Surabaya – Meskipun dibayangi pandemic covid 19, kinerja PT Sekar Bumi Tbk tahun ini justru naik signifikan. Bahkan ekspor retail ke sejumlah negara tujuan terutama Amerika Serikat meningkat sangat tajam.
Atas keberhasilan memacu kinerjanya disaat pandemic Covid 19 tersebut, emiten berkode SKBM ini kembali menerima penghargaan bergengsi dari pemrintah Indonesia, Primaniyarta Award. Penghargaan kategori sebagai eksportir berkinerja luar biasa (extraordinary performance) tahun ini merupakan yang ke tuju kalinya. .
Acara Penghargaan Primaniyarta sendiri dilakukan bersamaan dengan kegiatan Trade Expo Indonesia Virtual Exhibition (TEI-VE) ke-35 di Ballroom Hotel Mulia Senayan Jakarta, kemarin (10/11). Penghargaan diserahkan Menteri Perdagangan RI, Agus Suparmanto yang mewakili Presiden Joko Widodo kepada Howard Ken Lukmito selaku direktur perseroan.
“Penghargaan Primaniyarta ke 7 ini tidak hanya membanggakan kami. Ini juga bentuk apresiasi pemerintah pada kami agar kedepan kami tetao bisa terus menjaga kinerja perusahaan,” ujar Howard Ken Lukmito, kemarin. .
Dijelaskan Howard, tahun ini kinerja perseroan masih cukup bagus meskipun ada pandemic Covid 19. Terbukti pada kuartal ketiga 2020 penjualannya justru naik signifikan 57 persen dari Rp1,4 triliun menjadi Rp2,2 triliun untuk periode 9 bulan.
Perseroan memperkirakan hingga akhir tahun penjualan akan mencapai Rp 3 triliun lebih meskipun ada pandemi Covid 19. Hal ini karena penjualan ekspor ke pasar retail di luar negeri meningkat signifikan
“Pasar utama kami adalah Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, Singapura, Australia, dan beberapa negara di Eropa dan Asia lainnya. Tahun ini, produk kacang mente kami juga sudah bisa ditemukan di supermarket di Saudi Arabia dan Papua Nugini.”, ujar Howard Ken
Dikatakan, sebelum ada pandemi Covid-19, beberapa pimpinan super market dari Amerika Serikat melakukan kunjungan ke perseroan. Setelah diadakan audit, pihaknya dinyatakan lolos dan menjadi salah satu approved supplier dari Indonesia. .
“Tahun ini permintaan konsumen retail luar negeri naik sangat signifikan seiring dengan adanya shift dari sisi konsumen yang lebih memilih berbelanja di supermarket dan memasak sendiri dibandingkan makan di restoran karena pandemi,” tambahnya..
Tahun ini, perusahaan juga merencanakan ekspansi pabrik pengolahan udang beku yang diharapkan dapat meningkatkan pendapatan sekitar 20 persen dari total kapasitas produksi.
“Kami juga terus mengembangkan variasi produk makanan olahan baru yang diluncurkan perusahaan, seperti exotic torpedo shrimp, shrimp blanket, shrimp bomb, dragon foot, dan masih banyak lagi,” ujar Howard Ken Lukmito. (ris)