Surabaya, BisnisJatim.Id – PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (PNEP) langsung tancap gas usai IPO pada 8 Agustus 2022 lalu. Emiten dengan kode ELPI ini langsung roadashow ke Malaysia untuk menggarap market kapal offshore di kawasan Asia Tenggara dan Timur Tengah.
Eka Taniputra, Direktur Utama ELPI, menjelaskan, potensi market offshore service di kawasan di Asia cukup besar. Sebab banyak perusahaan tambang skala global yang aktif melakukan eksplorasi ditengah laut. Hal itu tentu membutuhkan banyak kapal dan service offshore.
Peluang inilah yang ditangkap ELPI. Sebagai langkah awal, pihaknya melakukan roadshow ke Malaysia dan mengikuti eksebisi Gas & Exhibitioan dan Malaysia Oil & Gas Services Exhibition & Conference (OGA & MOGSEC) tanggal 13-15 September 2022 lalu di Kuala Lumpur Malaysia.
Dalam kegiatan tesebut pihaknya difasilitasi SKK Migas dan Kementerian ESDM lewat Forum Kapasitas Nasional (Forkapnas). ELPI mendapat sambutan luar biasa dari para pengusaha shipping dan offshore di Malaysia. Bahkan banyak perusahaan negeri jiran tersebut yang ingin segera melakukan kerjasama.
“Terimakasih pada SKK MIgas dan Kementerian ESDM. Forkapnas tidak hanya memperkenalkan produk Indonesia di dalam negeri saja, namun juga keluar negeri untuk melihat pangsa pasar -kapal offshore di Asia Tenggara. Bahkan di Middle East,” ujar Eka Tani Putra, yang didampingi Wawan Heri Purnomo, Corporate Secretary dan Capt. Dave Rithandaka, Kamis (6/10).
Dijelaskan Eka, melihat antusianya para pengusaha Malaysia yang ingin menjalin kerjasama B2B, pihaknya sangat yakin mampu merebut sebagian market offshore di Asia Tenggara. Hal itu juga didukung SDM ELPI yang professional plus dua galangan kapal yang di miliki di Gresik dan Samarinda.
Sehingga kegiatan pengerjaan kapal-kapal offshore baik memproduksi baru atau maintenance akan lebih mudah dan efisien. Semua pekerjaan kapal offshore juga dikerjakan anak-anak bangsa Indonesia. Ini sesuai dengan misi ELPI Indonesia Pride.
“Kami juga sudah menerapkan kandungan lokal hingga 90 persen seuai arahan pemerintah. Sehingga kami optimis mampu berkompetisi,” tambah Eka.
Untuk itu pihaknya akan mengakuisisi 49 persen saham perusahaan Malaysia, Kazo Marine SDN BHD, yang bergerak dibidang offshore supply ship. Saat ini proses appraisal sedang dilakukan. Diharapkan bulan depan sudah keluar hasilnya. Sehingga proses takeover segera bisa dilakukan.
Akuisisi ini dinilai sangat penting. Sebab ELPI akan semakin mudah melakukan ekspansi bisnis di Malaysia karena sudah ada partner bisnisnya di sana. Saat ini Kazo Marine baru memiliki satu kapal offshore. Tahun ini pihaknya akan menambah satu lagi kapal offshore setelah proses akuisisi selesai.
“Semester pertama tahun 2023 kami akan tambah 2 kapal lagi. Sehingga totalnya nanti ada 4 kapal. Ini juga untuk memenuhi kebijakan pemerintah Malaysia melibatkan partner lokal,” ujarnya.
Sementara itu, soal hasil pameran OGA & MOGSEC 2022, Capt. Dave Rithandaka, wakil ELPI dalam event tersebut menambahkan, memang cukup banyak yang berharap melakukan kerjasama bisnis. Namun dirinya belum bisa menjelaskan sekarang nama-nama perusahaannya.
“Mereka akan datang kesini melihat kegiatan di dua galangan ELPI. Mereka juga ingin melihat ELPI punya 100 unit kapal lebih seperti yang kami presentasikan di Malaysia,” kata Capt. Dave Rithandaka.
Terkait rencana pemerintah yang akan menghapuskan bea masuk kegiatan produksi kapal di dalam negeri baik bahan baku maupun teknologi, Eka Taniputra menyambut baik. Sebab kebijakan tersebut akan membuat biaya produksi lebih murah sehingga lebih kompetitif.
Selama ini kapal produksi nasioanl kurang kompetitif dibanding dengan Malaysia, Thailand dan Philipina. Sehingga untuk masuk ke market global, kurang bisa bersaing. Apalagi jika pemerintah mau menghapus PPN dan PPh untuk produk kapal dalam negeri, maka industri kapal nasional jauh lebih kompetitif lagi.
“Jika itu dilakukan, maka harga kapal produksi nasional akan lebih kompetitif 15 persen dibanding dengan produk kapa asing,” ujarnya.
Sementara itu, Wawan Heri Purnomo, Corporate Secretary, menambahkan, ELPI juga melakukan beberapa langkah pendukung diantaranya re-branding anak perusahaan dari PT Global Eka Marine menjadi ELPI Offshore untuk pangsa pasar di Asia Tenggara. Namun kedepan bisa merambah Asia.
Saat ini ELPI semakin tumbuh berkembang dengan pesat dimana telah mempunyai dan mengoperasikan lebih dari 100 unit armada seperti Crewboat, Anchor Handling Tug Supply vessel (AHTS), Platfortm Supply Vessels, Utility Vessel dan Specialised Vessel.
“Kami juga akan membangun training center di Surabaya dengan kurikulum standard internasional. Sehingga nanti lulusannya juga akan di akui di dunia,” tandas Wawan Heri Purnomo.
Sebelumnya, Dwi Soetjipto, Kepala SKK Migas menyampaikan salah satu tujuan dari OGA MOGSEC menjadi wadah di kawasan Asia bagi para pemangku kepentingan migas untuk bertemu dengan pengambil keputusan dari perusahaan migas nasional dan internasional.
Selain itu juga sekaligus memperoleh informasi terkini dan relevan atas trend yang sedang berlangsung, teknologi dan solusi industri offshore. Hal ini juga untuk meningkatan efek perekonomian nasional melalui kolaborasi meningkatkan efisiensi dan produksi hulu minyak dan gas bumi serta menumbuh kembangkan investasi.
Delegasi Pavillion Indonesia pada OGA MOGSEC 2022 dipimpin Erwin Suryadi, Kepala Divisi Perencanaan Rantai Suplai dan Analisis Biaya SKK Migas. Ada beberapa prospek dan peluang bisnis yang dihasilkan dari sesi presentasi bisnis sepanjang hari ini.
“Kita terus kawal supaya berbagai peluang tersebut terealisasi,” kata Erwin Suryadi. Bj3