Optimis Tumbuh, Q1/2024 Optima Prima Berhasil Bukukan Revenue 35 Persen dari Target Tahun 2024

Surabaya, BisnisJatim.Id – PT Optima Prima Metal Sinergi Tbk (OPMS) optimis kinerja tahun 2024 bisa ditingkatkan meskipun kondisi ekonomi belum sepenuhnya stabil. Tahun ini Perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp 55-65 miliar naik signifikan dari tahun lalu yang hanya sebesar Rp 9,1 miliar.

Meilyna Widjaja, Direktur Utama OPMS menjelaskan, pihaknya sangat yakin tahun ini bisa meningkatkan kinerja dibanding tahun lalu. Pasalnya, Perseroan telah mendapatkan bahan baku kapal bekas untuk di scrab.

“Hal ini berbeda dengan tahun lalu dimana bahan baku kapal bekas sangat sulit di dapat. Karena banyak perushaan pelayaran yang sebelumnya membeli kapal baru, ikut membeli kapal bekas lewat lelang dan direkondisi,” ujar Meilyna saat public expose, Jumat (14/6).

OPTIMIS TUMBUH: Meylina Wdijaja (dua dari kanan) bersama direksi dan komisaris OPMS menjelaskan tahun 2024 optimis kinerja perseroan bisa ditingkatkan setelah turun tajam di tahun 2023. (Foto Dok. OPMS)

Hingga Kuartal 1/2024 (Q1/2024) pihaknya telah  membukukan pendapatan sebesar Rp 23,25 miliar atau setara 35 persen dari target tahun ini. Jumlah tersebut juga mengalami kenaikan sekitar 12.745,8 persen dibanding tahun lalu periode yang sama yang hanya Rp 181 juta(yoy).

Sementara pada laporan laba rugi, Perseroan masih mencatat kerugian sebesar Rp 1,36 miliar atau turun 17,06 persen atau Rp 280,74 juta jika dibandingkan tahun lalu periode yang sama yang masih rugi Rp 1,64 miliar.

“Tahun ini kami dalam proses pembelian 2 kapal bekas dengan bobot masing-masing 5.000 ton. Rencananya pada akhir bulan Juni atau awal bulan Juli nanti sudah realisasi. Ini untuk bahan baku scrap,” tambahnya.

Terkait kinerja tahun 2023, Rubbyanto Ping Hauw, Direktur OPMS menambahkan, tahun lalu kinerja mengalami penurunan sangat drastis dari tahun 2022. Pendapatan Perseroan di 2023 sebesar Rp 9,11 miliar atau turun 59,50 persen dibandingkan tahun 2022.

Sebaliknya, kerugian Perseroan justru mengalami kenaikan sangat signifikan 451,95 persen dengan nilai Rp 4,75 miliar atau naik Rp 3,89 miliar. Padahal tahun 2022, pihaknya hanya menanggung rugi sebesar Rp 860,85 juta.

Hal itu karena pada awal tahun 2023 sampai dengan akhir Q3/2023, perseroan kesulitan mendapat bahan baku. Penyebabnya adanya pergeseran Dinamika Supply Chain, dimana perusahan pelayaran skala menengah yang dulunya membeli kapal baru, beralih membeli kapal bekas di KPKNL. Mereka rekondisi agar layak jalan untuk digunakan sebagai armada laut mereka.

Hal ini mebuat PT OPMS kesulitan untuk bersaing. Kapal-kapal ituu dulunya meruapakan bahan baku utama PT OPMS Tbk. Perseroan selalu kalah dalam Lelang dengan selisih harga yang sangat jauh dari pemenang lelang,” kata Rubbyanto.

“Tahun ini kami optimis akan kembali bertumbuh. Sebab pada pertengahan tahun 2023, Perseoan mengikuti lelang untuk kapal-kapal yang kondisinya sudah tidak layak operasi. Dan pada  bulan November 2023 Perseroan memenangkan lelang di KPKNL atas kapal AHTS Sound,” tutup Rubbyanto. Bj3