Surabaya, BisnisJatim.Id – PT Sekar Laut Tbk berencana membagikan dividen sebesar Rp 9 per lembar saham. Hal itu dilakukan setelah dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) para pemegang saham menyetujui.
John Gozal, Direktur PT Sekar Laut Tbk, menjelaskan, dalam RUPST yang digelar di Grand Swissbell Inn Hotel Surabaya, ada beberapa agenda. Dan salah satunya adalah pembagian dividen kinerja Perseroan tahun 2024.
“Dalam RUPS diputuskan pembagian dividen sebesar Rp 9. Jumlah ini mengalami kenaikan dari tahun lalu baik dari sisi persentase dan nilai laba. Jumlahnya hampir setara dengan 50 persen yakni sekitar Rp 55 miliar,” ujar John Gozal usai RUPST, Rabu (23/4).
Sementara itu kinerja tahun 2024, SKLT berhasil meningkatkan penjualan cukup signifikan. Hal ini terlihat dari pendapatan Perseroan sebesar Rp 2,293 triliun. Jumlah tersebut naik 28 persen dari tahun 2023 sebesar Rp 1,79 triliun.
Sedangkan laba bersih Perseroan juga mencatat pertumbuhan signifikan. Kalau tahun 2023 laba bersih SKLT sebesar Rp 78 miliar. Namun tahun 2024 naik 53 persen menjadi 119 miliar. Hal ini karena penjualan domestic dan ekspor mengalami peningkatan.
“Tahun 2025, kami optimis penjualan akan naik 10-20 persen. Demikian juga laba bersih kami targetkan naik minimal 20 persen,” tambahnya.
Sementara itu, Jimmy Herlambang, Corporate Secretary menambahkan, untuk mencapai target tersebut, pihaknya akan melakukan berbagai langkah strategis. Seperti memperluas pasar ekspor terutama ke Afrika dan Timur Tengah karena potensinya cukup besar.
HIngga saat ini produk SKLT terutama krupuk udang dan aneka sambal telah diekspor ke 38 negara di Asia, Eropa dan Amerika. Dan pasar di Belanda merupakan salah satu yang terbesar dengan kontribusi 40 persen dari total ekspor Perseroan.
“Kami tidak terpengaruh kebijakan tarif Amerika. Karena eksspor kami ke Amerika keci, hanya 3-5 persen. Tapi kami tetap mencari peluang pasar ekspor baru terutama di Afrika dan Timur Tengah. Saat ini kontribusi pasar ekspor sebesar 25-30 persen,” ungkap Jimmy.
Selain itu, pihaknya juga terus memperluas distribusi di pasar domestik terutama di Kawasan Indonesia Timur. Untuk itu, pihaknya mengaloasikan belanja modal sebesar Rp 100 miliar untuk membangun beberapa gudang baru di Palu, Kendari, Kupang dan Bali.
Pihaknya juga merevitalisasi mesin produksi. Saat ini utilitas mesin produksi mencapai 80-85 persen. Hal ini akan mendukung pencapaian target kinerja Perseroan dengan pertumbuhan 20 persen.
“Kami juga terus melakukan inovasi produk baik sambal maupun krupuk. Sehingga pasarnya semakin luas,” ungkap Jimmy. BJ1