SURABAYA-Bosch, penyedia layanan dan teknologi global, akan menggelar kompetisi pengembangan solusi Internet of Things (IoT) bertajuk ‘Bosch IoT Hackathon 2019’ pada Oktober 2019 mendatang. Kompetisi ini bisa menjadi wadah bagi digital natives di Indonesia untuk mengembangkan kreatifitasnya dalam pengembangan IoT.
Managing Director of PT Robert Bosch Automotive, Toto Suharto mengatakan dengan lebih dari 140 juta pengguna internet, Indonesia saat ini sedang bertransformasi menjadi ekosistem bisnis IoT bernilai sekitar Rp 444 triliun pada 2022 mendatang. Memahami besarnya potensi Indonesia di masa depan itu, Bosch pun menggagas kompetisi pengembangan solusi IoT tersebut.
“Kami ingin dari ajang kompetisi ini para digital natives di Indonesia, yakni para maker, data scientist, hacker, IoT enthusiast dan developer bisa beradu ide di ranah IoT bisa memecahkan problematika di Indonesia, terutama yang berkaitan dengan manufaktur pintar, mobilitas pintar, kota pintar, agrikultur pintar serta solusi IoT untuk peningkatan kualitas lingkungan,” kata Toto di Surabaya, Kamis (2/5).
Dalam kompetisi berformat hackathon itu para peserta secara berkelompok akan saling berpacu menyusun dan mengembangkan ide sampai ke model bisnisnya, kemudian mempresentasikannya di hadapan tim juri dalam dalam waktu 60 jam. “Kami berharap dari hackathon perdana, akan lahir produk atau layanan IoT yang orisinal dan khas bagi masyarakat Indonesia,” papar Toto..
Menurutnya, sejak lama Bosch telah menekuni IoT dan sampai 2018 lalu telah memasarkan 52 juta produk yang bisa diaktifkan melalui situs web (web-enabled). Secara global, Bosch juga telah menjalankan hackathon sejak 2014 dan telah menjadi ajang tahunan yang prestisius. “Selain mendapatkan dana dukungan pengembangan ide hingga Rp 100 juta, pemenang dalam kompetisi ini juga akan diikutkan dalam kompetisi global kita di Jerman,” tandasnya.
Untuk kompetisi itu, kata Toto, Bosch akan menggelar serangkaian pelatihan (Bosch Class) dan temu wicara (Bosch Talk) yang jua melibatkan unsur pemerintah, akademisi dan pelaku industri di empat kota di Indnesia, yakni Surabaya, Jakarta, Bandung dan Yogyakarta. “Ini juga merupakan upaya kami mempersiapkan SDM di bidang pengembangan IoT di Indonesia,” katanya.
Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian, R. Janu Suryanto mengatakan pemerintah mendukung kompetisi kompetisi yang digelar Bosch tersebut. “Harapannya, kompetisi ini akan memunculkan ide-ide baru yang kemudian bisa diwujudkan dalam protitipe produk yang siap dipasarkan. Sehingga, hak itu akan mendorong terciptanya produk-produk lokal dengan kandungan lokal yang lebih besar,” imbuh Toto.(NR)