Mengelola Keuangan di Tengah Deflasi: Tips Investasi untuk Generasi Muda

Bisnisjatim.id, Surabaya – Indonesia kini tengah menghadapi deflasi selama lima bulan berturut-turut, dengan penurunan harga yang mencapai 0,12 persen pada September 2024, angka deflasi terdalam dalam lima tahun terakhir. Fenomena ini disebabkan oleh gempuran barang impor dan persaingan harga yang tidak sehat, sehingga membuat banyak produsen dalam negeri terpaksa mengurangi produksi dan merumahkan pekerja. Dampak ini memperburuk perekonomian dan meningkatkan angka pengangguran.

Tax and Financial Consultant sekaligus CEO Karunia Consultant, Dwie Ratna Winarsih, menyatakan bahwa kondisi saat ini berbeda dengan krisis 1998, meskipun tekanan ekonomi tetap signifikan. Menurutnya, deflasi yang terjadi saat ini adalah efek domino dari pandemi, yang memaksa banyak produsen melakukan efisiensi untuk tetap bertahan. Pengurangan tenaga kerja menjadi salah satu langkah yang tidak terhindarkan.

Di tengah situasi ekonomi yang tidak stabil, Dwie menekankan pentingnya perencanaan keuangan yang bijak. Ia menyarankan agar masyarakat, terutama generasi muda, mulai memikirkan investasi sebagai langkah untuk meningkatkan nilai aset mereka. “Menabung memang aman, tetapi investasi bisa memberikan keuntungan lebih besar jika dilakukan dengan strategi yang tepat,” ujarnya dalam acara Coffee Break yang digelar Bank Jabar Banten (BJB) di Surabaya, Jumat (18/10/2024).

Dwie menyoroti bahwa investasi harus didasari oleh prinsip diversifikasi, yaitu menyebar dana di berbagai instrumen untuk meminimalisir risiko. “Investor di seluruh dunia memegang prinsip yang sama—tidak menginvestasikan seluruh dananya di satu sektor. Diversifikasi sangat penting,” jelasnya.

Selain itu, ia mengingatkan bahwa investasi bukan pengganti pendapatan aktif. Meskipun investasi dapat membantu meningkatkan nilai aset, generasi muda tetap harus fokus pada karier dan penghasilan utama. “Investasi adalah cara untuk membangun kekayaan jangka panjang, tapi kita tetap harus bekerja keras,” tambahnya.

Dalam situasi ekonomi yang tidak menentu, memahami momen yang tepat untuk berinvestasi juga penting. Hal ini berlaku untuk berbagai jenis investasi, mulai dari properti, saham, hingga emas. Menurut Dwie, pemahaman tentang risiko dan kapasitas finansial sangat penting agar investasi tidak menjadi spekulasi belaka.

Bagi generasi muda, Dwie menyarankan agar mereka mulai belajar tentang investasi dan mengembangkan strategi untuk masa depan. Dengan manajemen keuangan yang baik, mereka bisa tetap bertahan bahkan berkembang di tengah tekanan ekonomi yang diakibatkan oleh deflasi. (den)