Bersikap Konservatif, Indospring Patok Penjualan Tahun 2024 Capai Rp 3,5 T

Surabaya, BisnisJatim.Id –  Akibat ekonomi global dan nasional yang belum sepenuhnya membaik, membuat industry spare part otomotif bersikap konservatif. Bahkan PT Indospring Tbk (INDS) mematok pednapatan akan turun 7 persen pada tahun 2024.

Direktur Utama PT Indospring Tbk, Wiranto Nurhadi, menjelaskan, tahun 2024 kondisi ekonomi belum stabil. Hal ini imbas geo-politik baik di Eropa dan Timur Tengah yang belum berakhir.

Sementara di dalam negeri daya belui masyarakat semakin menurun akibat inflasi dan suku bunga perbankan yang tinggi. Sehingga penjualan otomotif selama Q1/2024 menuruun 24 persen. Tahun ini Gaikindo memperkirakan penjualan mobil sebesar 1,1 juta unit dan sepeda motor 6,5 juta unit.

“Karena itu, kami bersikap konservatif saja tahun ini. Penjualan kami proyeksikan akan terkoreksi 7 persen dengan nilai Rp 3,5 triliun,” kata Wiranto usai RUPS di Surabaya, Rabu (12/6).

Sementara itu, Direktur PT Indospring Tbk, Bob Budiono, menambahkan, pihaknya tetap akan melakukan berbagai strategi untuk mempertahankan kinerja diantaranya membuka area baru yang belum dimasuki seperti di Australia, Amerika dan Eropa.

Hingga Q1/2024, penjualan Perseroan sebesar Rp 805 miliar, turun 22 persen dari pencapaian Q1-2023. Sedangkan laba usaha dan laba bersih mencapai Rp 31 miliar dan Rp 17 miliar. Masing-masing mengalami penurunan signifikan 66 dan 74 persen dibanding pencapaian Q1/2023.

Bob memperkirakan tahun ini penjualan emiten berkode INDS ini mencapai Rp 3,5 triliun turun 7 persen dari tahun lalu sebesar Rp 3,8 triliun. Laba bruto dan dan laba usaha  diperkirakan sebesar Rp 1518 miliar dan Rp 197 miliar. Masing-masing turun sebesar 19 dan 30 persen.

“Sedangkan laba bersih tahun 2024 kami perkirakan ada penurunan 29 persen dari tahun lalu dengan nilai sebesar Rp 136 miliar,” kata Bob.

Terkait kinerja tahun 2023, Bob menjelaskan, sepanjang tahun lalu, pihakny berhasil membukan penjualan Rp 3,8 triliun, tumbuh 4,4 persen dari tahun 2022 yang sebesar Rp 3,6 triliun. Hal ini dipicu kenaikan konsumsi rumah tangga secara komulatif sebesar 4,8 persen.

Penjualan lokal dan ekspor masing-masing mengalami kenaikan sebesar Rp 97 miliar dan Rp 63 miliar. Laba Bruto tahun 2023 sebesar Rp 643 miliar naik 9 persen dibanding tahun 2022. Laba bersih Rp 191 miliar turun sebesar 15 persen dibandingkan tahun 2022.

“Namun begitu, dalam RUPS disepakati untuk membagikan deviden sebesar Rp 65,6 miliar atau Rp 100 per saham atau setara dengabn 36 persen dari laba bersih tahun 2023,” ujarnya.

Bob melanjutkan,Perseroan juga akan melakukan langkah strategis dengan pemecahan saham (stock split) dari nominal Rp 1.000 menjadi Rp 100 (1: 10) yang direncanakan pada tanggal 4 Juli 2024 di pasar reguler dan negosiasi (Bursa Efek Indonesia).

“Dengan begitu, saham INDS akan semakin likuid diperdagangkan,” tutup Bob. BJ3