SURABAYA – PT Cipta Krida Bahari – salah satu anak usaha PT ABM Investama Tbk – terus melakukan ekspannsi usahanya dengan membuka perluasan kawasan pergudangan dan logistik terpadu di Surabaya. Hal ini untuk mengantisipasi makin tingginya kebutuhan pelayanan pergudangan dan logistik kedepan di Jatim dan kawasan Indonesia Timur.
Menurut Iman Sjafei, presiden direktut PT Cipta Krida Bahari (CKB), market jasa layanan pergudangan dan logistik terpadu kedepan akan semakin besar. Hal ini imbas dari makin tumbuhnya industri manufaktur dan pertambangan migas di Jatim dan Indonesia Timur.
“Market cukup bagus dan akan terus berkembang. Sebab itu, kedepan kami akan terus mengembangkan kawasan pergudangan dan logistik terpadu di Surabaya,” kata Iman Sjafei kemarin usai grand opening perluasan kawasan pergudangan dan logsitik di Surabaya.
Dikatakan, dipilihnya Surabaya sebagai area pengembangan karena kota ini cukup strategis. Selain menjadi ibukota provinsi Jatim, Surabaya menjadi city hub untuk kawasan Indonesia Timur. Sehingga distribusi barang-barang untuk industri dan pertambangan migas akan lebih mudah dan efisien.
“Apalagi lokasi pengembangan pergudangan dan logsitik kami cukup strategis. Selain dekat dengan pelabuhan Tanjung Perak dan Teluk Lamong, juga dekat dengan jalan tol. Sehingga akses kemana saja muda termasuk ke bandara Juanda. Kami optimis tahun ini akan tumbuh 16 persen,” tambah Iman.
Dia mengaku persaingan cukup ketat. Namun begitu dia yakin tahun ini mampu meningkatkan kinerjanya. Sebab Jatim dan Indonesia Timur memiliki potensi market yang besar dan terus tumbuh. Sekitar 30 persen dari total market CKB nasional, berasal dari Jatim dan Indonesia Timur.
“Saat ini rata-rata okupansi pergudangan dan logistik kami sekitar 80-85 persen. Kami yakin di Surabaya okupansi kami bisa 85-90 persen. Karena potensi marketnya cukup besar,” katanya.
Menurutnya, sejak awal Januari 2020, pihaknya melakukan perluasan CKB Logistics di Surabaya. Yang semula luasnya 25 ribu meter persegi kini menjadi 55 ribu meter persegi. Perluasan ini merupakan strategi untuk mengantisipasi pertumbuhan industri di Jawa Timur dan kawasan Indonesia Timur.
CKB Logistik Surabaya untuk mendukung industri yang bergerak di sektor pertambangan dan minyak/gas di Jatim dan Indonesia Timur. Jenis barang yang disimpan di Hub Logistik Surabaya seperti alat berat pertambangan, spareparts, ban, besi baja, bahan baku tekstil, bahan baku tembakau dan kemasan.
Hub Logistik di Central Osowilangon Business Park ini juga dilengkapi fasilitas gudang Pusat Logistik Berikat (PLB) seluas 8,500 m² yang terbagi menjadi gudang tertutup dan terbuka. Selain itu, di Surabaya, CKB Logistics juga memiliki fasilitas gudang PLB di kawasan Pergudangan Margomulyo seluas 5,000 m².
“Saat ini kami memiliki 7 Pusat Logistik Berikat (PLB) yang tersebar di seluruh Indonesia yakni di Jakarta, Cilegon, Karawang, Surabaya dan Balikpapan (Somber). Jaringan kerja kami menyebar di 50 lokasi yakni di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Maluku, Nusa Tenggara dan Papua,” tandas Iman.
Menurutnya, ada banyak keuntungan bagi pemerintah sebagai regulator dengan beroperasinya PLB. Pertama, PLB menarik foreign direct investment untuk membangun manufaktur di Indonesia. Kedua, mengurangi potensi kongesti pelabuhan dan mempercepat dwelling time. Ketiga, alur pengawasan barang impor lebih tertata dengan baik. Keempat, penerimaan bea masuk meningkat. Kelima, menjadikan Indonesia sebagai hub logistik di Asia Pasifik.
Sementara bagi pelaku usaha, proses arus barang menjadi lebih cepat dan efisien. Importir juga diuntungkan karena barang-barangnya tidak langsung terkena beban pajak sebelum keluar dari PLB. Pusat Logistik Berikat (PLB) CKB Logistics ini sekaligus menjadi solusi transportasi dan logistik terpadu dengan fokus mendukung industri minyak & gas, pertambangan, konstruksi/infrastruktur, ban, besi dan baja serta tekstil.
“Kami optimistis dengan tingkat efisiensi yang semakin baik, daya saing industri nasional juga akan meningkat. Kami akan terus mengambil inisiatif untuk mengoptimalkan peluang ekonomi dan mendorong terciptanya efisiensi di industri logistik nasional,” ujar Iman Sjafei.(ris)