Surabaya – PT Siantar Top Tbk – produsen aneka makanan ringan (snack) – optimis tahun depan kinerjanya bisa ditingkatkan meskipun masih ada pandemic. Bahkan perusahaan ini berani mematok pertumbuhan double digit.
Menurut Agus Suhartanto, Direktur Utama PT Siantar Top Tbk, optimisme tersebut karena tahun depan vaksin Covid 19 sudah mulai masuk kesejumlah negara di dunia. Sehingga kondisi ekonomi akan lebih bagus dari tahun 2020.
“Karena itu kami optimis tahun 2021 ada growth double digit,” kata Agus Suhartanto saat public expose secara daring Rabu (23/12).
Dia mengaku, untuk mencapai target tersebut pihaknya akan melakukan berbagai langkah strategis. Seperti terus melakukan inovasi dan diversifikasi produk. Selain itu juga memperkuat jaringan distribusi marketing baik di dalam maupun di luar negeri.
“Dengan Langkah strategis yang kami lakukan, kami yakin akan mampu melewati situasi yang menantang ini,” katanya.
Terkait pasar ekspor, Suwanto Direktur PT Siantar Top Tbk menambahkan, kontribusi pasar ekspor memang masih kecil hanya 9 persen saja dari total pendapatan perseroan. Namun begeitu pihaknya tetap akan memperbesar pasar ekspornya.
Selain tetap menjaga mitra bisnis yang sudah tersebar di beberapa negara terutama di Kawasan ASEAN, Taiwan, Hongkong, China, Korea dan Timur Tengah, pihaknya juga akan menambah mitra kerja di beberapa negara baru. Namun dia enggan menyebutkan negara mana saja yang menjadi bidikannya.
“Pasar ekspor akan terus kami tingkatkan. Peluangnya masih terbuka. Selain aktif di pasar yang sudah ada juga membuka pasar baru di beberapa negara lain yang belum kami masuki,” ujar Suwanto.
Sementara itu Armin, direktur STTP mengatakan, kinerja perseroan tahun ini cukup bagus meskipun ada pandemic. Hingga September 2020, penjualannya meningkat 8.77 persen dengan nilai Rp 2,8 triliun. Sedangkan laba bersih naik 27 persen dari tahun lalu denga nilai dari Rp 377,1 miliar menjadi Rp 479,3 miliar. Dia optimis, hingga akhir tahun nanti perseroan mampu mencapai pertumbuhan 10 persen dengan total nilai penjualan Rp 3,8 triliun.
“Kami optimis bisa mencapai growth 10 persen. November kemarin, pertumbuhan kami sudah mencapai 9,5 persen,” kata Armin.
Bagaimana rencana belanja modal (capex) tahun depan. Armin mengaku tahun 2021, pihaknya akan belanja modal sekitar Rp 450 miliar. Dana tersebut akan digunakan untuk divisi anak usaha Rp 100 miliar, perluasan usaha Rp 100 miliar, pembagian dividen Rp 50 miliar dan pembayaran obligasi Rp 200 miliar
Sedangkan tahun ini, capex perseroan Rp 361 miliar, atau sekitar 77 persen dari alokasi dana yang disiapkan. Dengan rincian untuk divisi anak perusahaan Rp 50 miliar perluasan usaha Rp 319 miliar dan pembagian dividen Rp 100 miliar.
“Kami akan terus melakukan ekspansi bisnis. Selain untuk memenuhi pasar domestic juga untuk memenuhi market ekspor,” tandas Armin. (ris)