Bisnisjatim.id, Jakarta – Aktris senior Wulan Guritno untuk pertama kalinya membuka kisah pribadi yang selama ini ia simpan rapat. Dalam acara Insecurity Uncovered yang digelar di Four Seasons Hotel Jakarta, Selasa (22/10/2025), Wulan tampil berani tanpa riasan di hadapan publik dan membagikan perjalanan panjangnya menghadapi jerawat hormon dan bekas luka di wajah selama lebih dari dua dekade — pengalaman yang menguji ketahanan fisik, mental, dan emosionalnya.
Selama ini, Wulan dikenal publik sebagai ikon kecantikan dan sosok yang awet muda di layar kaca. Namun, sorotan terhadap penampilannya di film Norma baru-baru ini sempat memunculkan beragam reaksi di media sosial. Beberapa warganet menyoroti kondisi kulitnya yang tampak memiliki bekas jerawat.
Alih-alih marah atau menepis komentar tersebut, Wulan memilih membacanya dengan kepala dingin. Ia menilai bahwa perhatian publik, dalam bentuk apa pun, merupakan bentuk kepedulian.
“Saya baca semuanya. Dan jujur, saya menghargai setiap perhatian, bahkan yang datang lewat kritik. Dari situlah saya sadar, kalau saya bisa menghadapi ini dengan tenang, mungkin saya juga bisa bantu perempuan lain agar nggak merasa harus sempurna,” ujarnya.
Wulan mengaku bahwa jerawat hormon yang dialaminya sejak muda sempat membuatnya kehilangan rasa percaya diri. Ia telah mencoba berbagai metode perawatan di dalam dan luar negeri, namun hasilnya tak selalu permanen. Menurutnya, bekas jerawat bukanlah kegagalan, melainkan kenyataan yang perlu diterima.
Belakangan, Wulan menemukan pendekatan perawatan kulit yang lebih menekankan pada kesehatan jangka panjang bersama ZAP Premiere. Setelah menjalani lima sesi perawatan, ia merasakan perubahan signifikan.
“Saya menjalani lima sesi perawatan, dan hasilnya kulit saya membaik sekitar 70 persen. Tapi yang paling penting, saya mulai merasa percaya diri lagi untuk tampil tanpa makeup,” katanya.
Dalam peluncuran kampanye Insecurity Uncovered yang digagas bersama ZAP Premiere, Wulan secara simbolis menghapus makeup di depan media, sahabat, dan tamu undangan. Aksi tersebut menjadi simbol penerimaan diri dan solidaritas bagi perempuan lain yang tengah berjuang melawan rasa tidak aman terhadap penampilan mereka.
“Bagi saya, keberanian bukan tentang terlihat sempurna, tapi tentang berani jujur pada diri sendiri. Kalau saya bisa melewati ini dan tetap merasa cukup, saya yakin banyak perempuan lain juga bisa,” tutupnya.(kar)






