,982 miliar. Pada kuartal pertama 2019, lalu tren pertumbuhan terus berlanjut baik untuk penjualan atau laba berjalan, masing sebesar 39 persen dan  258 persen dari tahun lalu.

“Strategi dan capaian kinerja di awal tahun ini juga telah membuat kita optimis dengan proyeksi pertumbuhan penjualan dan laba bersih tahun ini,” kata Lukito saat acara Paparan Publik hasil Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk di Surabaya, Senin (27/5).

Proyeksi pertumbuhan penjualan dan laba tersebut juga didasarkan pada semakin tingginya permintaan produk berbasis sekuriti di tengah masyarakat. Perseroan juga berupaya memaksimalkan penggunaan kapasitas produksi yang ada dan melakukan pengembangan produk baru dan penambahan fitur untuk produk yang ada sehingga dapat meningkatkan nilai tambah produk. “Kita juga memperluas pangsa pasar terutama pasar di luar negeri,” tandas Lukito.

Menurut dia, selama ini perseroan sudah memiliki pasar ekspor beberapa negara di Asia. Satu diantaranya adalah Filipina. Namun masuknya pemegang saham baru, Toppan Gravity Libarmited yang memiliki core business yang sama dalam divisi security printing dan sudah mempunyai pangsa pasar di beberapa negara Amerika, Eropa dan Asia, tentunya akan memberi peluang bagi perseroan untuk memperluas pasar ekspor. “Kita berharap kerja sama dengan Toppan Gravity nantinya akan meningkatkan penjualan ekspor kita bisa tumbuh 20 persen sampai akhir tahun ini,” ungkap Lukito.

Apalagi, sambung dia, sepanjang 2018 lalu perseroan juga telah meraih berbagai perizinan, sertifikasi, lisensi, dan akreditasi di setiap lini usaha. Seperti sertifikasi ISO 14298:2013 dari Intergraf atau sertifikasi dari card manufacturing dan chip embedding serta facility and authorization dari PT Walt Disney Indonesia. “Sertifikasi ini membuka peluang bagi perluasan pasar ekspor dan kinerja yang lebih baik di masa mendatang,” pungkas Lukito.(NR)