Dibayangi Pandemi, WOM Finance Optimis Tahun 2022 Salurkan Pembiayaan Rp 5 Triliun

Surabaya – PT Wahana Ottomitra Multiarta Tbk atau yang lebih dikenal dengan WOM Finance tetap optimis tahun depan mampu mendongkrak kinerjanya meskipun dunia bisnis masih dibayangi pandemi Covid 19. Bahkan pihaknya berani mematok penyaluran pembiayaan sebesar Rp 5 triliun dengan laba bersih Rp 100 miliar.

Djaja Suryanto Sutandar, Presiden Direktur PT Wahana Ottomitra Multiarta Tbk (WOM Finance), menjelaskan, optimisme tahun 2022 karena kondisi ekonomi nasional dan global diperkirakaan akan semakin membaik. Hal ini menyusul adanya kelonggaran kegiatan yang dilakukan masyarakat sehingga bisnis juga akan tumbuh.

Pertumbuhan perdagangan dan bisnis akan berimbas positif pada masyarakat terutama kelas middle low yang selama pandemi sangat terdampak. Sehingga daya beli mereka juga akan meningkat. Selain itu, program digitilasasi yang dilakukan sudah semakin bagus sehingga akan meningkatkan pelayanan pada konsumen.

“Tahun 2022 kami optimis penyaluran pembiayaan bisa mencapai Rp 5 triliun dengan laba bersih Rp 100 miliar. Hingga September 2021 kami sudah menyalurkan pembiyaan Rp 3 triliun. Hingga akhir tahun kami harapkan mencapai Rp 4-4,5 triliun,” kata Djaja Suryanto saat public expose secara virtual, Rabu (3/11).

Dikatakan, selama pandemic pihaknya melakukan banyak langkah strategis untuk meningkatkan kinerjanya. Perseroan telah melakukan beberapa inovasi dan inisiatif dalam rangka perbaikan kinerja Perseroan di tengah pandemi Covid 19.

Perseroan telah merealisasikan proses digitalisasi akuisisi dan channel payment. Selain itu Perseroan telah berhasil menerapkan Work by Virtual dalam rapat, training, sosialisasi dan aktivitas operasional bagi karyawan.
Perseroan juga  menjalankan sentralisasi proses operasional dan kredit serta optimalisasi produktivitas dan efektivitas tenaga marketing dan penagihan. Untuk pengembangan produk, pada Agustus lalu Perseroan telah meluncurkan produk baru pembiayaan logam mulia bernama MasKu.
“Keberhasilan Perseroan dalam menjalankan keseluruhan strategi ditengah Pandemi Covid 19 memberikan dampak positif bagi pencapaian kinerja Perusahaan. Digitalisasi membuat lebih efisien. Pelayanan terhadap konsumen juga semakin cepat,” tambah Djaja.
Direktur Perseroan, Zacharia Susantadiredja menambahkan Perseroan mencatatkan  laba bersih selama sembilan bulan pertama 2021 sebesar Rp 76 miliar. Laba bersih ini meningkat 34 persen dibandingkan pada periode September 2020 yang mencapai Rp 56  miliar.
Peningkatan Laba Bersih ini didorong atas perbaikan kualitas portofolio yang signifikan, pertumbuhan penyaluran pembiayaan yang sehat dan konsistensi atas efisiensi biaya dana dan operasional Perseroan.
“Sedangkan total penyaluran pembiayaan kami mengalami peningkatan sebesar 69 persen mencapai Rp 3  triliun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,8 triliun ,” ujar Zacharia.
Total Ekuitas mengalami peningkatan 8% menjadi Rp 1,3 triliun, Return on Asset (ROA) 2.7 persen dengan Return on Equity (ROE) 8,1 persen, meningkat masing-masing dari 1,5 persen dan 6,1 persen dibandingkan September 2020. Sedangkan Non Performing Financing/NPF – Nett 0,9 persen, turun 1,9 persen dibandingkan September 2020.
“Kami siap melakukan ekspansi yang lebih luas untuk mencapai pertumbuhan yang lebih solid demi kepuasaan konsumen dan mitra kami,” tandas Djaja Suryanto Sutandar. (ris)