Makin Ekspansif Garap Market Asia Tenggara, ELPI Siapkan Capex Rp 1 Triliun untuk Pengadaan Kapal

Surabaya, BisnisJatim.Id – Sepanjang tahun 2023, PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) beserta  entitas anak perusahaannya mengalami pertumbuhan yang terus menunjukan tren positif di  seluruh segmentasi bisnis baik di bidang offshore hingga sektor angkutan komoditi (non  offshore).

“Alhamdulillah di akhir quarter 2023 kemarin kami mendapatkan beberapa kontrak baru melalui  ELPI dan /atau afiliasi diantaranya di Sarawak. Saat ini kami sedang dalam proses bidding baik didalam dan di luar negeri yang potensial,” ujar Wawan Heri Purnomo-Corporate Secretary, Jum’at (12/1/2024).

Dikatakan, ELPI mempunyai target beberapa tender Kontraktor Kontrak Kerjasama (K3S) Minyak dan Gas di awal tahun ini baik dengan durasi spot charter maupun long charter. ELPI memenangkan berdasarkan kemampuan ELPI atas jumlah fleet, berbagai jenis support offshore vessel, SDM yang kompeten.

“ELPI juga ditunjang dengan sistem manajeman yang terintegrasi dan pengembangan teknologi yang mutakhir,” tambah Wawan.

Sementara itu, Eka Taniputra-Direktur Utama menambahkan, ELPI telah melakukan ekspansi dan eksplorasi dari Support Offshore Vessel berkembang pada layanan transportasi Bulk & Transhipment. Saat ini entitas anak ELPI, yaitu PT ELPI Nusantara Armada (ENA) yang bergerak dibidang Tug & Barge merampungkan 2 set Tug & Barge dalam bulan ini dan langsung beroperasi/on hire di Kalimantan Timur.

Selain itu, dari 5 set kapal tug & barge yang akan rampung tersebut, juga berencana menambah lagi sebanyak 5 set kapal tug & barge yang ditargetkan serah terima pada Kuartal I Tahun 2025.

ENA saat ini telah mengoperasikan lebih dari 20 kapal Tug & Barge dengan durasai lebih dari 5 (lima) tahun. Dan pihaknya telah mencadangkan untuk pengadaan 5 (lima) kapal tug & barge dengan nilai estimasi sebesar Rp.200 miliar.

“Pada Q1 tahun ini semua kapal Tug & Barge milik ENA yaitu Maharaja 2001 hingga Maharaja 2005 akan launching dan juga on hire di Kalimantan sesuai komitmen kami,” kata Eka.

Terkait ekspansi tahun ini, Eka menegaskan, telah mengalokasikan dana sebesar Rp. 1 triliun yang akan digunakan ELPI untuk eksplorasi dan ekspansi pada entitas anak dan /atau afiliasi termasuk untuk pengadaan kapal-kapal baru untuk menunjang bisnis dan pangsa pasar diluar Indonesia.

Alokasi Capex Rp 1 triliun akan digunakan untuk menambah 7 armada kapal baru untuk memenuhi permintaan kapal pendukung offshore baik di pasar domestik maupun pasar internasional khususnya di Asia Tenggara melalui entitas anak yaitu Kazo Marine (M) Sdn Bhd dan /atau NKA Energy Sdn Bhd.

“Pengadaan 7 unit offshore vessels terdiri dari 2 unit kapal jenis Anchor Handling Tug and Supply (AHTS), 2 unit kapal jenis Landing Craft Transport (LCT), dan 3 unit kapal jenis Fast Crew,” ungkap Eka.

Sumber dana Capex Rp 1 triliun, selain  dari kas internal juga dari pinjaman bank. Perbankan percaya karena kinerja ELPI yang cukup bagus. Saat ini pihaknya mempertimbangkan kapan proses drawdown dan realisasinya.

“Kami yakin Capex akan memberikan dampak positif pada kinerja keuangan ELPI kedepannya khususnya peningkatan signifikan pada revenue non offshore,” tandas Eka.

Melalui afiliasi, per Februari ELPI mulai on hire untuk pekerjaan penunjang rig lepas  pantai yang digunakan oleh Shell dengan end user Sarawak Sabah Shell dengan durasi 2 (dua) tahun.

“Kebanggaan tersendiri bagi kami perusahaan Indonesia memenangkan tender di Malaysia,” imbuhnya.

ELPI juga melakukan pengadaan kapal melalui entitas anak perusahaan yaitu PT Samudra Luas Sejahtera Abadi (SLSA) yang akan  menambah lagi 1 unit Kapal Bulk Carrier yaitu Mother Vessel Supramax guna mendorong  pelaksanaan pemuatan cargo/komoditi kering yang dilakukan secara ship to ship.

“Ini menjadi kapal kedua SLSA untuk memperkuat posisi ELPI bukan hanya dibidang offshore tetapi juga di bulk & transhipment dari hulu ke hilir dan koneksitas dengan ENA,” lanjut Eka.

Pangsa pasar Malaysia saat ini menjadi fokus ELPI melalui entitas anak dan afiliasi yang berkedudukan di Semenanjung Malaysia dan Sarawak. Sebba itu, ELPI yakin segera beroperasi di Sabah karena potensi pasar untuk pekerjaan drilling & support offshore service sangat besar.

“Selain di Sarawak, opportunity untuk beberapa tender baik short contract dan long contract juga telah dijajaki. Tahun ini waktu yang tepat bagi ELPI untuk melakukan penetrasi pasar Malaysia lebih massif,” pungkas Eka Taniputra. BJ3