Surabaya – PT Bank Mandiri Tbk terus memperluas kerjasamanya dengan developer. Hal ini menyusul mulai membaiknya pasar properti tahun ini. Kali ini Bank Mandiri Region VIII/Jawa 3 menjalin kerjasama dengan Abdael Group lewat salah satu projectnya, Amesta Living di Surabaya Timur.
Menurut Tri Nugroho, RCEO Region VIII/ Jawa 3 Bank Mandiri, pihaknya akan terus melakukan kerjasama dengan banyak developer. Selain kondisi ekonomi mulai membaik juga kebutuhan hunian baik laded house maupun apartemen terus meningkat.
Dia yakin kerjasama dengan developer termasuk Amesta Living akan memberikan dampak positif kedepan baik untuk Bank Mandiri maupun masyarakat yang membutuhkan properti. Apalagi, Amesta Living merupakan hunian middle up yang dikembangkan developer bonafid, Abdael Group dan Intiland.
“Semoga kerjasama ini bisa membantu masyarakat yang membutuhkan rumah idaman secara mudah dan cepat. Kami harapkan, dari kerjasama ini kami bisa menyalurkan KPR 35 miliar hingga akhir Desember 2022 nanti,” ujar Tri Nugroho disela penandatanganan MoU dengan Amesta Living, Kamis 99/6)
Dijelaskan, kerjasama ini juga sejalan dengan upaya pemerintah mengurangi backlog perumahan. Sesuai data BPS tahun 2020, backlog perumahan secara nasional sebanyak 12,7 juta unit. Sedangkan di Jatim, backlog mencapai 153.000 unit. Setiap tahun backlog terus meningkat.
Untuk itu, pihaknya akan semakin intensif menggandeng banyak developer untuk menyalurkan KPR-nya. Saat ini pihaknya telah kerjasama dengan puluhan developer di Jatim dengan jumlah proyek sebanyak 350 buah baik rumah bersubsidi atau FLPP, rumah mewah, apartemen dan juga ruko.
“Saat ini pasar properti sudah mulai membaik terutama yang harganya dibawah Rp 1 miliar. Sedangkan yang harganya diatas 1 miliar masih belum signifikan kenaikannya,” tambahnya.
Terkait target penyaluran KPR tahun 2022, dia mengaku sangat optimis bisa mencapai. Tahun ini BMRI menargetkan pertumbuhan KPR 6,4 persen dari tahun lalu periode yang sama (yoy). Hingga akan tahun diharapkan jumlah KPR yang disalurkan di Jatim sebesar Rp 1,9 triliun.
Sementara hingga kuartal pertama 2022, pihaknya sudah menyalurkan KPR Rp 535 miliar atau setara 92 persen dari target kuartal I tahun ini. Dari jumlah tersebut, 94,9 persen terserap untuk rumah tapak (KPR) senilai Rp 508 miliar. Sedangkan untuk apartemen (KPA) menyerap 5,1 persen senilai Rp 27 miliar.
Untuk menggenjot peningkatan penyaluran KPR, bank Mandiri mulai Juni 2022 memberikan penawaran menarik. Lewat Mandiri KPR, konsumen bisa memilih banyak pola KPR dengan bunga super ringan.
Misalnya, untuk KPR Bank Mandiri dengan bunga 3,99 persen bisa fix 1 tahun dengan tenor minimal 5 tahun. Sedangkan yangb bunganya 4,99 pesen fix 3 tahun tenornya 10 tahun. Untuk KPR bunga 5,99 persen fix 5 tahun tenor minimal 10 tahun. Pihaknya juga memberikan pelayanan cepat lewat program instant approval.
“Saat ini yang paling banyak diminati konsumen untuk KPR dengan harga rumah rata-rata Rp 750 jutaan. Sedangkan yang diatas KPR untuk rumah dengan harga diatas Rp 1 miliar masih belum signifikan,” tandas Tri Nugroho. (ris)