Pakuwon Group – BRI RO Surabaya Launching Transaksi Cashless di Mall Pertama di Indonesia

Surabaya, BisnisJatim.Id –  Pakuwon Group didukung BRI Regional Office Surabaya kembali melakukan langkah strategis menerapkan transaksi cashless di Royal Plaza. Bahkan langkah ini diklaim sebagai yang pertama di Indonesia. Nantinya, semua mall milik Pakuwon Group akan mengunakan transaksi digital secara bertahap.

Menurut Direktur Marketing Pakuwon Group, Surtandi Purnomosidi, terobosan menarik ini sudah dilakukan sejak Desember tahun lalu. Dan sekarang dari total tenant yang ada di Royal Plaza sekitar 1.950 an, sudah 80 persen yang menggunakan transaksi cashless.

“Kami harapkan dalam kurun waktu tiga bulan kedepan, sisa yang 20 persen akan menggunakan system transaksi cashless. Sehingga selama enam bulan semua tenant sudah pakai digital payment,” kata Sutandi didampingi para pimpinan BRI dan Pakuwon Group saat launching Yuk Cashless di Royal Plaza, Jumat (5/4).

Dikatakan, bersama perbankan pendukung program ini terutama BRI, pihaknya akan terus melakukan edukasi pada para tenant. Dia optimis hal ini tidak akan menemui banyak kendala. Pasalnya, sekarang semua tenant dan juga pengunjung sudah punya smart handphone.

Dia yakin program Yuk Cashless akan berjalan baik. Tinggal bagaimana melakukan sosialisasi dan edukasi supaya  para tenant dan pengunjung semakin care dengan transaksi digital. Nantinya, bertahap  semua mall Pakuwon akan memggunakan cashless. Ini untuk mendukung program pemerintah yakni cashless society.

Untuk menarik pengunjung aktif menggunakan transaksi digital, pihaknya memberikan promo menarik dengan menyediakan banyak hadiah. Dan puncaknya disediakan grand prize berupa 10 sepeda motor, gadget dan 2 unit mobil. Untuk transaksi cashless akan mendapat poin lebih yakni 3 kali lebih banyak kuponnya.

“Ayo transaksi cashless bisa dengan QRIS, EDC maupun lainnya. Banyak keuntunganya. Lebih efisien dan bisa menghindari pemalsuan uang. Dan yang penting hadiahnya banyak dan menarik termasuk sepeda motor, HP dan mobil” tambah Sutandi.

Amam Sukriyanto, Direktur Commercial, Small & Medium Business BRI menambahkan, pihaknya berterimakasih bisa bekerjasama dengan Pakuwon Group untuk mendukung program cashles society. Ini  mall pertama di Indonesia yang menggunakan transaksi cashless. Di Jakarta sejauh ini juga belum ada.

Diakui pada awalnya belum semua akan menggunakan cashless. Tentu masih ada yang pakai uang untuk transaksi. Namun dengan sosialisasi dan edukasi yang terus dilakukan terutama bagaimana keuntungan yang didapat dengan menggunakan cashless maka mereka akan beralih ke cashless.

“Kita akan terus mengajak masyarakat  menggunakan cashless. Semua infrastruktur sudah kami siapkan baik EDC maupun QRIS. Kami yakin, kalau masyarakat sudah merasakan mudahnya dan enaknya menggunakan cashless, mereka akan beralih ke cashless. Di Jatim tahun ini kami targekan 50 juta pengguna QRIS. Tahun lalu 45 juta. Kami dukung program Yuk Cashless Pakuwon Group ini supaya target tercapai,” kata Amam.

Setiyarta, CEO BRI RO Surabaya, mengatakan, pihaknya mendukung program Yuk Cashless dari Pakuwon Group. Sebelumnya kerjasama dengan Pakuwon Group sudah sering dilakukan termasuk dalam event Surabaya Shopping Festival (SSF) dan Pasar Malam Tjap Toendjoengan (PMTT) 2024 juga menggunakan QRIS dan EDC BRI.

Dia menjelaskan  ada banyak keuntungan jika transaksi menggunakan cashless. Bagi pembeli, sebelmnya harus membawa uang atau mencari ATM dulu untuk melakukan pembelian. Sekarang cukup membawa HP semua jenis transaksi bisa dilakukan termasuk belanja di mll.

Sementara bagi pelaku UMKM, transaksi cashless bisa mendorong naik level. Pasalnya, semua transaksi digital terecord dengan baik tahun ini maupun taghun-tahun sebelumnya. Sehingga kalau memerlukan tambahan modal dari bank, maka bank cukup melihat historinya saja di transaksi digital.

“Berbeda kalau masih manual. Repot menghitung uang dulu terus di setorkan ke bank. Kadang catatan jumlah transaksi sebulan yang lalu sudah hilang. Kalau dengan digital, semua dana langsung masuk ke rekening dan tidak perlu repot menghitung lagi. Data digitalnya juga bisa dibuka hingga 5 tahu atau 10 tahun kebelakang. Sehingga bank kalau mau kasih kredit akan lebih mudah lihat rekordnya,” ujar Setiyarta.

Sementara itu, Bandoe Widiarto, Deputi Kepala Perwakilan BI Jatim, menambahkan, pihaknya sangat mendukung program transaksi cashless. ini sesuai program pemerintah yang terus mendorong transaksi digital. Memang untuk mengubah ke cashless memang perlu proses. Disitulah peran perbankan dan mall diperlukan untuk melakukan edukasi. Bila perlu ada booth khusus di mall yang membantu masyarakat agar punya Qris.

“Kami yakin dengan berkembangnya system IT, kendala-kendala bisa dihilangkan. Yang penting ada spirit perubahanya dari cash ke non cash,” tutup Bandoe. BJ3