SURABAYA – Persaingan yang semakin ketat akibat masuknya banyak produk keramik impor ke Indonesia membuat industri dituntu semakin kreatif dan inovatif. Buka hanya pada soal kualitas produk saja, namun juga pada strategi marketing dan pelayanan yang diberikan pada customer.
Salah satu industri keramik berskala global dan sudah diekspor ke 122 negara yang terus berinovasi adalah Niro Granite dengan membangun Creative Lab. Saat ini baru ada di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Namun kedepan akan terus dikembangkan disejumlah kota di Indonesia.
“Tujuan kami kembangkan Creative Lab by Niro Granite adalah untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan pada customer untuk memilih jenis keramik yang diinginkan. Sebab mereka tidak hanya bisa memilih aneka motif keramik, namun mereka juga bisa memilih desain yang dinginkan,” David Tan Niro Granite Indonesia.
Dikatakan Creative Lab by Niro Granite yang serba digital 3 dimensi (3D) ini memang akan menjadi media untuk melayani customer. Bukan hanya untuk personel buyer, namun juga para kontraktor, agen bahan bangunan, interior design maupun lainnya. Sebab sebelum membeli mereka bisa memilih desain yang diinginkan. Dan itu semua bisa dikerjakan cukup dalam hitungan menit lewat teknologi digital.
“Kami akan terus kembangkan inovasi kualitas produk. Selain itu layanan juga terus kami kembangkan sehingga kami tetap optimis, meskipun persaingan cukup ketat, tapi kami yakin tahun ini tetap growth double digit,” tambah David Tan.
Indonesia memiliki potensi market yang cukup besar. Selain jumlah penduduknya banyak, negaranya juga cukup luas. Karena itu, show room atau creative lab by niro granite akan terus dikembangkan. Agar customer semakin mudah mencari produk yang diinginkan.
“Saat ini creative lab baru ada di Jakarta, Bandung dan Surabaya. Tahun depan akan kami tambah lagi 2-3. Tapi dimana kotanya nanti saja,” tandas David.
Sementara itu, Desi Natalia, marketing manager Niro Granite menambahkan, kebutuhan tile terus meningkat. Hal ini imbas dari maraknya pembangunan berbagai project properti di Indonesia termasuk di Surabaya. Sebab itu, kedepan pihaknya akan menggenjot market dari segmen project.
“Sekarang porsi d ari project kontribusinya masih 50 persen dan sisinya dari retail Kedepan porsi dari project akan kami tingkatkan karena banyak project yang akan dibangun,” katanya.
Pihaknya juga akan menggenjot market domestik. Sebab kebutuhan tile di Indonesia kedepan akan semakin besar. Hal ini berimbas porsi pasar ekspor yang tadinya 50 persen dari total produksi 380.000 meter persegi per bulan menjadi 45 persen kedepan. Pihaknya sudah mengekspor ke negara-negara Asia, Eropa dan Australia.
“Lewat creative lab, kami akan terus tingkatkan service pada customer, serba digital da didukung profesional desainer. Persaingan semakin ketat karena banyak produk impor yang masuk ke Indonesia ,” ujar Desi Natalia. (ris)