IndeksUmum

DPRD Jatim Gandeng FKDM Sosialisasikan Kerawanan Sosial, Ajak Mahasiswa Peduli Lingkungan Sekitar

497
×

DPRD Jatim Gandeng FKDM Sosialisasikan Kerawanan Sosial, Ajak Mahasiswa Peduli Lingkungan Sekitar

Sebarkan artikel ini

Bisnisjatim.id, Surabaya – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Timur menggandeng Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) Jatim untuk melakukan sosialisasi mengenai kerawanan sosial. Kegiatan ini menghadirkan berbagai elemen masyarakat dan berlangsung dengan menghadirkan tiga narasumber utama, yakni anggota DPRD Jatim Dr. Freddy Poernomo, pakar pendidikan Prof. Anita Lie, serta Ketua FKDM Jatim Dr. Listyono Santoso, dengan Dr. Rangga Sa’adillah bertindak sebagai moderator.

Dalam forum yang dihadiri mayoritas peserta dari kalangan mahasiswa, Dr. Freddy Poernomo menekankan pentingnya kepedulian generasi muda terhadap lingkungan sosial di sekitarnya.“Anak-anak muda harus punya kepedulian dengan lingkungan sosial. Banyak persoalan yang sebenarnya membutuhkan peran serta anak muda untuk terlibat di dalamnya,” ujar Freddy.

Politisi Partai Golkar ini menambahkan, mahasiswa memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam mencegah terjadinya kerawanan sosial, terutama di era digital yang serba terbuka.

“Anak muda sekarang hampir semuanya pengguna media sosial. Sadar atau tidak, media sosial juga rawan menimbulkan bencana sosial, seperti maraknya ujaran kebencian, hoaks, dan informasi menyesatkan lainnya,” jelasnya.

Freddy berharap mahasiswa bisa menjadi agen positif dalam menangkal informasi yang menyesatkan.

“Saya berharap mahasiswa punya kontribusi dalam menangkal hoaks dan ujaran kebencian. Buatlah konten-konten yang positif dan inspiratif,” pesannya.

Sementara itu, Guru Besar Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Prof. Anita Lie, menyoroti persoalan kesenjangan di dunia pendidikan sebagai salah satu akar kerawanan sosial di masyarakat.

“Kerawanan sosial yang terjadi di masyarakat memang multifaktor. Tidak ada faktor tunggal yang menjadi penyebab, sehingga penyelesaiannya juga harus dilakukan secara kolektif,” ungkapnya.

Menurut Anita, pendidikan memiliki peran strategis dalam membangun bangsa dan menanamkan nilai toleransi serta inklusivitas. Namun, kesenjangan akses pendidikan masih menjadi tantangan besar.

“Kesenjangan dalam akses dan layanan pendidikan akan menjadi akar munculnya kesenjangan dalam kehidupan sosial berikutnya. Dalam konteks kerawanan sosial yang sering dipicu oleh ketegangan SARA, pendidikan berperan penting dalam menanamkan nilai toleransi dan inklusivitas,” tegasnya.

Sementara Ketua FKDM Jatim, Dr. Listyono Santoso, menekankan pentingnya deteksi dini terhadap potensi kerawanan sosial di masyarakat.

“Kehadiran FKDM Jatim salah satunya adalah untuk melakukan deteksi dini terhadap berbagai potensi kerawanan dengan melibatkan banyak pihak,” jelas Listyono yang juga dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga.

Ia mengingatkan bahwa FKDM saat ini juga menaruh perhatian serius terhadap dampak negatif penggunaan gadget di kalangan anak-anak.

“Diakui atau tidak, gadget telah menghadirkan persoalan serius bagi anak-anak kita. Perlu kita pikirkan bersama bagaimana menyelamatkan anak-anak dan masyarakat dari pengaruh negatif yang dibawa gadget,” tegasnya.

Listyono menambahkan, persoalan gadget dan anak-anak akan menjadi salah satu fokus utama FKDM Jatim pada periode ini.(pur)