Inilah 5 Tip Investasi Reksa Dana Saham di Tengah Kelesuan IHSG

Jakarta, BisnisJatim.Id – Dalam beberapa waktu terakhir ini Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan yang signifikan. Kenyataan ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan investor.

Head of IPOT Fund, Dody Mardiansyah menegaskan bagi para pemegang reksa dana saham, situasi ini tidak harus menjadi alasan untuk panik.

Dalam upaya memberikan solusi investasi jangka panjang yang optimal, imbuh Dody, IPOT Fund telah hadir dengan produk reksa dana saham Power Fund Series (PFS) yang berbeda dengan reksa dana saham konvensional karena real-time pricing, 100% transparansi portofolio, pencairan dana pasti dalam 2 hari dan multi opsi transaksi kepada para investor yang menginginkan potensi pertumbuhan modal yang tinggi melalui instrumen saham.

Ia lantas berbagi 5 tip penting agar investor tetap tenang dan bijak dalam berinvestasi reksa dana saham, meski IHSG sedang lesu.

  1. Fokus pada Jangka Panjang

Penurunan IHSG bersifat sementara dan merupakan bagian dari dinamika pasar yang normal. Reksa dana saham adalah instrumen investasi jangka panjang. Investor yang tetap fokus pada tujuan jangka panjangnya akan lebih mampu menghadapi fluktuasi pasar dengan tenang.

  1. Jangan Terburu-Buru Menjual

Saat IHSG turun, banyak investor yang tergoda untuk menjual investasinya karena takut kerugian lebih lanjut. Padahal, penjualan saat pasar lesu justru bisa membuat kerugian terealisasi. Sebaliknya, tetap bertahan dan menunggu perbaikan pasar sering kali menjadi strategi yang lebih bijaksana.

Ketika pasar turun, inilah waktu yang baik untuk mengevaluasi kinerja manajer investasi. Pastikan bahwa mereka memiliki rekam jejak yang baik dalam mengelola dana selama kondisi pasar yang sulit. Kinerja masa lalu dalam mengatasi volatilitas pasar dapat memberikan gambaran tentang kemampuan mereka di masa mendatang.

  1. Manfaatkan Harga Saham yang Lebih Murah

Penurunan IHSG membuka peluang bagi investor untuk membeli unit reksa dana saham pada harga yang lebih rendah. Ini adalah saat yang tepat untuk menerapkan strategi “buy on weakness” yaitu membeli ketika harga rendah dan memaksimalkan potensi keuntungan saat pasar kembali pulih.

  1. Diversifikasi Portofolio

Salah satu cara terbaik untuk mengurangi risiko saat pasar bergejolak adalah dengan diversifikasi. Pastikan portofolio tersebar di berbagai sektor dan instrumen keuangan. Reksa dana saham yang dikelola dengan baik biasanya memiliki diversifikasi alami, tetapi tidak ada salahnya mengecek ulang apakah portofolio sudah cukup seimbang.

Reksa dana saham Power Fund Series yang 100% transparansi portofolio memudahkan investor untuk melakukan pengecekan saham apa saja yang ada di dalam produk reksa dana saham tersebut.

  1. Tetap Tenang dan Hindari Spekulasi

Menghadapi penurunan IHSG memerlukan ketenangan. Hindari keputusan emosional dan spekulasi yang bisa merugikan investasi dalam jangka panjang. Kepercayaan pada proses investasi yang solid dan terencana adalah kunci untuk melalui masa-masa sulit ini.

“Investor perlu tetap optimis dan melihat penurunan pasar ini sebagai peluang investasi jangka panjang,” pungkas Dody. BJ1