Surabaya – PT Intiland Development Tbk (DILD) menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2021, di Jakarta, pada Rabu (20/07) 2022. RUPS Tahunan digelar secara fisik dan daring.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono menyampaikan di tengah tantangan belum pulihnya minat beli konsumen, Perseroan tetap optimistik kondisi pasar properti tahun ini akan lebih baik.
“Tahun ini pasar properti masih cukup menantang di tengah sinyalemen terjadinya kontraksi perekonomian global. Tapi kami cukup yakin, tren pemulihan sektor properti masih berlanjut dan bisa meningkatkan kinerja tahun ini,” ungkap Archied usai RUPS, Rabu (20/7).
Para pemegang saham memberikan persetujuan perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dengan pengangkatan Moedjianto Soesilo Tjahjono selaku Wakil Direktur Utama Perseroan. Selain penambahan anggota Direksi tersebut tidak ada perubahan lain pada jajaran Direksi maupun Dewan Komisaris Perseroan.
“Penambahan anggota Direksi akan memperkuat struktur manajemen Intiland untuk peningkatan kinerja secara jangka panjang. Pak Moedjianto memiliki kompetensi dan pengalaman panjang berkecimpung di industri properti, marketing, dan hospitality,” ujarnya.
Archied mengakui pandemi Covid-19 membawa dampak signifikan di industri properti nasional selama dua tahun terakhir. Kejadian tersebut mempengaruhi operasional dan kinerja Perseroan, terutama terjadinya penurunan minat serta daya beli masyarakat secara umum.
Perseroan terus berupaya menjaga operasional usaha untuk mempertahankan pertumbuhan kinerja secara positif selama dua tahun terakhir. Manjaga pertumbuhan kinerja penjualan menjadi prioritas utama di samping memastikan proses pembangunan proyek-proyek berjalan.
Perseroan punya keyakinan pasar properti akan berangsur-angsur pulih tahun ini. Minat beli dan investasi properti masyarakat mulai tumbuh kembali ditandai dengan tren penjualan dalam enam bulan terakhir.
Archied menjelaskan Perseroan telah menetapkan prioritas penting yang akan dijalankan tahun ini sebagai upaya menjaga pertumbuhan usaha. Selain fokus pada pengembangan di proyek yang sudah berjalan, Perseroan tetap menyiapkan rencana pengembangan proyek baru.
“Kami terus memantau dinamika pasar properti serta arah perkembangan perekonomian nasional. Peluncuran proyek baru, khususnya mixed-use & high rise tetap disiapkan, tetapi menunggu momentum terbaik dan mempertimbangkan daya serap pasar,” tandasnya.
Pada semester pertama tahun ini, Perseroan meluncurkan beberapa pengembangan baru di proyek berjalan. Pengembangan baru tersebut antara lain area komersial Aurora di Graha Natura dan pengembagan kawasan industri Batang Industrial Park di Batang, Jawa Tengah.
Perseroan terus berupaya menjaga kinerja dan fokus menjalankan empat strategi utama. Keempat strategi tersebut yakni pertumbuhan secara organik, peluang akuisisi, kerjasama strategis melalui joint venture atau joint operation, serta pengelolaan modal dan investasi.
Pada semester pertama tahun ini, Perseroan membukukan marketing sales Rp 803 miliar. Penjualan dari perumahan memberikan kontribusi terbesar mencapai Rp 479 miliar atau 60 persen dari keseluruhan. Kontributor berikutnya berasal dari Kawasan Industri yang mencatatkan marketing sales Rp 214 miliar atau 26 persen serta segmen pengembangan Mixed-Use & High Rise senilai Rp 110 miliar atau sebesar 14 persen.
Penjualan dari proyek-proyek berlokasi di Surabaya memberikan kontribusi marketing sales Rp 422 miliar atau 53 persen dari keseluruhan. Sisanya sebesar Rp 380 miliar atau 47 persen berasal dari penjualan di proyek proyek yang berlokasi di Jakarta dan Tangerang .
“Kami terus berusaha mengejar target penjualan di semester kedua melalui peluncuran produk-produk baru maupun pengembangan proyek baru,” kata Archied.
Selain perolehan marketing sales, Perseroan berhasil menjaga stabilitas kinerja dari pendapatan berkelanjutan atau recurring income. Di semester pertama tahun ini, Perseroan tercatat membukukan pendapatan berkelanjutan sebesar Rp 338 miliar, meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 333 miliar.
“Kontribusi recurring income bersumber dari pernyewaan perkantoran, seperti South Quarter dan Intiland Tower, juga pengelolaan sarana dan prasarana, serta fasilitas golf dan olah raga yang berlokasi di Jakarta maupun Surabaya,” kata Archied,
Tahun ini, Perseroan berupaya mendorong peningkatan penjualan lahan industri dan produk pergudangan. Tingkat kebutuhan terhadap lahan industri dan properti pergudangan cenderung meningkat cukup pesat belakangan ini.
Mengantisipasi trend tersebut, Perseroan telah memiliki sejumlah portofolio proyek untuk lahan industry maupun pergudangan. Selain mengembangan dua kawasan industri yakni Batang Industrial Park dan Ngoro Industrial Park di Mojokerto, Jawa Timur, Perseroan juga memiliki portofolio pergudangan Aeropolis Techno Park yang berlokasi di dekat bandara Internasional Soekarno Hatta di Tangerang.
“Industri properti masih akan terus beradaptasi dan mencari titik balik untuk kembali mencapai pertumbuhan. Perseroan terus berupaya maksimal menjaga pertumbuhan usaha secara jangka panjang. Pengembangan baru difokuskan pada proyek-proyek berjalan serta peningkatan penjualan dari inventori atau stok produk,” kata Archied Noto Pradono. (ris)