Jakarta,BisnisJatim.Id – PT Intiland Development Tbk (DILD) mencatat kinerja menggembirakan sepanjang tahun 2023. Meskipun tahun lalu masih banyak tantangan industri, namun Perseroan terus berinovasi dan berupaya untuk meningkatkan kinerja usaha.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono, usai RUPS tahunan yang digelar di Intiland Tower, Jakarta, Kamis (30/5), menjalaskan, kinerja Intiland di tahun 2023 relatif membaik dibandingkan tahun sebelumnya.
Perseroan membukukan pendapatan usaha Rp 3,9 triliun, naik Rp 758,1 miliar atau 24 persen dibandingkan tahun 2022. Pendapatan pengembangan (development income) memberikan kontribusi Rp 3,1 triliun atau 80,3 persen dari keseluruhan dan melonjak 29 persen dibandingkan tahun 2022.
“Sementara pendapatan berkelanjutan (recurring income) memberikan kontribusi Rp 771 miliar atau 19,7 persen dari keseluruhan. Segmen ini mencetak kenaikan 7 persen dibandingkan tahun 2022,” kata Archied, Kamis (30/5).
Tahun 2024, Archied menyebut industry properti menghadapi tantangan yang cukup berat. Namun Intiland akan terus berupaya mencari solusi terbaik untuk menjaga tren pertumbuhan usaha secara jangka panjang.
“Kami terus berupaya meningkatkan kinerja, mencapai target-target pertumbuhan, maupun meningkatkan penjualan. Kemungkinan tidak mudah, tapi kami percaya mampu mengeksekusi strategi terbaik untuk mencapai tujuan jangka panjang perusahaan,” imbuhnya.
Pada kuartal 1-2024, Perseroan membukukan marketing sales sebesar Rp 232,6 miliar, menurun 3,1% dari Rp 240,1 miliar pada kuartal 1-2023. Kontributor utama berasal dari penjualan di segmen rumah tapak senilai Rp117,8 miliar, yang sebagian besar berasal dari penjualan unit rumah di Serenia Hills, Talaga Bestari, Virya Semanan, Magnolia Residence, dan Tierra.
Segmen mixed-use & high-rise mencatatkan marketing sales sebesar Rp 32,6 miliar, terutama berasal dari hasil penjualan stok siap jual proyek-proyek high-rise di Jakarta dan Surabaya.
Sementara segmen pengembangan kawasan industri membukukan marketing sales Rp 82,2 miliar yang berasal dari penjualan kavling industri di Batang Industrial Park dan gudang di Aeropolis Technopark, Tangerang.
“Kami berusaha mengejar target marketing sales tahun ini, khususnya dari penjualan unit-unit siap pakai di proyek-proyek perumahan maupun apartemen di Jakarta, Tangerang, dan Surabaya,” ujar Archied.
Sementara, pendapatan usaha Perseroan per kuartal-1 2024 sebesar Rp 710,9 miliar, turun sebesar 53,9 persen dari Rp1,54 triliun pada periode yang sama tahun 2023. Pendapatan pengembangan (development income) memberikan kontribusi sebesar Rp 508,7 miliar atau 71,6 persen dari total pendapatan usaha Perseroan.
Adapun pendapatan berkelanjutan (recurring income) yang diperoleh dari segmen properti investasi memberikan kontribusi Rp 202,2 miliar atau 28,4 persen daritotal pendapatan usaha Perseroan.
Perseroan memproyeksikan pasar properti tahun 2024 akan berangsur-angsur membaik di tengah berbagaitantangan. Masih tingginya tingkat kebutuhan properti masyarakat, khususnya produk hunian menjadi ceruk potensial bagi pertumbuhan sektor properti.
Perseroan menyiapkan sejumlah langkah penting untuk meningkatkan kinerja penjualan, salah satunya lewat peluncuran program promo pemasaran “Intiland Sunshine Fair.” Program promo penjualan ini menyediakan berbagai ragam kebutuhan properti masyarakat, seperti rumah tapak, apartemen, SOHO, ritel, pergudangan, hingga unit perkantoran.
Program kampanye pemasaran yang diselenggarakan dari bulan Mei hingga Juni 2024 ini memberikan berbagai penawaran menarik bagi konsumen. Peluncuran program ini juga untuk mendorong masyarakat memanfaatkan insentif kebijakan Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP)
“Tahun ini kami akan fokus pada upaya peningkatan penjualan, khususnya terhadap unit-unit stok dan inventori di setiap proyek. Peluncuran proyek baru tetap jadi salah satu opsi strategi pertumbuhan, namun harus hati-hati dan mempertimbangkan daya serap pasar,” pungkas Archied. BJ3