Surabaya , BisnisJatim.Id – Produk-produk Namira Ecoprint mencuri perhatian publik di ajang Surabaya Fashion Parade (SFD) yang dimulai Kamis (6/10/2022) malam. Pasalnya, Namira mampu menyajikan karya busana yang eksklusif, elegan, dan ramah lingkungan.
SFP 2002 berlangsung di di Convention Hall Tunjungan Plaza (TP) 3 dan Atrium TP 3 Surabaya mulai 5-9 Oktober 2022. Acara ini diikuti 11 desainer dari Indonesia dan mancanegara. Mereka bergantian memamerkan karyanya dalam Surabaya Fashion Parade ini.
Para pengunjung dapat melihat beragam koleksi busana dari desainer Surabaya yang ditampilkan oleh para model peraga di atas catwalk.
Ada empat tema tema dalam SFP 2022 kali ini, yakni Incubator Show, Moslem, Evening Gown dan Urban Wear. Semua tema tersebut menjadi satu kesatuan dengan tema utama, Synchronice, yang berarti menyatukan gaya hidup yang berubah-ubah dan berfokus pada sustainable fashion untuk industri yang ramah lingkungan.
Yayuk Eko Agustin Wahyuni, owner Namira Ecoprint, mengaku senang bisa ikut SFP 2022. “Ini ajang bergengsi dan berkelas. Kami senang bisa menjadi bagian dari event ini,” kata Eko Agustin, Jumat (7/10).
“Namira menyajikan beragam produk handmade yang berasal dari lingkungan hayati atau alam,” tambah perempuan energik ini.
Menurut dia, gaya hidup yang ramah lingkungan semakin digemari masyarakat. Motif yang dihasilkan dari ecoprint ini lebih kontemporer dibandingkan batik yang digambar atau pun dicetak dengan motif batik yang klasik.
“Kami memberi sentuhan terbaru dan menginspirasi bagi masyarakat luas,” tegas Yayuk.
Lewat konsep yang fresh ini, Yayuk berharap akan menginspirasi banyak orang untuk lebih berani tampil beda dan membentuk mindset masyarakat untuk menciptakan fashion yang unik.
Founder SFP Dian Apriliana Dewi mengatakan, pergelaran fashion terbesar di Surabaya ini merupakan upaya untuk memperluas ruang para pelaku usaha untuk unjuk gigih dengan produk yang mereka punya.
Dian menuturkan, pihaknya ingin mengajak para pelaku industri fashion terus berkarya. Tema Synchronize yang diusung pada penyelenggaraan tahun ke-15 ini, menjadi langkah transisi pascapandemi.
Menurut dia, tak mudah untuk tetap menyelenggarakan acara yang diikuti para pegiat fashion. Terutama dalam dua tahun pandemi.
“Dalam kondisi pandemi tahun- tahun terakhir memang tidak gampang. Namanya berkarya tidak boleh stop. Harus disalurkan diberi fasilitas dan jalan. Kreativitas desainer ini dalam pandemi tetap bekerja dan berkarya,” katanya.
Di ajang ini, tidak hanya diberi ruang dalam menampilkan produk mereka, para pelaku usaha terpilih juga mendapatkan bimbingan langsung dari desainer yang tergabung di Indonesian Fashion Chamber (IFC). Ini dimaksudkan agar desain dan jahitan busana yang dibuat layak mengikuti SFP 2022.
SFP 2022 tidak hanya diramaikan dengan catwalk para model, SFP juga menghadirkan beragam talkshow menarik untuk satu minggu ke depan. Seperti, talkshow mengenai kebaya dulu dan sekarang, dancing in the rain, Synchronize bangkit bersama UMKM, dan masih banyak lagi.Bj3