Terdampak Ekonomi Amerika, WOOD Masih Optimis Tahun 2023 Penjualan Tumbuh 10 Persen  

Surabaya, BisnisJatim.Id – PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) tetap optimis tahun ini penjualannya akan tumbuh 10 persen dari tahun lalu meskipun kondisi pasar di Amerika masih belum sepenuhnya pulih akibat krisis.

Wang Sutrisno, Direktur WOOD menjelaskan, pihaknya tetap yakin tahun ini bisa meningkatkan kinerjanya meskipun pasar utama produk furniture dan komponen bangunan di Amerika masih melambat.

Penjualan di kuartal I/2023 (Q1/2023) turun 68 persen dibanding tahun lalu periode yang sama year on year (YoY) dari Rp 1,97 triliun menjadi Rp 633 miliar. Sedangkan laba bersih anjlok 87,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu dari Rp 206,61 miliar menjadi Rp 25,83 miliar.

Penurunan tersebut disebabkan ekspor building component yang turun signifikan. Penjualan di segmen produk ini hanya mencapai Rp 220,22 miliar per Maret 2023, turun 84,7 persen secara tahunan

“Kami masih optimis tahun ini penjualan akan naik minimal 10 persen. Pasar di Amerika meskipun masih melambat namun sudah pelan tapi pasti mulai membaik,” kata Wang Sutrisno, Jumat (16/6) saat public expose.

Dijelaskan, pihaknya memang mengekspor sekitar 85-90 persen produknya ke Amerika. Sebab pasar disana sangat besar. Bahkan dibandingkan gabungan kawasan Asia dan Eropa, pasar di Amerika masih lebih besar.

Penetrasi pasar produk furniture dan komponen banguna dari Indonsia di Amerika juga masih rendah, 5 persen. Sementara Malaysia sudah 7-8 persen. Sebab itu, peluang mengembangkan pasar di sana masih cukup besar.

Apalagi pihaknya memilki konsesi hutan sendiri seluas 163.42 hektar dengan kapasitas produksi sekitar 90.000 meter kubik per tahun. Sehingga pihaknya tidak khawatir untuk memacu produksinya karena bahan bakunya selalu ready.

“Saingan kami untuk ekspor ke Amerika adalah negara-negara Amerika Latin yang kebetulan juga punya hutan yang luas,” tambah Wang.

Dijelaskan, awal tahun 2022 merupakan puncak permintaan furniture dan komponen bangunan di Amerika. Pasalnya, Amerika menjadikan kedua produk asal Indonesia sebagai substitusi produk dari Tiongkok akibat adanya perang dagang.

Namun, memasuki kuartal III dan IV tahun 2022, pasar di Amerika mulai melambat dan semakin lesu. Akibatnya kinerja perseroan juga mulai mengalami dampaknya tertekan pelemahan demand di Amerika.

“Namun awal tahun ini sudah mulai membaik terutama untuk komponen bangunan. Secara kuartalan penjualan kami naik 58,1 persen dari Q4/2022 ke Q1/2023. Sementara laba bersih naik 593,8 persen quarter on quarter (qoq),” katanya.

Selain itu, perseroan juga tetap melirik pasar lokal untuk penjualan produknya pada tahun ini. Saat ini, perseroan mendapat beberapa proyek dari pemerintah, seperti pengadaan produk furnitur dan komponen bangunan untuk gedung pendidikan dan lembaga pemerintah.

“Kami juga mendapat pesanan produk untuk KTT ASEAN 2023 hingga proyek IKN Nusantara. Produk furnitur kami juga masuk di e-catalog milik pemerintah,” tutup Wang Sutrisno. BJ5