Surabaya, BisnisJatim.Id – PT Pelayaran Nasional Ekalya Purnamasari Tbk (ELPI) berhasil mencatatkan kinerja solid hingga kuartal III/2025, di tengah tekanan ekonomi global yang masih bergejolak. Emiten pelayaran asal Surabaya ini membukukan laba bersih sebesar Rp 186,8 miliar, didorong oleh efisiensi biaya operasional serta ekspansi bisnis yang berkelanjutan.
Direktur Utama ELPI Eka Taniputra , mengatakan, hingga 30 September 2025, perusahaan membukukan pendapatan senilai Rp760,95 miliar, meningkat dibandingkan kuartal II/2025 yang sebesar Rp543,66 miliar. Namun secara tahunan (year-on-year), pendapatan turun tipis dari Rp893,83 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
“Pencapaian tersebut menunjukkan ketahanan operasional perusahaan yang semakin kuat. Seluruh armada yang telah menjalani docking kini beroperasi secara optimal,” kata Eka, belum lama ini di Surabaya.
Dikatakan, sejumlah kapal offshore support vessel telah menyelesaikan proses docking, sehingga kembali memberikan kontribusi terhadap pendapatan konsolidasi perusahaan di tengah dinamika geopolitik global.
ELPI menjaga keandalan dan produktivitas setiap kapal agar proyek berjalan efisien. Stabilitas operasional menjadi fondasi utama untuk mempertahankan kepercayaan pelanggan.
ELPI berfokus pada tiga aspek utama, yakni optimalisasi, peningkatan kapasitas, dan ekspansi. Melalui entitas anak dan afiliasi, ELPI menambah lima armada baru yang terdiri atas dua set tug & barge dan tiga unit crewboat.
“Selain itu, perusahaan juga berhasil memperoleh kontrak perdana di kawasan Timur Tengah (Middle East). Hal ini bukti pengakuan internasional terhadap kemampuan operasional ELPI serta kualitas produksi kapal dari afiliasi kami, PT Orela Shipyard (Orela),” tambahnya.
Direktur Keuangan ELPI Efilya Kusumadewi melaporkan bahwa hingga kuartal III/2025, perusahaan mencatat EBITDA sebesar Rp314,25 miliar dengan margin EBITDA mencapai 41 persen. Ia menilai kinerja tersebut menegaskan kemampuan ELPI menjaga profitabilitas di tengah kenaikan biaya operasional global di sektor offshore support vessel.
“Efisiensi biaya menjadi kunci utama. Kami menerapkan pengelolaan biaya yang terukur di seluruh lini bisnis, termasuk optimalisasi perawatan kapal dan pemanfaatan sumber daya agar arus kas tetap kuat dan margin profitabilitas terjaga,” jelas Efilya.
Ia menambahkan, Current Ratio perusahaan meningkat signifikan menjadi 630 persen, dari sebelumnya 421 persen pada periode yang sama tahun lalu, yang menandakan likuiditas ELPI semakin kuat.
Kinerja positif pada kuartal III/2025 ini memperlihatkan ketahanan ELPI menghadapi dinamika industri pelayaran, baik di segmen offshore maupun non-offshore. Perusahaan juga mulai memperkuat segmentasi bisnis menjadi dua fokus utama: offshore dan dry bulk, sebagai langkah adaptif terhadap perkembangan industri kemaritiman global.
“Kami optimistis kinerja akan terus meningkat hingga akhir tahun seiring dengan kenaikan utilisasi kapal dan penambahan armada di sektor dry bulk. ELPI berkomitmen memperkuat posisi dan keberlanjutan bisnis di Indonesia, kawasan Asia Pasifik, serta Timur Tengah,” pungkas Wawan Heri Purnomo, Corporate Secretary ELPI. BJ5
