Bisnisjatim.id, Tangerang: PT Pembangkitan Jawa-Bali (PT PJB) bersama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menginisiasi kegiatan bersih pantai di Pantai Tanjung Pasir yang terletak di Kabupaten Tangerang, Banten. Acara yang melibatkan ratusan peserta dan dipimpin langsung Wakil Menteri KLHK ini berhasil meningkatkan animo masyarakat untuk sadar dan peduli terhadap kebersihan dan kesehatan lingkungan sekitar demi menunjang pariwisata yang lebih hijau.
Selain Wakil Menteri KLHK Alue Dohong kegiatan ini dihadiri oleh Dirjen Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan (PPKL) KLHK, Sigit Reliantoro, Dirjen Pengendalian Perubahan Iklim KLHK, Laksmi Dewanthi Executive Vice Presiden K3L PT PLN (Persero), Komang Pramita, dan Direktur Operasi 1 PT PJB, Yossy Noval.
Wakil Menteri LHK Alue Dohong memimpin langsung kegiatan yang diikuti oleh sekitar 350 partisipan yang mewakili PT PJB, PT PLN (Persero), TNI AL, Dinas Lingkungan Hidup (DLH), pemerintah setempat, serta pramuka Saka Bahari. Kegiatan ini bertujuan untuk menekankan kembali komitmen Pemerintah Indonesia yang mengajak perusahaan dalam upaya menanggulangi sampah laut.
Bersih Pantai atau Coastal Clean Up (CCU) merupakan gerakan yang melibatkan masyarakat dan dunia usaha yang peduli terhadap kelestarian pesisir dan laut, serta memberikan kesempatan bagi masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan untuk dapat berpartisipasi dalam kampanye pengendalian pencemaran pesisir dan laut.
Hal ini menunjukkan bahwa PT PJB terus berkomitmen untuk mendukung penuh upaya pemerintah dan masyarakat untuk menjaga lingkungan agar tetap bersih dan nyaman. Karena, lingkungan yang bersih dan sehat dapat menjadi daya tarik pengunjung yang akan berwisata ke pantai Tanjung Pasir.
Alue Dohong mengapresiasi sinergi antar instansi yang menghasilkan kegiatan positif dan bermanfaat langsung kepada lingkungan dan masyarakat sekitar. Dalam sambutan pembukaannya, Alue Dohong juga menggarisbawahi bahwa KLHK berkomitmen penuh dalam menanggulangi sampah di laut sebagai wujud pengimplementasikan pariwisata Indonesia yang bersih dari sampah.
“Saya ucapkan apresiasi setinggi-tingginya kepada PT PLN (Persero) dan PT PJB atas sinerginya dalam melaksanakan Bersih Pantai kali ini. Kegiatan ini merupakan upaya konkret Indonesia untuk merespon tantangan baru masyarakat global dalam menjaga ekosistem laut, yakni isu sampah plastik dan mikroplastik.
Dalam rangka mengendalikan dampak sampah laut ini, KLHK yang bersinergi dengan PT PJB dan PLN (Persero) mendorong para pihak membangun aksi bersih pantai dan laut di berbagai tempat. Aksi bersih pantai ini menunjukkan perlunya membersihkan pantai maupun laut secara berkelanjutan dengan aksi-aksi bersama semua stakeholder, pemerintah maupun non pemerintah, tua maupun muda.
“Di saat yang bersamaan dilaksanakan bersih pantai secara serentak di 7 lokasi yang berbeda. Pantai Tanjung Pasir adalah salah satu wilayah yang dilaksanakan giat bersih pantai mengingat potensi wisatanya yang cukup besar dan menjadi salah satu pintu menuju Kepulauan Seribu”, tambah Alue Dohong.
Sejalan dengan yang disampaikan KLHK, EVP K3L PT PLN (Persero) Komang Pramita juga menyampaikan komitmen PLN Group dalam menanggulangi sampah, khususnya yang berada di sekitar pesisir pantai.
“Sudah menjadi komitmen PLN di seluruh Indonesia untuk menjaga lingkungan, salah satunya ditunjukkan melalui kegiatan ini. Selain itu aksi bersih pantai ini menjadi penting untuk meningkatkan kepedulian terhadap permasalahan sampah, serta memupuk nilai cinta kasih terhadap masa depan bumi ” jelas Komang.
Persoalan pencemaran pesisir dan laut telah menimbulkan berbagai persoalan yang kompleks dan mengancam keanekaragaman kehidupan laut dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Sampah plastik di laut misalnya, berdampak terhadap berbagai spesies organisme, termasuk terhadap ikan-ikan yang dikonsumsi manusia, sehingga pada akhirnya berdampak terhadap kesehatan dan kualitas hidup manusia. Dari segi estetika, pencemaran pesisir dan laut telah mengotori saluran air, sungai dan laut serta memiliki dampak visual yang dramatis, dari kumpulan sampah, tumpahan minyak dan sludge yang mengapung, serta banyak terjebak pada jalur-jalur air, batu karang, padang rumput laut dan garis pantai.
Hal yang sama juga diaminkan oleh Direktur Operasi 1 PT PJB, Yossy Noval yang menyampaikan bahwa kegiatan bersih pantai bukanlah kali pertama dilakukan PT PJB bersama dengan KLHK. Di tahun-tahun sebelumnya sebelum pandemi, PJB sudah menjalin kerja sama dengan berbagai instansi untuk menggelar bersih pantai.
“Kegiatan bersih pantai serupa juga pernah kami lakukan di unit pembangkit kami lainnya, seperti di Indramayu dan Paiton. Kami berharap melalui kegiatan pembersihan pantai ini dapat menumbuhkan kepedulian masyarakat akan kelestarian lingkungan. Bila pantai ini bersih dan hijau, pasti nantinya akan lebih banyak orang yang berkunjung ke pantai ini dan mampu meningkatkan pendapatan masyarakat “
Sumber pencemaran pesisir dan laut tersebut tidak saja bersumber dari daratan, namun juga bersumber dari lautan. Sampah plastik di lautan misalnya sekitar 20% berasal dari sektor pelayaran dan perikanan. Namun, 80% berasal dari daratan. Sampah plastik di lautan yang berasal dari darat bersumber dari aliran sungai yang bermuara di laut dan kawasan pesisir, dimana wilayah pesisir Indonesia mencakup 50% areal daratan dengan tingkat populasi 70% tinggal di wilayah ini.
Di sisi lain, PT PJB sebagai anak perusahaan PT PLN (Persero) juga konsisten memprioritaskan gerakan cinta lingkungan, memerangi kebiasaan membuang sampah tidak pada tempatnya serta menjunjung komitmen untuk menyelenggarakan bisnis pembangkitan tenaga listrik yang aman, bersih, andal, dan efisien. CCU menjadi agenda rutin tahunan PT PJB yang juga diselenggarakan di seluruh wilayah sekitar Unit Pembangkitan yang dikelola. bj3