Dorong Pertumbuhan UMKM, APINDO Gelar Expo & UMKM Fair

 

Bisnisjatim.id, Surabaya – Sebagai rangkaian dari penyelenggaraan Rapat Kerja dan Koordinasi Nasional (Rakerkonas), Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) menggelar APINDO Expo & UMKM Fair 2024 untuk memperkuat pertumbuhan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Indonesia. Pameran ini diselenggarakan pada Rabu – Jumat (28 -30/8/2024) di Novotel Samator, Surabaya.

Ketua Umum APINDO, Shinta W. Kamdani mengatakan sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia, UMKM menghadapi tantangan signifikan yang mempengaruhi daya saing dan pertumbuhan mereka.

“Untuk itu, APINDO berkomitmen untuk mendorong transformasi sektor ini melalui Roadmap Bidang UMKM. Inisiatif ini mencakup pembentukan satgas khusus, pengadaan pendanaan, peningkatan kemudahan berusaha, serta fasilitasi akses dan informasi pasar,” kata Shinta di sela pembukaan APINDO Expo & UMKM Fair 2024, Rabu (28/8/2024).

Berdasarkan survei terbaru yang dilakukan oleh APINDO kepada pelaku usaha di berbagai wilayah Indonesia, tantangan utama yang dihadapi UMKM mencakup akses keuangan dan modal (51%), akses pasar, pemasaran, dan promosi (35%), serta akses ke bahan baku, alat produksi, dan teknologi (9%). Di sisi lain, regulasi yang kompleks dan keterbatasan keterampilan juga menjadi kendala yang perlu segera diatasi (5%). Di sisi lain, UMKM mampu menyerap 96,6% tenaga kerja nasional.

Lebih lanjut, Shinta menegaskan APINDO juga berfokus pada penguatan basis data UMKM dan memastikan praktik berkelanjutan melalui program UMKM Inklusif dan Lestari. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing UMKM dan menjadikan mereka lebih adaptif terhadap tantangan global serta berkontribusi lebih besar terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.

Ketua DPP APINDO Jawa Timur, Eddy Widjanarko, menambahkan bahwa kekuatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) tak dapat dipisahkan dari peran serta APINDO. Eddy menyampaikan bahwa banyak anggota APINDO di berbagai daerah masih bergerak di sektor Small Medium Enterprise (SME), yang menjadi tulang punggung ekonomi lokal.

“Contohnya di Banyuwangi dan Jember, anggota APINDO berhasil mengekspor produk seperti manggis, okra, dan edamame. Ini tak hanya mengakomodir petani lokal, tetapi juga menjadi bukti bahwa APINDO berkomitmen untuk mengembangkan UMKM menjadi Industri Kecil Menengah (IKM) dan seterusnya. Di sini ada potensi yang sangat besar yang perlu kita kembangkan,” ujar Eddy.

Lebih lanjut, Eddy menyoroti peran APINDO dalam menaikkan level UMKM melalui program APINDO UMKM Merdeka (AUM). Program ini, yang telah memasuki batch ketujuh, akan kembali digelar di Jawa Timur pada periode September 2024 hingga Januari 2025.

“AUM merupakan wujud nyata kontribusi APINDO dalam mendukung UMKM untuk naik kelas. Kami percaya bahwa melalui program ini, UMKM di Jawa Timur akan semakin berdaya saing dan mampu menembus pasar internasional,” tambahnya.

DPP APINDO Jawa Timur, yang kembali dipercaya untuk menjadi tuan rumah AUM batch ketujuh, akan berfokus pada peningkatan kapasitas pelaku UMKM melalui berbagai pelatihan dan pendampingan. Dengan ini, APINDO berharap dapat memberikan kontribusi signifikan dalam memperkuat perekonomian daerah dan nasional.

Melalui program-program seperti AUM, APINDO terus berupaya memajukan sektor UMKM dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif serta berkelanjutan. Eddy juga menegaskan bahwa APINDO akan terus menjalin sinergi dengan pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk memastikan pengembangan UMKM yang berkesinambungan.

Wakil Ketua Bidang UMKM dan Koperasi DPP APINDO Jawa Timur, yang juga Seksi Pameran dan Promosi Rakerkonas XXXIII, Raka Bagus menjelaskan upaya APINDO meningkatkan perekonomian nasional melalui sektor UMKM terus digenjot. Salah satunya adalah scaling up dalam bentuk workshop yang digelar bersamaan dengan Rakerkonas APINDO.

Acara ini akan dibuka dengan berbagai lokakarya yang dirancang untuk memberikan pelatihan praktis kepada UMKM. Beberapa topik yang akan dibahas antara lain peningkatan bisnis untuk kesejahteraan rumah tangga, teknologi untuk mendukung karir dan tenaga kerja, serta strategi pemasaran yang efektif bagi UMKM. Selain itu, akan ada sesi panel diskusi yang menghadirkanpara pakar di bidang pendanaan, investasi, dan pengembangan bisnis.

Pameran UMKM akan menjadi salah satu highlight acara ini, menampilkan lebih dari 40 tenant dari berbagai sektor industri seperti teknologi, kuliner, konstruksi, fesyen, dan layanan konsultasi pajak, diantaranya Gelora Djaja (DSC), Ladang 5, Dizzy Batik, Mami Mega, Arafatea.

Para peserta pameran akan mendapatkan kesempatan untuk memperluas jaringan, bertemu dengan calon pembeli dan investor, serta mendapatkan pendampingan dari berbagai pihak terkait.

Selama tiga hari, diadakan juga forum bisnis yang bertujuan untuk mengembangkan keterampilan dan kapabilitas UMKM. Para pembicara yang terdiri dari pelaku usaha, inkubator, dan profesional akan membagikan pengalaman dan pandangan mereka terkait berbagai aspek bisnis seperti perpajakan, pemasaran, investasi, dan lainnya. (sis)