Optimis Tumbuh 50 Persen di 2024, Propnex Makin Agresif Garap Investor Asing

Surabaya, BisnisJatim.Id –  Kondisi ekonomi yang terus membaik membuat Propnex Indonesia optimis tahun 2024 mampu meningkatkan transaksi 50 persen. Selain menggarap market lokal, agen properti asal Singapura ini juga semakin aktif menggarap market investor asing.

Luckyanto, CEO Propnex Indonesia, mengatakan, pihaknya sangat yakin pasar properti tahun ini akan tumbuh lebih bagus dari tahun lalu. Pasalnya, ekonomi terus bertumbuh sehingga daya beli masayarakat semakin meningkat.

Selain itu, pemerintah juga terus memberikan stimulus untuk mendorong laju pasar properti. Yang terbaru pemerintah kembali merilis kebijakan PPN-DTP atau Free PPN sehingga bisa mendorong konsumen segera membeli properti.

“Perbankan juga memberikan banyak kemudahan dan bunga KPR yang murah. Hal ini semakin menarik bagi masyarakat untuk membeli properti,” kata Luckyanto disela acara Propnex Annual Convention 2024 di Ballroom Ciputra World Surabaya, Rabu (5/3).

Tahun lalu, lanjutnya, Propnex berhasil membukukan transaksi sebesar Rp 1,6 triliun atau naik sekitar 15 persen dari tahun 2022 sebesar Rp 1,4 triliun. Surabaya memberikan kontribusi terbesar mencapai 60 persen dari total transaksi Propnex. Sisanya dari Jakarta, Bali dan kota besar lainnya.

Dari jumlah tersebut, sekitar 60 persen dari secondary market. Dan sisanya dari primary market. Selain itu, juga terjadi pergesaran market. Kalau sebelumny banyak yang mencari rumah harga Rp 1 miliar kebaha. Tapi sejak tahun 2022, justru pasar properti banyak didominasi harga Rp 2 miliar up.

“Tahun ini kondisinya akan sama dengan tahun lalu. Kami optimis target pertumbuhan 50 persen akan tercapai. Karena itu kami akan perbanyak agen properti dan melakukan training. Karena mereka adalah sales power kami,” tambahnya.

Terkait market asing, dia mengaku sangat optimis. Pasalnya, pemerintah telah mengijinkan WNA untuk membeli properti di Indonesia.Selama banyak investor asing tertarik membeli properti di Indonesia. Namun masih terkendala peraturannya. Dan sejak tahun 2023, pemerintah telah memperlonggar peraturan bagi warga asing membeli properti.

“Ini opportunity. Karena itu tahun 2024 Propnex akan fokus menggarap market asing di Indonesia. Sekarang juga banyak developer yang berlomba menarik investor asing,” kata Lucky.

Potensi investor asing cukup besar terutama dari Singapura, Malaysia, Australia, Tiongkok dan Rusia. Namun mereka khawatir akan keamanan disini. Sehingga banyak yang menunda. Pihaknya akan mengedukasi investor asing bahwa Indonesia sangat aman untuk investasi.

“Kami yakin tahun ini minimal 20-30 persen transaksi kami dari investor asing. Karena aturannya excited. Cukup dengan Passport atau Kitas atau Visa, mereka sudah bisa membeli properti disini Satu identitas hanya bisa untuk membeli satu landed house atau apartemen,” ujarnya.

Pihaknya akan melakukan kerjasama dengan Propnex dari Singapura, Malaysia, Australia, Thailand, Kamboja dan Vietnam. Banyak investor asing termasuk dari Rusia dan Tiongkok yang tertarik membeli di Indonesia. Pihaknya juga bisa menawarkan properti asing ke investor  Indonesia.

“Investor Singapura suka beli apartemen. Sementara dari Autralia dan Tiongkok suka landed house. Kami juga baru saja memasarkan 20 unit properti di Australia dengan nilai AUD 25 juta baik landed house maupun apartemen,” ujar Lucky.

Sementara itu, Lim Yong Hock, Key Executive Officer Propnext Singapura mengatakan, pihaknya akan terus menggarap market property di kawasan Asia Pasifik termasuk di Indonesia. Untuk itu, kerjasama partnership akan terus dilakukan di sejumlah negara kedepan.

Dia menilai Indonesia memiliki potensi market yang cukup besar. Apalagi adanya pembangunan IKN membuat investor asing semakin tertarik masuk Indonesia. Karena itu, pihaknya akan terus memperkuat system sehingga Propnex lintas negara bisa semakin kuat melakukan kolaborasi.

“Dengan system yang kami kembangkan di Propnex, investor Indonesia bisa membeli property di luar negeri lebih muda. Dan investor asing juga bisa membeli property di Indonesia,” kata Lim Yong Hock. BJ3