Surabaya, BisnisJatim.Id – Demam kuliner Korea yang melanda Surabaya ditangkap The Grand Kenjeran dengan menghadirkan Annyeong Market. Area kuliner dengan nuansa Korea ini dihadirkan untuk memenuhi kebutuhan kuliner dan gaya hidup penghuni dan masyarakat Surabaya.
Menurut Ivana Tantoyo, Direktur The Grand Kenjeran Surabaya, Annyeong Market merupakan bagian dari Kawasan komersial yang dikembangkan bertahap. Dan Annyeong Market merupakan yang pertama kalinya dari tiga fasilitas komersial yang akan dibangun disini.
“Annyeong Market kami kembangkan bersama TCI Property Jakarta dan akan jadi tempat yang nyaman untuk menikmati aneka kuliner dan sekaligus berfoto-foto. Karena ini kami penuhi dengan beberapa spot menarik untuk berfoto dan diunggah di medsos,” kata Ivana disela pembukaan Annyeong Market di The Grand Kenjeran, Sabtu (14/9).
Dijelaskan, Annyeong Market dikembangkan diatas lahan seluas 2.200 m2 di The Grand Kenjeran. Ada 33 tenant yang tergabung dalam area kuliner menarik ini. Area ini merupakan bagian pertama dari tiga proyek komersial yang akan dikembangkan kedepan.
Mengusung konsep bangunan tradisional Korea yang terinspirasi dari Desa Bukchon Hanok di Seoul, Korea Selatan. Konsep desa diambil untuk menonjolkan unsur harmonis dan kekeluargaan yang diterapkan secara arsitektural dengan tata letak unit tenant yang saling berdekatan.
“Annyeong Market merupakan The First Korean Themed Food Court di Surabaya. Dipadukan dengan detail aksesoris, furniture dan mural yang kekinian, Annyeong Market akan menjadi tempat yang nyaman bagi setiap anggota keluarga dengan range anak kecil, dewasa hingga orang tua,” tambahnya.
Meski berkonsep Korea, kata Ivana, tetapi tidak semua tenant berjualan makanan khas Korea. Bahkan lebih banyak menyuguhkan makanan Indonesia dan makanan kekinian. Menurutnya, saat ini masih belum banyak masyarakat Indonesia yang lidahnya bisa menerima masakan dengan taste Korea.
“Tidak banyak tenant yang berjualan Korean Food. Kami harus mengerti lidah orang Surabaya. Karena kami ingin yang datang itu family, tidak mungkin oma-oma nanti dikasih makan Toppoki, mungkin kalau nasi goreng, tahu telur masih menerima. Jadi kita tidak pingin tempat ini viral sementara,” imbuhnya.
Annyeong Market memiliki kapasitas 300-an orang. Dan buka mulai jam 11.00-22.00 WIB. Makanan yang ditawarkan para tenant bervariasi dan terbagi menjadi 3 bagian yakni makanan Korea, makanan non-Halal dan makanan halal, serta dapat dinikmati oleh semua usia dengan harga terjangkau.
Beberapa menu yang dihadirkan diantaranya Tteokbokki, Bingsoo, Hotteok, Jajangmyeon dan lainnya. Ada juga makanan yang banyak disukai orang Indonesia, seperti pangsit mie, kikil, nasi goreng, hingga martabak, dan masih banyak lagi.
CEO TCI Property, sekaligus pengelola Annyeong Market, Wenni menambahkan, agar Annyeong Market ini tetap ramai dikunjungi, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi marketing, mulai dari event hingga promosi di sosial media.
“Kita sangat mengandalkan peran sosial media, dan untuk menunjang trafik pengunjung ke depan yang lebih long lasting, kita sudah siapkan event untuk 3-6 bulan, bahkan sampai 12 bulan ke depan,” pungkas Wenni. BJ5