Surabaya, BisnisJatim.Id – Setelah sukses menggarap properti Surabaya Barat, kantor broker properti, Java Property Indonesia melakukan Ekspansi ke Surabaya Timur dengan membuka kantor baru di kawasan Manyar surabaya Timur.
Menurut Rudy Sutanto, Founder Java Property Indonesia, ekspansi ini dilakukan karena potensi market di Surabaya cukup besar dan terus berkembang. Hal ini menyusul pembangunan infrastruktur berupa Jalan Lingkar Luar Barat dan Jalan Lingkar Luar Timur yang cukup massif yang dilakukan Pemkot Surabaya sehingga aksesnya semakin muda.
Dia memberikan contoh, dulu sebelum jalan MERR dibangun Pemkot Surabaya, perkembangan properti di Surabaya Timur juga lambat. Namun begitu jalan MERR dibangun, pasar properti di Surabaya Timur dan Selatan langsung boomning. Bahkan harganya juga terus melambung.
“Jika jalan lingkar Barat dan Timur sudah selesai dan terkoneksi, maka pasar properti akan semakin ramai. Ini kantor Java Property ke dua di Surabaya. Yang pertama di CitraLand dan yang kedua di Manyar. Tahun depan kami rencana membuka di Pasuruan kerjasama dengan DeWe Property. Sekarang eranya kolaborasi,” kata Rudy disela pembukaan kantor Java Property Manyar, Surabaya, Sabtu (21/10).
Dia mengaku, di Surabaya Barat yang paling banyak di pasarkan memang properti primary terutama rumah, apartemen dan office serta ruko. Namun di Surabaya Timur yang paling dominan produk properti sekunder baik hunian maupun bangunan komersial.
Saat ini bannyak developer yang mengembangkan hunian dan komersial di Surabaya Timur. Sebab itu, dia yakin, kehadiran Java Properti di Jalan Raya Manyar Surabaya akan disambut baik kliennya yang ingin membeli properti khususnya di Surabaya Timur dan Selatan Surabaya.
“Sekarang banyak milenial pintar-pintar. Mereka mulai investasi di properti untuk bisnis. Ada yang membeli ruko atau office space. Kemudian disewa-sewakan per space. Bahkan ada yang menyewakan pe meja untuk berbagai aktivitas bisnis. Ini bagus bisa menggerakan properti,” tambahnya.
Soal kinerja tahun ini dia mengaku cukup bagus. Hingag saat ini pasar properti masih tumbuh sekitar 20 persen dimana sekitar 60 persennya merupakan pasar skunder. Sementara harganya masih terus bergerak menuju seperti saat sebelum pandemic.
“Sekarang banyak milenial yang membeli ruko. Sementara gen-Z masih banyak dibelikan orang tuanya. Secara umum market masih bagus tapi ada yang wait and see. Marfket pergudangan di Surabaya Timru dan Sidoajo cukup bagus,” ujar Rudy yang juga Dewan Pembina Arebi Jatim.
Sementara itu, Susiana, Principal Java Property Manyar menambahkan, kebutuhan rumah masih terus bertumbuh seiring makin banyak pasangan muda yang memerlukan rumah. Sementara gen Z dan millenial yang menjadi entepreneur, mereka membutuhkan ruko, SOHO, office space atau outlet dimall.
“Kami yakin, kondisi ini akan bertahan hingga akhir tahun. Banyak kalangan muda yang mencari hunian yang cocok dengan budgetnya. Juga mencari outlet untuk berbisnis baik menyewa maupun membeli unit. Peluang ini yang akan kami garap ,” ujar Susi.
Pihaknya sangat optimis pembukaan kantor baru Java Property di Manyar akan mampu menjawab dinamika kebutuhan pasar properti khususnya di Surabaya Timur. Sebab, sebagai agen properti yang berpengalaman, Java Property Indonesia telah bekerjasama dengan banyak developer. Sehingga jumlah unit yang ditawarkan oleh Java Properti Manyar cukup banyak dan beragam.
Misalnya, untuk hunian atau rumah yang ditawarkan cukup banyak mulai harga Rp 700 juta-an hingga miliaran rupiah baik primaty maupun secondary. Lokasinya juga cukup banyak tidak hanya di Surabaya Timur saja, namun juga ada di Surabaya Barat dan Sidoarjo.
“Selain rumah, kami juga melayani penjualan dan sewa ruko, gudang, perkantoran maupun lainnya. Semua didukung dengan tim profesional dan terstandard kompetensi broker,” tambahnya.
Sementara itu, Danny Wahid, Wakil Ketua Umum Bidang Property, mengatakan, menyambut baik Java Property buka kantor di Manyar Surabaya. Sebab, secara umum pasar property tetap akan tumbuh meskipun ada pemilu. Sebab kebutuhan rumah dan tempat usaha tidak akan terus tumbuh.
Namun dia meminta agar yang perlu diperhatikan bagi agent properti adalah due diligence developer. Apakah tanahnya sudah klir, tata ruangnya, progress pembangunnya. Hal ini sangat penting agar kedepan tidak ada masalah. Tidak ada yang dirugikan terutama konsumennya.
“Kami juga berharap OJK memberikan amnesty masyarakat yang masuk kalobalitas karena pandemic. Mereka terpaksa pakai kartu kredit dna pinjol karena menutupi kebutuhanya. Namun saat mengajukan kredit di bank tidak bisa. Karena kolabilitas. Padahal mayoritas yang beli rumah pakai KPR,” kata Danny Wahid yang juga mantan Ketua DPD REI Jatim. BJ3