Surabaya, BisnisJatim.Id – PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO) sangat yakin tahun 2024 akan meraih penjualan dengan pertumbuhan 20 persen lebih. Untuk itu, perusahaan trading ini akan melakukan berbagai langkah strategis.
Artha Lovie Aprillailie, Direktur Utama WAPO menjelaskan, tahun ini pihaknya akan semakin agresif memacu penjualannya. Selain kondisi ekonomi yang stabil, juga pihaknya memanfatakan momentum menurunya produksi kopi di Brazil dan juga Vietnam.
“Kami optimis penjualan tahun ini sesuai target ada growth 20 persen dari tahun lalu. Tapi melihat trend penjualan di kuartal pertama tahun ini, kami yakin akan lebih tinggi growth-nya,” papar Artha, saat paparan publik, Rabu (26/6).
Dikatakan, selama kuartal 1 tahun 2024 (Q1/2024) pihaknya berhasil meraih revenue sebesar Rp 319,5 miliar atau setara 75 persen pencapaian tahun 2023 sebesar Rp 420,9 miliar. Sedangkan dibandingkan Q1/2023, naik berlipat-lipat karena Q1/2023 hanya meraih revenue Rp 64,2 miliar.
Peningkatan ini selain dipicu naiknya permintaan ekspor kopi dari para eksportir akibat menurunya produksi kopi robusta di Brazil karena cuaca, juga adanya demand yang tinggi dari PT Santos Jaya Abadi – produsen kopi sachet, merk Kapal Api.
“Sejak Maret 2024, ada P.O dari PT Santos Jaya Abadi. Rata-rata setiap bulan nilanya sekitar Rp 75-80 miliar. Selain itu, permintaan dari para eksportir kopi juga terus meningkat karena adanya kekosongan pasokan akibat menurunya produksi kopi robusta di Brazil,” tambahnya.
Dia mengaku komoiditas biji kopi memberikan kontribusi terbesar dalam pencapaian kinerja WAPO. Tahun 2023, penjualan Perseroan sebesar 420,9 miliar, sekitar 360,1 miliar dari penjualan biji kopi. Sedangkan rumput laut berkontribusi Rp 32,79 miliar. Sisanya dari AMDK dan lainnya.
“Karena itu, tahun ini kami akan terus meningkatkan penjualan dari biji kopi. Kami akan terus menjalin kerjasama dengan banyak lagi eksporti kopi sehingga jangkauan market juga semakin luas. Sedangkan rumput laut memang agar menurun karena iklim,” tambahnya.
Sementara itu, Iwan Setiawan, Direktur WAPO menambahkan, pihaknya juga terus melakukan diversifikasi produk. Yang terbaru adalah air minum dalam kemasan AMDK merk Air Alam dan minuman kesehatan merk Sunkist.
Kedua produk minuman ini kendati masih baru, namun trend nya terus meningkat. Hal ini karena AMDK dan minuman kesehatan memiliki market yang cukup besar dan terus bertumbuh. Untuk itu, selain terus berinovasi di kemasan produk, pihaknya aktif melakukan kerjasama dengan banak pihak termasuk dengan PT KAI, kampus, mall dan lainnya.
“Vending machine kami sudah ada di hampir semua stasiun besar kereta api baik di Surabaya, Malang, Semarang, Jogja, Bandung, Jakarta dan banyak lagi lainnya. Selain itu juga ada di beberapa kampus dan tempat-tempat lain yang banyak dikunjungi orang,” katanya.
Karena itu, pihaknya semakin yakin, divisi AMDK dan minuman kesehatan ini, meskipun saat ini masih berkontribusi sekitar 5 persen dari total revenue WAPO, namun kedepan akan terus bertumbuh. Berbagai varian produk akan terus dilakukan. Misalnya untuk AMDK tahun akan dirilis kemasan 220 ml, 1,5 liter dan 14 liter.
“Kami juga akan merilis 2-3 varian rasa baru Sunkist. Tapi apa variannya, nanti saja akan kami jelaskan lebih detail,” pungkas Iwan. BJ5