Jakarta, BisnisJatim.Id – Luar Biasa. Kegiatan Festival Ekonomi Syariah Indonesia atau Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2024 yang digelar sejak 30 Oktober hingga 3 November 2024 berhasil meraih transaksi cukup besar Rp 1,85 triliun.
Destry Damayanti, Deputi Gubernur Senior BI mengatakan transaksi bisnis Rp 1,85 triliun tersebut terdiri atas komitmen dan realisasi pembiayaan Rp 641 miliar, komitmen dan realisasi transaksi perdagangan Rp 295 miliar, serta komitmen kerja sama ekosistem keuangan syariah Rp 1 triliun.
Dari kegiatan business matching, maka ISEF 2024, mencatat hampir Rp 2 triliun deals, berupa, yang satu adalah komitmen dan realisasi pembiayaan sebesar Rp 641 miliar.
Kedua, komitmen dan realisasi perdagangan sebesar Rp295 miliar, dan yang ketiga, komitmen kerja sama ekosistem keuangan syariah sebesar Rp1 triliun.
“Penjualan retail dalam empat hari mencatat angka yang fantastis. Dengan sekitar 5 ribu exhibitor di luar, total omset penjualan mencapai Rp 115 miliar,” ujar Destry, dilansir Antara, Minggu (3/11).
Dikatakan, ISEF 2024 tidak hanya menjadi wadah bagi pelaku ekonomi dan keuangan syariah untuk memasarkan produknya, tapi juga beberapa kegiatan untuk mendorong akses pelaku ekonomi dan UMKM syariah khususnya terhadap pembiayaan dan pasar global melalui kegiatan business matching.
Untuk menjdikan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah global, maka sinergi, inovasi, digitalisasi, serta compliance terhadap syariah menjadi strategi penguatan ekosistem dan keuangan syariah Indonesia yang harus dilakukan secara lebih mendalam mulai saat ini sampai ke depannya.
“Maka tentunya, visi Indonesia menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia dapat kita laksanakan melalui program-program yang tentunya kita telah susun bersama secara sistematis dan efisien,” ujarnya.
Ia mengatakan BI, Kementerian Agama, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak bisa sendirian memperkuat ekosistem dan keuangan syariah, namun harus ada sinergi dan kolaborasi erat antarpemangku kepentingan termasuk dunia usaha.
BI terus bersinergi dengan pemerintah, otoritas terkait, dan industri guna memperkuat ekonomi dan keuangan syariah yang akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
“Dalam rangka terus memperkuat ekonomi keuangan syariah kita, kita harus bersama-sama. Termasuk juga pelaku bisnis di luar, pelaku usaha syariah, mari kita bersama-sama. Karena memang ekosistem dari ekonomi dan keuangan syariah itu tidak bisa sendiri-sendiri,” tutup Destry. BJ3/Ant