Surabaya – PT Langgeng Makmur Tbk – produsen peralatan rumah tangga, pipa dan fitting asal Surabaya optimis mampu meningkatkan penjualannya 10 persen tahun ini meskipun market di dalam dan luar negeri masih dibayangi pandemi Covid 19.
Kosasih Koenawan, Direktur PT Langgeng Makmur Tbk, menjelaskan, tahun lalu kondisi market cukup berat karena ada pandemic. Sehingga banyak proyek infrastruktur dari pemerintah yang tertunda karena anggarannya banyak dipakai untuk kepentingan penanganan Covid 19.
Akibatnya, tahun lalu penjualannya turun tipis 1 persen dari tahun sebelumnya. Kalau tahun 2019, pihaknya mencapai penjualan Rp 518 miliar. Maka tahun 2020 menurun Rp 4 miliar menjadi Rp 514 miliar.
“Tahun lalu kondisinya snagat berat. Ada PSBB dan PPKM di beberapa wilayah di Indonesia. Sehingga banyak proyek yang ditunda. Karena anggarannya dipakai untuk menangani Covid 19,” kata Kosasih saat Public Expose di kantornya, (25/6).
Dijelaskan, penundaan proyek tersebut berimbas pada penyerapan produk pipa milik perseroan. Sehingga penjualan divisi pipa dan fitting mengalami penurunan Rp 40 miliar atau 21 persen dengan nilai Rp 149 miliar.
Sementara penjualan dari divisi peralatan dapur aluminium naik Rp 27 miliar atau 12 persen dari tahun 2019 dengan nilai Rp 258 miliar. Sedangkan peralatan rumah tangga dari plastic naik tipis 7 persen dengan nilai dari Rp 89 miliar tahun 2019 menjadi rp 95 miliar tahun 2020.
“Tahun lalu penjualan ekspor kami naik signifikan 31 persen dari Rp 4,3 miliar menjadi rp 5,7 miliar,” tambah Kosasih.
Tahun ini pihaknya masih optimis penjualannya akan naik minimal 10 persen dari tahun 2020 meskipun masih dibayangi pandemi covid 19. Hal ini karena beberapa proyek infrastruktur khususnya proyek air bersih di beberapa kota di Jatim dan Indonesia Timur mulai jalan seperti di Bali, NTB, NTT, Kalimantan dan Sulawesi.
Pihaknya mengaku sudah meneken Kerjasama dengan beberapa Pemda (Pemerintah Daerah) untuk mensupply kebutuhan pipa dan fitting untuk proyek air bersih. Namun dia enggan menyebutkan berapa nilai kontraknya.
“Potensi marketnya sangat besar. Sebab proyek untuk air bersih masih terus berjakan. Kalau tidak ada Covid bisa lebih besar lagi potensinya. Kami berharap pemerintah berhasil menekan pandemic sehingga proyek infrastruktur bisa berjalan lebih baik,” ujar Kosasih.
Selain memacu penjualan di pasar domestik serta meningkatkan efisiensi disemua lini, pihaknya juga terus melakukan pelebaran pasar ekspor. Selama ini beberapa produk perseroan khususnya peralatan rumah tangga telah diespor ke sejumlah negara di Asia, Timur Tengah, Afrika dan Eropa.
“Kami masih optimis, tahun ini penjualan kami akan naik 10 persen. Khusus untuk pasar ekspor kami targetkan ada peningkatan 20-30 persen,” kata Kosasih Koenawan. (ris)