Bisnis Kuliner Paling Diminati, Peluang Usaha Waralaba Makin Menjanjikan 2022

Surabaya – Peluang usaha masih terbuka lebar ditengah tekanan inflasi yang naik akibat kenaikan harga BBM. Salah satunya, lewat cara waralaba atau franchise berbagai produk baik retail, pendidkan, kesehatan, kuliner, keagenan dan banyak lagi  lainnya.

Fredy Ferdianto, Public Relations PT Neo Expo Promosindo – penyelenggara pameran Info Franchise & Businesss Concept 2022 (IFBC 2022) yang bekerjasama dengan AFI (Asosiasi Franchise Indonesia), menjelaskan, minat masyarakat untuk membuka usaha cukup besar.

Terbukti, meskipun baru dibuka kemarin (9/9), pameran waralaba tersebut dipadatai pengunjung. Mereka mencari berbagai usaha yang bisa dikembangkan di daerahnya masing-masing. Sebab itu, dia yakin pameran yang berlangsung tanggal 9-11 September 2022 tersebut akan sukses.

“Surabaya merupakan kota ketiga dari 4 kota kegiatan IFBC 2022. Ini pameran ke 158 dan tahun ke 16 serjak pertama kami IFBC diadakan,” kata Fredy Ferdianto saat pembukaan IFBC 2022 di Surabaya, Jumat (9/9).

DIMINATI. Salah satu gerai reatil Air nMinum Biru yang banyak diminati customer untuk membuka usaha waralaba

DIMINATI. Salah satu gerai reatil Air Minum Biru yang banyak diminati customer untuk membuka usaha waralaba

Dijelaskan, dalam pameran kali ini pesertanya jauh lebih banyak dari tahun lalu. Kali ini ada 80 peserta dari berbagai usaha yang siap diwaralabakan. Tahun lalu karena masih pandemic, hanya ada 40 peserta karena harus berjarak.

Hingga saat ini, yang paling banyak dicari customer untuk membuka bisnis waralaba yakni bisnis kuliner. Hampir 60 persen, pengunjung yang datang mereka ingin membuka usaha kuliner dengan cara waralaba. Setelah itu disusul bisnis retail.

“Pendidikan dan kesehatan atau kecantikan juga semakin diminati. Demikian juga UKM kini juga semakin berkembang. Namun yang paling banyak dicari masih bisnis kuliner,” tambahnya.

Sebab itu, dia yakin dalam pameran kali ini akan banyak deal-deal waralaba. Namun dia enggan menyebutkan berapa transaksi yang sudah dicapai. Sebab itu urusan dari masing-masing pewaralaba.

Hanya saja dia memberikan gambaran bahwa bisnis waralaba tidak memerlukan modal besar. Dengan hanya Rp 5 juta, customer sudah bisa memulai membuka usaha dengan model waralab. Namun ada juga yang menawarkan waralaba dengan nilai Rp 100 an juta atau lebih. Itu tergantung jeniis usahanya.

“Ada banyak brand kuliner yang ditawarkan. Demikian juga retail seperti gadget, air minum, super market dan lainnya. Bisnis kecantikan dan kesehatan serta Pendidikan juga banyak yang ikut. Jadi customer punya banyak pilihan. Selama pemeran juga ada bonus dan diskon franchise fee hingga 50 persen,” ujar Fredy.

RAMAI : Sebanyak 80 peserta pameran waralaba mulai ramai dikunjungi.

Sementara itu, Hendry Wijaya, manager Kemitraan Erafone menambahkan, sejak dilaunching tahun 2011, kemitraan Erafone mendapat respond luar biasa. Tahun ini pihaknya akan semakin agresif menawarkan kemitraan selain membuka store sendiri.

Tahun 2022, pihaknya menargetkan ada 80 gerai Erafone baru di Indonesia. Hingga saat ini sudah ada 43 yang buka baru. Sisanya masih on progress pembangunan. Dia yakin, dengan pameran ini target akan tercapai dengan baik

“Kami akan terus melakukan ekspansi. Saat ini secara nasional kami sudah mengoperasikan 510 store di Indonesia. Kami utamakan kemitraan dulu. Kalau tidak ada tetap ekspansi hingga ke kota Kabupaten dan Kecamatan. Sehingga Erafone semakin dekat dengan custemet. Dapatkan pelungnya dan raih bisnisnya,” tandas Hendry Wijaya. bj5