Jakarta, BisnisJatim.Id – Potensi pasar yang cukup besar membuat PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) semakin intensif memperkuat ekosistem halal di Indonesia. Salah satunya melalui industri halal makanan dan minuman yang terus bertumbuh signifikan.
Bob T.Ananta, Wakil Direktur Utama BSI, mengatakan, sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar, Indonesia memiliki potensi produk halal yang cukup besar. Sebab itu, BSI akan terus memaksimalkan menggarap segmen industry makanan dan minuman halal.
“Dengan begitu, kami ikut mendorong Indonesia menjadi basis produk halal dipasar di pasar global,” kata Bob T Ananta dalam keterangan resminya, Rabu (30/10).
Dijelaskan, saat ini nilai industri halal sektor riil di Indonesia mencapai 264,92 miliar dolar AS atau sekitar Rp 5.000 triliun. Dari total tersebut, sekitar 78,9 persen atau sekitar 209,04 miliar dolar AS merupakan kontribusi dari sektor makanan dan minuman halal.
Untuk itu, BSI mengambil berbagai langkah strategis, termasuk memperkuat industri makanan dan minuman halal nasional melalui penguatan ekosistem Islam yang mencakup rantai pasok komprehensif. Diantara yang dilakukan BSI adalah kemudahan pembayaran sertifikasi halal melalui “virtual account”, serta solusi menyeluruh bagi para pelaku industri halal.
“Kami terus mendorong terciptanya ekosistem halal yang kuat di Indonesia. BSI juga menjalin kolaborasi dengan berbagai lembaga untuk memperkuat sistem sertifikasi halal nasional,” tambahnya.
BSI telah memfasilitasi sertifikasi halal gratis untuk 1.000 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), membuka Zona KHAS (Kuliner Halal, Aman dan Sehat), serta bersinergi dengan Lembaga Pemeriksa Halal (LPH) guna menciptakan ekosistem halal yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
BSI juga memberangkatkan lima UMKM binaannya mengikuti Festival Amazing Indonesia 2024 di Jeddah, Arab Saudi, pada 26-28 September 2024 untuk menembus pasar internasional. Tiga diantaranya adalah dari subsektor makanan dan minuman halal.
Hingga September 2024, pembiayaan BSI di beberapa sektor ekonomi yang masuk sektor halal sebesar Rp 22.179 miliar atau 9,06 persen dari total pembiayaan BSI. Beberapa sektor ekonomi halal tersebut yaitu makanan dan minuman, fesyen, serta farmasi dan kosmetik.
‘Sedangkan untuk pembiayaan BSI pada industri makanan dan minuman halal mencapai Rp10.284 miliar,” tutupnya. BJ3/Ant