Bisnisjatim.id, Surabaya – Setelah sempat vacum selama hampir tiga tahun, Coffee Toffee hadir kembali dengan gebrakan baru. Kali ini menggandeng Holycow! Steakhouse, cafe kebanggaan warga Surabaya ini resmi beroperasional kembali di jalan Taman Apsari Surabaya.
CEO & Founder Coffee Toffee Odi Anindito mengatakan kolaborasi yang dilakukan tersebut adalah untuk memberikan suasana baru bagi pengunjung. Seperti diketahui, Coffee Toffee terletak di cagar budaya kelas A Kota Surabaya. Itu sebabnya, ia ingin pengunjung bisa merasakan minum kopi makan steak sambil menikmati suasana bangunan kolonial dengan mengutamakan nilai-nilai cagar budaya.
“Kami ingin memudahkan customer dalam melengkapi kebutuhan hangoutnya. Dimana cafe ini sangat strategis di pusat kota dan berkonsep heritage. Dengan lokasi yang strategis serta berkonsep era kolonial serta intagramable, tentu sangat cocok untuk semua usia,” jelas Odi saat reopening, Sabtu(8/6).
Selain itu, konsepnya kali ini adalah saling melengkapi, di mana Coffe Toffee akan melengkapi menu fresh drink coffee yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dan Holycow! akan menyediakan beragam menu andalan steak dinner, launch, breakfast.
“Pengunjung di sini bisa menikmati steak dengan minuman andalan kopi lokalnya,” ujar Odi kembali.
Sementara itu, CEO and Founder Holycow! Steakhouse, Afit Dwi Purwanto mengatakan bahwa kolaborasi dengan Coffee Toffee ini merupakan yang pertama. Dan kedepan tidak menutup kemungkinan akan diperluas ke kancah nasional di beberapa kota di Indonesia.
“Kami berdua adalah brand yang berdiri puluhan tahun. Kami ingin mengajak para customer untuk menyuarakan kebanggaan dan kecintaan terhadap karya anak bangsa. Salah satunya dengan menikmati sajian steak yang menggugah selera dan kopi-kopi pilihan yang ada di Coffee Toffee,” paparnya.
Dengan kolaborasi yang terjalin antara Coffee Toffee dan Holycaw, merekapun berharap brand kopi lokal Indonesia dan steak berkualitas bisa diterima oleh semua kalangan mulai dari tua dan muda. Dan jadi tempat pilihan konkow bagi warga Surabaya selain di Mal. (kar)