Bisnisjatim.id, Surabaya – Carbon Addons menginisiasi gerakan edukasi pengurangan emisi carbon sekaligus praktik gaya hidup berkelanjutan kepada generasi muda dalam gelaran Sustainable hunt yang berlangsung di Pos Bloc Surabaya, pada Sabtu (18/1/2025).
Mohammad Naufal founder sekaligus CEO Carbon Addons mengatakan acara sustainable hunt yang baru pertama kali diadakan ini mendapatkan antusiasme yang luar biasa dari berbagai generasi muda. Adapun dari 200 pendaftar hanya 50 peserta yang lolos kurasi dari berbagai kota di Indonesia.
“Acara sustainable hunt merupakan kampanye untuk mengunggah kesadaran masyarakat terutama generasi muda akan pentingnya rendah carbon yang dikemas dengan konsep menyenangkan dan edukasi bagi warga kota. Responnya sangat bagus dengan besarnya antusias generasi muda untuk ikutan kegiatan ini. Selain peserta juga terpilih puluhan volunteer dari ratusan pendaftar,” jelas pria yang kerap disapa Naufal ini.
Lebih lanjut ia mengutarakan pihaknya telah menggaet dinas terkait untuk penerapan emission carbon device yang terintegrasi pada transportasi public sebagai tool untuk mengukur emisi karbon.
“Peserta dan wisatawan bisa ikut challenge yang ada dalam aplikasi. Salah satunya mengukur emisi karbon dengan naik bus. Peserta bisa tahu dari halte Jembatan Merah ke Siola bisa melihat emisi karbon yang dihemat. Setidaknya 0,1 kg emisi karbon yang bisa dihemat dari naik transportasi umum dengan kendaraan pribadi, ”lanjutnya.
Saat ini sendiri telah ada dua unit bus yang dipasangi alat tersebut.Pihaknya berharap nantinya, makin banyak bus yang dapat memakai alat tersebut sehingga pengurangan emisi karbon bisa nyata terlihat.
Sebagai inisiator Carbon Addons merupakan startup asli dari Surabaya yang dibangun sejak kuartal 4 bulan oktober tahun 2022. Selain di Kota Surabaya ada operasional di Jakarta dan Bangka Belitung. Target market B2C yakni wisatawan dan rutinitas perseorangan. Untuk B2B yakni dengan usaha logistic dengan optimasi rute. Bisa memberikan rekomendasi rute yang lebih efektif bisa turunkan emisi karbon.
Sementara itu, hadir sebagai pembicara, Ramon Y Tungka actor sekaligus aktivis lingkungan tersebut sangat mendukung pengembangan wisata rendah karbon di Kota Surabaya. Dengan predikat kota kedua terbesar setelah Jakarta, kota Surabaya pasti menghasilkan banyak polusi dan perlunya kesadaran masyarakat untuk menguranginya.
“Wisata rendah karbon salah satunya dengan jalan kaki paling tidak terlibat interaksi dengan sesame manusia, manusia dengan situs cagar budaya dan lingkungan. Dari interaksi berlanjut ke apresiasi dengan pengalaman yang didapat dan yang terakhir bisa memberikan kontribusi kepada lingkungan yang dijumpainya,”ujarnya.
Dari tiga aspek tersebut jelas Ramon bisa melakukan inovasi dan kolaborasi untuk meminimalisir dampak lingkungan yang trus meningkat polusinya. Dengan mengajak anak muda untuk peduli kepada lingkungan dan menerapkannya. (kar)