Gunakan Teknik Endoscopi Minimally Invasive, Ciputra Hospital Sukses Operasi Tumor Hipofise Secara Live  

Surabaya, BisnisJatim.Id – Ciputra Hospital Surabaya kembali menyelenggarakan operasi live surgery penanganan tumor hipofise menggunakan metode Edoscopi Minimally Invasive. Operasi ini menunjukkan komitmen rumah sakit dalam menghadirkan inovasi medis terkini untuk pasien di Indonesia.

“Tumor hipofise adalah jenis tumor yang tumbuh di kelenjar hipofise, yang terletak di bagian dasar otak dan berperan penting dalam mengontrol fungsi berbagai kelenjar dalam tubuh,” kata dr. Agus Chairul Anab,Sp.BS atau akrab disapa dokter ACA , spesialis bedah saraf di Ciputra Hospital Surabaya yang memimpin tim operasi, Sabtu (28/9).

Dikatakan, penanganan konvensional untuk tumor seperti ini sering melibatkan operasi besar yang dapat berisiko tinggi serta membutuhkan waktu pemulihan yang lama. Siapapun akan khawatir membayangkan operasi konvensional terutama di kepala.

Namun, melalui teknik Edoscopi Minimally Invasive, pembedahan dapat dilakukan dengan sayatan kecil (key hole) , mengurangi risiko komplikasi, mempercepat proses pemulihan pasien, dan menghasilkan hasil klinis yang lebih baik.

Teknik Endoscopi Minimally Invasive ini memungkinkan tim medis mengakses tumor melalui lubang kecil (Key hole), berukuran sekitar 1-2 cm. Juga dapat meminimalisir trauma pada jaringan sekitar otak, mengurangi rasa nyeri pasca operasi, dan mempercepat waktu pemulihan pasien.

“Selain itu, penggunaan teknologi endoskopi canggih memungkinkan visualisasi yang lebih baik sehingga presisi operasi lebih tinggi. Alhamdulillah operasi lancar, sekitar 1,5 jam sudah selesai. Pasien juga kondisinya baik. Kita akan observasi jika terus membaik besok sudah bisa pulang,” tambah dr ACA.

NYAMAN DAN TENANG: Keluarga Pasien Sunarko menunggu di ruang tunggu yang nyaman dan bisa menyaksikan perkembangan proses operasi Tumor Hipofise secara live di Ciputra Hospital dari awal akhir sehingga merasa lebih tenang dan tidak was was. (Foto.DOK)

Dia menjelaskan, hingga saat ini belum diketahui secara pasti penyebab tumor hipofise. Namun secara umum, diantara penyebab tumor adalah radiasi termasuk dari HP. Sebab itu dia menyarankan agar tidak terlalu lama saat berkomunikasi dengan HP. Kalau bisa menggunakan headset.

Selain itu, penyebab lainnya adalah diantaranya adalah zat kimiawi yang sering dikonsumsi termasuk diantaranya adalah zat pengawet makanan.  Selain itu juga ada penyebab dari hormonal. Sementara genetika pengaruhnya hanya sekitar 10 persen.

Dia menyarankan agar orang yang sehat secara rutin melakukan cek MRI agar diketahui lebih dini jika ada tumor. Gejala yang umum diantaranya sering pusing terutama saat bangun tidur pagi hari tanpa ada gejala flu. Selain itu juga penglihatan semakin kabur. Bila tidak segera ditangani bisa buta.

“Kebetulan pasien ini gejalanya matanya kabur karena ada tekanan pada saraf mata. Tumornya ada yang padat dan cair. Dan sudah kami ambil,” ungkapnya.

Yang menarik, operasi tumor hipofise ini juga bisa disaksikan secara live. Sehingga keluarga yang menunggu di ruang tunggu khusus merasa lebih tenang dan tidak deg-degan. Sebab, semua tahapan proses operasi dilaporkan dan disaksikan secara langsung.

“Kami  merasa lebih tenang, tidak was-was. Karena semua proses bisa kami lihat dan dilaporkan secara berkala dari awal hingga selesai,” kata Dwi Sulistiani, istri pasien Sunarko.

Dia menjelaskan, suaminya sebenarnya sudah merasakan gejala sakit ini sejak satu tahun lalu. Bahkan sudah diperiksa di rumah sakit Saiful Anwar, Malang. Gejala itu semakin terasa sejak empat bulan terakhir terutama penglihatannya semakin kabur. Sehingga mengurangi aktivitasnya.

“Alhamdulillah hari ini (28/9) sudah selesai di operasi. Mungkin dua hari lagi sudah bisa pulang. Terimakasih. Pelayananya bagus. Susternya ramah-ramah, fasilitasnya lengkap dan canggih serta suasananya juga sangat nyaman,” ujar Dwi Sulistiani.

Sementara itu, Maria Palupi, Marketing Manager Ciputra Hospital Surabaya mengatakan, operasi ini merupakan contoh nyata dari dedikasi Ciputra Hospital Surabaya untuk memberikan perawatan terbaik bagi pasien.

Dengan dilaksanakannya operasi ini, Ciputra Hospital Surabaya kembali memperkuat posisinya sebagai salah satu pusat rujukan utama di bidang bedah saraf di Indonesia. Keberhasilan operasi ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam pengembangan teknik-teknik bedah minimal invasif yang semakin memperkecil risiko bagi pasien dan meningkatkan kualitas hidup mereka.

“Ciputra Hospital Surabaya memiliki empat layanan unggulan (Center of Excellence), yaitu Heart & Vascular, Neuroscience, Oncology dan Women & Children. Ciputra Hospital Surabaya juga memiliki layanan rehabilitasi medik, yaitu Ciputra Medical and Sport Rehabilitation Center dengan layanan unggulan salah satunya adalah Post Neurosurgery Rehabilitation,” ujar Maria. BJ3