Surabaya, BisnisJatim.Id – Jumlah penderita penyakit kanker payudara terus meningkat. Bahkan tidak orang-orang dewasa saja, namun juga sudah banyak milenial yang terkena. Untuk itu, menjaga Kesehatan sangat penting dengan melakukan deteksi dini.
Ciputra Hospital Surabaya milik Ciputra Group Kembali menghadirkan alat canggih ABUS atau Automated Breast Ultrasound, alat deteksi untuk mengetahui gejala penyakit kanker payudara sejak dini. Alat ini ini menggunakan teknologi terbaru dan sangat nyaman. Pasien tidak merasakan sakit sama sekali.
“ABUS 2.0 merupakan teknologi terbaru. Sehingga sangat nyaman dan tidak sakit. Hasilnya juga akurat. Berbeda dengan mammografi yang ditekan-tekan, pasien merasa takut kalau mau periksa,” kata dr. Siska Sindhuatmadja disela acara talkshow bertema “Sadari dan Kenali Kanker Payudara” di atrium Ciputra Hospital Surabaya, Sabtu (21/22).
Dijelaskan, menurut data dari Global Cancer Observatory (Globocan) bahwa pada tahun 2022 Indonesia mengalami lebih dari 408.661 kasus kanker baru salah satunya adalah kanker payudara. Meski lebih sering terjadi pada wanita, kanker payudara juga bisa menyerang pria.
Kanker payudara seringkali sulit terdeteksi pada tahap awal karena ukurannya yang kecil. Benjolan baru dapat teraba jika ukurannya cukup besar. Meski demikian, tidak semua benjolan di payudara berarti kanker.
“Karena itu, pemeriksaan sejak dini penting dilakukan guna memastikan apakah benjolan tersebut kanker atau bukan. Semakin dini dketahui, semakin muda penyembuhanya,” tambah dr Siska.
Sementara itu, dr. Sidharta Sp. Rad CiHos, menambahkan, Wanita memerlukan skrining yang disesuaikan dengan kepadatan payudara mereka, usia dan resiko kanker payudara.
ABUS atau Automated Breast Ultrasound, teknologi 3D ultrasound untuk skrining payudara pertama di Rumah Sakit Swasta di Jawa Timur.
ABUS atau Automated Breast Ultrasound, merupakan pilihan skrining alternatif yang nyaman. Ciputra Hospital Surabaya memilih Invenia ABUS 2.0 untuk membantu meningkatkan deteksi kanker payudara pada wanita dengan payudara padat.
“Pemilihan ABUS 2.0 ini sangat cocok untuk wanita di Asia dan di Indonesia, karena 76% – 80% Wanita tergolong dari dense breast dengan klasifikasi sangat padat dan merupakan pemeriksaan yang nyaman tanpa radiasi,” ujar dr. Sidharta.
Sementara itu, Dr dr Desak Gede Agung Suprabawati SpB(K)Onk mengatakan, meningkatnya penyakit kanker payudara di Indonesia karena kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini sangat kurang. Ini menjadi kendala dan perhatian serius dari semua pihak.
“Di Indonesia, sekitar 70-80 persen orang memeriksakan kondisi tubuhnya itu sudah stadium lanjut. Berbeda dengan di luar negeri, datang ke rumah sakit sejak belum ada keluhan,” kata dr. Desak.
Untuk itu, itu, pengenalan dini kanker payudara memang menjadi langkah penting.Selain penangannya lebih muda dan potensi sembuhnya lebih besar, juga biayanya tentu lebih murah. Sebab, hingga saat ini penyebab pasti terjadinya kanker payudara belum diketahui pasti.
Memang ada penyebab dari keturunan atau gen. Namun itu kecil sekali, hanya sekitar 5-10 persen saja dari kasus yang ada. Kendati begitu, mengenali keluarga yang terdeteksi kanker payudara tetap akan membantu seseorang menghindari dari kanker payudara.
“Kuncinya adalah deteksi dini. Selain pengobatan lebih murah dan mudah, juga menekan risiko angka stadium lanjut. Dan juga menekan beban anggaran negara. Karena sebagian besar masyarakat Indonesia memanfaatkan BPJS Kesehatan,” ungkapnya
Dr. Siska mengatakan, Ciputra Hospital Surabaya memiliki 4 layanan unggulan (Center of Excellence), yaitu Heart & Vascular, yang merupakan pusat pelayanan jantung dan pembuluh darah yang mencakup seluruh spektrum perawatan, mulai dari konsultasi, pencegahan, diagnosis, pengobatan, hingga rehabilitasi.
Yang ke-2 yaitu Neuroscience, pusat layanan kesehatan untuk perawatan sistem saraf, meliputi otak, saraf tulang belakang, dan saraf tepi yang terdapat di seluruh bagian tubuh. Yang ke-3 yaitu Oncology, pusat layanan kesehatan yang mencakup seluruh spektrum kanker, mulai dari deteksi dini (pemeriksaan Laboratorium, Radiologi dan PET Scan) hingga perawatannya (Surgery, Chemotherapy dan Radiotherapy).
Selain itu, Ciputra Hospital Surabaya juga bekerjasama dengan Singapore Medical Group (SMG), yaitu Ciputra SMG Curie Cancer Center untuk perawatan kanker.
“Juga ada Dian Women & Children Center, dengan menyediakan layanan perawatan ginekologi rutin, pelayanan kehamilan, persalinan, perawatan pasca melahirkan dan tumbuh kembang anak. Area Women & Children juga dilengkapi dengan akses khusus untuk Ibu Hamil dan anak sehat,” ujar dr. Siska. BJ1