Surabaya, BisnisJatim.Id – Kondisi pasar properti yang masih melambat akibat melemahnya pertumbuhan ekonomi berimbas pada perusahaan baja. Salah satunya PT Betonjaya Manunggal Tbk (BTON) yang mencatat kinerja kurang menggembirakan hingga kuartal III/2025.
Andy Soesanto, Direktur PT Betonjaya Manunggal Tbk (BTON) mengatakan, kondisi ekonomi memang belum membaik sehingga sektor properti juga terdampak. Akibatnya Pembangunan unit tidak banyak sehingga order baja beton untuk konstruksi juga menurun.
“Padahal sektor properti merupakan pasar utama BTON. Kalau sektor properti melambat, order besi beton juga menurun,” ungkap Andy saat public expose, Kamis (6/11).

Dijelaskan, tahun ini kondisinya memang cukup berat. Bahkan beberapa Perusahaan beton terpaksa harus berhenti beroperasi. Karena minimnya order besi beton. Sektor properti seolah tidak bergerak atau stug.
Akibatnya, kinerja BTON juga menurun. Hingga kuartal III/2025, emiten asal Surabaya ini membukukan penjualan sebesar Rp 87,7 miliar. Jumlah tersebut mengalami penurunan dibanding tahun lalu periode yang sama yakni sebesar Rp 97,3 miliar.
Kendati begitu, pihaknya masih membukukan laba bersih sebesar Rp 15,9 miliar naik tipis dari tahun lalu periode yang sama yakni Rp 12,1 miliar. Laba ini diperoleh karena selisih kurs dana valuta asing Perseroan yang ditempatkan di bank.
“Kondisinya memang kurang baik. Beberapa Perusahaan baja beton bahkan tutup operasional. Kami bersyukur masih bisa eksis meskipun sangat berat. Laba itu kami peroleh karena adanya selisih kurs. Kalau dari operasional Perusahaan, kami masih rugi tahun ini,” ujar Andy.
Namun begitu, pihaknya yakin mampu mencapai target penjualan tahun ini sebesar Rp 135 miliar dengan target laba bersih 3-5 persen dari penjualan. Untuk itu beberapa langkah strategis akan dilakukan diantaranya adalah mencari customer potensial baru termasuk kerjasama dengan developer dan menjaga hubungan baik dengan customer existing.
“Kami masih optimis target tahun ini akan tercapai meskipun agak berat. Masih ada sisa waktu untuk mengoptimalkan penjualan hingga akhir tahun 2025,” tutup Andy. BJ3






