SURABAYA-PT PP Property Tbk mulai memasarkan proyek superblock Grand Sagara di lahan seluas 5,6 hektar di sisi timur dan barat Jembatan Suramadu. View laut menjadi modal untuk menggaet calon penghuni hunian di 12 tower yang rencananya akan dibangun.
Grand Segara adalah kawasan terpadu yang terdiri dari residential, area retail, convention hall, hotel, pusat perkantoran yang ditujukan untuk menengah.
Direktur Pengembangan Bisnis Grand Sagara, Charles Indomora, mengatakan konsep Grand Segara mengadopsi berbagai lokasi wisata di Bali yang banyak dikunjungi para turis dari berbagai segmen, mulai kalangan tua sampai muda dengan jiwa dan tujuan berwisata yang berbeda satu sama lain. Ada yang menyukai ketenangan sambil menikmati pegunungan, maka dipilihlah tempat wisata seperti di Sanur, ada pula yang menyukai keramaian di tepi pantai sambil menikmati panorama laut, maka dipilihlah tempat wisata seperti di pantai Kuta. Nah, terinpirasi oleh berbagai tempat wisata di Bali tersebut, dengan view 360 derajat Grand Segara menjanjikan berbagai view yang bisa dinikmati, mulai pegunungan, laut dan kota Surabaya dari tower yang akan dibangun.
“Jadi tinggal di Grand Sagara nanti, kita serasa berlibur setiap hari, bisa menikamti berbagai view seperti di Bali,” kata Charles usai product knowledge Grand Segara di Ballroom Dyandra Surabaya, Rabu (14/11).
Charles menyatakan pengembangan proyek Grand Segara ini sejalan dengan rencana Pemkot Surabaya untuk mengembangkan kawasan wisata di Suramadu dengan akan dibangunnya kereta gantung yang melintasi sisi timur hingga barat Suramadu sepanjang 700 meter untuk tahap pertama. “Pengembangan wisata ini tentu akan meningkatkan nilai investasi di Grand Sagara,” ungkapnya.
Project Director Grand Sagara, Satrio Sujatmiko, mengatakan di Grand Sagara akan dibangun 12 menara dan pembangunannya akan dibagi melalui beberapa fase. Untuk fase pertama akan dibangun satu tower, yaitu Adriatic Tower, yang sudah mulai dipasarkan dengan harga perdana yang dibanderol Rp 350 juta per unit. Nantinya, setiap satu atau dua bulan sekali harganya akan dinaikkan agar investasi di Grand Sagara menarik. “Fase berikutnya kita juga akan bangun tower premiun dan super premium,” katanya.
Adriatic Tower adalah hunian high-rise villa dengan konsep resort yang memiliki 1.040 unit kamar dengan tiga tipe, yakni studio, satu bedroom dan 2 bedroom. Tower dengan nilai investasi sekitar Rp 400-600 miliar itu akan mulai dibangun pada Desember 2018 nanti bersamaan dengan pemancangan tiang perdana (groundbreaking). Butuh waktu sekitar 4 tahun sejak diluncurkan untuk menyelesaikan pembangunan Adriatic tower tersebut.
Direktur Realty PT PP Property Tbk Galih Saksono mengatakan Adriatic Tower ditujukan untuk pasar menengah dan hal itu merupakan keputusan yang tepat karena saat ini segmen itulah yang ceruknya masih terus berkembang. Sehingga, dia juga optimistis tower tersebut akan cepat terserap pasar seperti halnya yang terjadi pada proyek PP lainnya di beberapa tempat. “Saat ini market middle yang masih cukup seksi di tengah kondisi pasar property di Surabaya. Jadi saya optimistis tower ini cepat diserap pasar,” ujarnya.
Vice President 3 PT PP property Tbk Rudy Harsono menambahkan konsep yang dikembang PP Property pada setiap proyeknya adalah menciptakan produk properti yang berbeda. Dengan keunikan itu produknya juga diminati pasar pasar. “Setiap produk PP selalu terserap pasar karena ada perbedaan itu dan ini menjadi jawaban kalau pasar properti masih seksi terutama di market midle,” tuturnya.(RD)