SURABAYA-Tiga pelajar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari berbagai daerah di Indonesia tampil sebagai pemenang Kompetisi Metrologi Kawan Lama Pelajar SMK Tingkat Nasional 2019.
Untuk sampai pada predikat pemenang, mereka harus melewati melewati babak penyisihan yang digelar pada 12 Februari lalu dan menyisihkan 425 peserta kompetisi,. Lalu, mereka masuk dalam 15 finalis yang berangkat ke Jakarta untuk mengikuti babak final yang digelar pada 21 Februari 2019 di Kawan Lama Head Office, Jakarta.
Di babak final itu, kompetensi ketiga siswa SMK di bidang metrologi pun diuji. Hasilnya, mereka memperoleh jumlah nilai tertinggi dari total skor tes teori dan praktik, berdasarkan penilaian juri dari kalangan praktisi metrologi, Kawan Lama, dan Mitutoyo. Ketiga pemenang itu adalah Mahameru Adjie Firdani dari SMK St. Mikael Surakarta sebagai juara 1 yang berhak meraih hadiah uang tunai sebesar Rp 10.000.000 . Selanjutnya, Hidayatul Faizin dari SMKN 1 Magelang sebagai juara 2 yang mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp 5.000.000. Sedangkan Feri Wahyuono dari SMK PGRI 1 Wlingi sebagai juara 3 dengan hadiah uang tunai sebesar Rp 3.000.000. Selain hadiah uang tunai, ketiganya juga sama-sama berkesempatan mengunjungi Metrology Centre Mitutoyo Asia Pasifik di Singapura selama 3 hari 2 malam.
Kompetisi yang merupakan kerja sama Kawan Lama dengan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini merupakan salah satu bentuk dukungan dalam pengembangan kompetensi para siswa di bidang metrologi atau pengukuran.
Acara ini didukung oleh brand alat ukur ternama asal Jepang, Mitutoyo. Kawan Lama sebagai distributor peralatan teknik, seperti alat ukur dan mesin-mesin kebutuhan industri dan komersial terdepan di Indonesia dengan pengalaman 64 tahun, ingin berpartisipasi aktif untuk mendukung pelajar yang menimba ilmu pada program keahlian Teknik Mesin dan Otomotif.
Kompetisi ini diharapkan dapat memberikan dampak positif untuk kemajuan dunia pendidikan Indonesia, khususnya dalam menciptakan para penerus bangsa yang cakap dan berkeahlian tinggi di bidang metrologi atau pengukuran.
“Dengan Kompetisi Metrologi ini, kami membantu Kemendikbud dalam mengembangkan dan mempersiapkan sumber daya manusia Indonesia. Apalagi dengan perubahan yang cepat, mengharuskan adanya peningkatan kompetensi dari sumber daya manusia dalam ilmu metrologi, terutama mereka yang mengambil jurusan Teknik Mesin dan Otomotif. Apabila tidak menguasai ilmu tersebut, maka saat nanti masuk dunia kerja, mereka tidak bisa mengukur dengan presisi suatu benda,” ujar Henry Louis Budisusetija, Business Solution Director PT Kawan Lama Sejahtera.
Hal senada juga diungkapkan oleh Saryadi Guyatno, S.T., M.B.A. selaku Kepala Subdit Penyelarasan Kejuruan dan Kerja Sama Industri Direktorat Pembinaan SMK Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Menurut Saryadi, di dalam struktur kurikulum Kemendikbud, metrologi merupakan salah satu kompetensi yang harus dikuasai oleh siswa SMK ketika mereka lulus nanti, terutama untuk jurusan Teknik Mesin dan Otomotif.
Sementara Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hamid Muhammad, Ph.D. yang hadir dalam acara babak final pun menyaksikan antusiasme siswa SMK dalam mengikuti kegiatan ini.
“Saya melihat para siswa mempunyai motivasi yang tinggi untuk mengikuti kompetisi ini. Harapannya, kompetisi bidang metrologi ini juga menjadi salah satu bidang yang bisa diikuti siswa dalam kompetisi di tingkat internasional. Semoga Kompetisi Metrologi ini menjadi inspirasi bagi siswa lain untuk bisa mengikuti pada kesempatan berikutnya,” ungkap Hamid.
Mengacu pada tujuan penyelenggaraan Kompetisi Metrologi, yakni untuk meningkatkan kesadaran pentingnya bidang ilmu metrologi serta membuka lebih luas cakrawala para pelajar tentang arti dan guna metrologi dalam aktivitas mereka pada dunia kerja di masa mendatang, Kawan Lama juga memberikan satu set alat ukur serta menyelenggarakan workshop tentang metrologi di 15 sekolah yang terpilih sebagai finalis, yang terbagi dalam 5 zona. Diantaranya, Zona I (Medan) meliputi SMK Negeri 6 Batam, SMK Swasta Tunas Pelita Binjai dan SMKN 3 Mandau. Zona II (Jakarta) meliputi SMKN 8 Kab. Tangerang SMKN 2 Kab. Tangerang dan SMKN 1 Cinangka. Zona III (Cikarang) meliputi SMKN2 Bandung, SMK Negeri 2 Cimahi dan SMK Negeri 6 Bandung. Zona IV (Surakarta) meliputi SMKN 1 Magelang, SMK St. Mikael Surakarta dan SMKN 1 Adiwerna Tegal. Lalu, Zona V (Surabaya) meliputi SMK PGRI 1 Wlingi,, SMK Negeri 1 Blitar, SMK Negeri 1 Udanawu.
Saryadi menambahkan dengan adanya kompetisi dan workshop ini, kedepan harapannya dapat menciptakan link and match dunia usaha dan industri dengan pendidikan serta memfasilitasi pihak-pihak terkait institusi pendidikan, baik siswa dan juga guru untuk saling mengembangkan dan membagikan ilmu, khususnya metrologi yang bermanfaat untuk bangsa. Guru merupakan aktor utama dalam upaya meningkatkan kualitas siswa SMK terutama dalam hal merespon perubahan teknologi ataupun tuntutan kompetensi terbaru. Hal ini merupakan keniscayaan yang harus didukung semua pihak agar nantinya penguasaan kompetensi oleh siswa lebih dapat menopang kebekerjaan mereka ke depannya.
“SMK merupakan salah satu penyedia sumber daya manusia terampil di jenjang pendidikan menengah. Maka, dengan hadirnya industri seperti Kawan Lama tentunya akan menjadi nilai tambah bagi SMK untuk menyiapkan generasi muda yang terampil, sesuai dengan tuntutan dunia usaha dan industri,” tegas Saryadi.
Dukungan PT Kawan Lama Sejahtera terhadap dunia pendidikan, tak berhenti sampai di sini. Selanjutnya, Kawan Lama akan menggelar Kompetisi Metrologi Kawan Lama Tingkat Politeknik 2019 yang akan berlangsung pada bulan April di kota Bandung dan berperan aktif dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) di bulan Juli mendatang.(RD)