Bisnisjatim.id, Surabaya — Gelaran Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Indonesia Marketing Association (IMA) di Surabaya pada 5–7 Desember 2025 membuka babak baru komitmen organisasi tersebut dalam mendorong UMKM naik kelas lewat percepatan transformasi digital.
Dengan mengusung tema “Bangkit & Berkolaborasi untuk Ekonomi yang Lebih Kuat,” forum nasional ini menegaskan bahwa masa depan ekonomi Indonesia bertumpu pada UMKM yang adaptif dan berdaya saing.
Presiden IMA Chapter Surabaya, Yusuf Wiharto, menggarisbawahi pentingnya literasi teknologi bagi pelaku usaha kecil. Menurutnya, Indonesia memiliki banyak UMKM unggul, tetapi belum seluruhnya mendapat eksposur dan pendampingan yang memadai.
“Kita ini di Indonesia banyak UMKM yang hebat, cuman mungkin kurang terekspos saja. Kurang edukasinya. Jadi contoh yang paling mudah dan akan kita kerjakan segera itu adalah memberi pelajaran mengenai digitalisasi,” ujarnya usai Welcome Dinner dan Malam Amal di Surabaya pada Jumat (5/12).
Yusuf menilai kompetisi bisnis yang semakin ketat menuntut para pelaku UMKM untuk cepat beradaptasi pada teknologi, terutama kecerdasan buatan (AI) yang kini mulai menjadi alat wajib dalam pemasaran dan pengembangan usaha. “Kalau kita belum melek digital, terus ada AI, terus bagaimana kita dapat melangkah ke depan?” tegasnya.
Rakernas IMA 2025 tidak hanya menjadi wadah konsolidasi internal, tetapi juga momentum untuk merayakan inovasi lewat UMKM & Tourism Award program tahunan yang telah memasuki tahun ketiga. Presiden IMA Pusat, Suparno Djasmin, mengatakan penghargaan tersebut dirancang untuk mencari sekaligus membina UMKM terbaik dari berbagai daerah.

“Kami memberikan pembinaan dalam aspek marketing, baik itu produk, branding, dan yang lainnya, dan kemudian dikompetisikan. Harapannya, bisa menginspirasi para UMKM di seluruh Indonesia untuk lebih maju dan berday saing tinggi,” ujarnya.
Selain penghargaan, Rakernas juga dimanfaatkan untuk meninjau capaian 2025 sekaligus menyusun target 2026. IMA menargetkan jumlah anggota dapat menembus 9.000 orang, memperluas jaringan chapter, serta melanjutkan sertifikasi Certified Business Manager (CBM) yang bekerja sama dengan Asia Marketing Federation.
“Ini penting untuk meningkatkan skill marketers agar lebih profesional dan siap mengikuti perkembangan ilmu marketing yang sangat dinamis,” tambah Suparno.
Dukungan pemerintah daerah juga mengalir. Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah serta Perdagangan (Dinkopdag) Surabaya, Febrina Kusumawati, berharap kolaborasi dengan IMA mampu memperkuat UMKM lokal.
“Harapan besar bahwa IMA juga membantu Surabaya, khususnya UMKM, biar bisa tajir untuk naik kelas,” ujarnya. Ia menegaskan bahwa Pemerintah Kota Surabaya membuka pintu kemitraan seluas-luasnya demi mempercepat pertumbuhan ekonomi. Pemerintah Kota Surabaya InsyaAllah akan selalu rindu dengan gandengan banyak mitra seperti itu.
Dengan semangat kolaborasi yang kuat, Rakernas IMA 2025 di Surabaya menjadi ruang konsolidasi para pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa UMKM tidak hanya bertahan, tetapi juga tumbuh sebagai pilar ekonomi masa depan Indonesia.(Kar)







