SURABAYA-PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO), produsen air minum Cleo, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) memastikan akan mengeksekusi rencana penerbitan saham baru tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau private placement.
Kepastian atas pelaksanaan private placement itu setelah perseroan mendapat restu dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang digelar pada 7 November 2018 lalu.
Adapun pelaksanaan private placement akan dilakukaan pada 28 November 2018 dan pengumuman hasil pelaksanaan private placement pada 29 November 2018.
Jumlah saham yang diterbitkan sebanyak 1 miliar saham dengan nilai nominal Rp 20 per saham atau 9,09% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.
Dari aksi private placement ini, CLEO mengincar dana segar Rp 274 miliar.
Dalam keterbukaan informasi BEI sebelumnya, perseroan menyampaikan pihak yang mengambil bagian atas penerbitan saham tersebut adalah PT Global Sentral Abadi, yang tak lain adalah salah satu pemegang saham CLEO dengan kepemilikan 51,64% setara 5,68 miliar saham.
Hubungan afiliasi itulah yang diyakini akan memberikan kemudahan serta fleksibilitas untuk memperoleh tambahan dana kas sesuai dengan rencana pengembangan dan peningkatan usaha.
CLEO sudah menyiapkan rencana penggunaan dana segar yang diperoleh dari private placement. Diantaranya, sebesar Rp 274 miliar, diantaranya sekitar Rp 225 miliar akan digunakan untuk membayar pinjaman bank yang diperoleh dari BCA dengan cut off date pinjaman pada 1 Oktober 2018. Kemudian, sebanyak Rp 20,3 miliar akan digunakan untuk capex CLEO yang meliputi pembelian mesin dan peralatan, kendaraan, inventaris dan instalasi pabrik untuk bangunan serta sisanya akan digunakan untuk membiayai modal kerja perusahaan.
Data BEI menunjukkan pemegang saham PT Sariguna Primatirta Tbk antara lain PT Global Sentral Abadi sebesar 51,64 persen, PT Global Sukses Makmur Sentosa sebesar 27,91 persen, masyarakat sebesar 20,45 persen.(RD)