SURABAYA, BISNISJATIM.ID – Launching angkutan umum di Surabaya, Feeder, yang dilakukan Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, pada hari Kamis (2/3) secara hybrid disambut manajemen CitraLand Surabaya dengan gembira. Selain CitraLand Surabaya sebagai salah satu rute Feeder, juga kebijakan ini diharapkan bakal mengurangi kemacetan di Surabaya.
Launching dilakukan secara hybrid. Selain di Siola, launching secara daring juga dilakukan di beberapa tempat seperti Puspa Raya Citraland Surabaya, Terminal Benowo, SWK Penjaringan Sari, Terminal Joyoboyo dan PNR Mayjend Sungkono.
Di CitraLand Surabaya, launching Feeder dihadiri Lauw Hendra (Associate Director PT Ciputra Development Tbk), Yuliarso Christiono (General Manager CitraLand Surabaya), Kevyn Hadianto (General Manager CitraLand Utara) Nada Putri (City Manager CitraLand) serta sejumlah pejabat dari Kecamatan Lakarsantri, Kecamatan Sambikerep dan warga CitraLand Surabaya.
Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, dalam sambutannya mengatakan, kehadiran Feeder diharapkan bisa mengurangi kemacetan di Surabaya. Sebab sebagai kota metropolitan, banyak yang datang ke Surabaya setiap hari terutama dari Gresik dan Sidoarjo.
Hal ini terlihat pada pagi hari, arah menuju masuk Surabaya, jalanan padat sekali dan macet. Sebaliknya arah keluar Surabaya sepi. Sementara kalau sore hari, arah keluar Surabaya jalanan sangat padat dan cenderung macet. Sementara yang masuk ke Surabaya cenderung sepi.
“Karena itu mau tidak mau transportasi massa harus dibenahi sehingga masyarakat senang naik angkutan umum. Kalau tidak akan macet terus. Feeder ini bagian upaya kami untuk mengurangi kemacetan di Surabaya ,” kata Eri Cahyadi, Kamis (2/3).
Eri berpesan agar angkutan umum harus diperhatikan kebersihannya. Sehingga penumpang merasa nyaman dan aman. Selain itu, ketapatan waktunya juga harus dipikirkan. Jangan sampai naik angkutan umum tapi malah terlambat datang di kantor. Karena itu, Feeder harus terkoneksi dengan jalur Surabaya Bus sehingga bisa memudahkan masyarakat.
“Dan yang penting lagi ongkosnya harus murah dan terjangkau. Kalau biayanya lebih mahal, maka jangan harap masyarakat akan mau naik angkutan umum,” tambahnya.
Untuk memotivasi masyarakat naik angkutan umum Feeder, Eri Cahyadi mengajak semua PNS di Surabaya setiap hari Jumat diwajibkan naik angkutan umum. Bahkan bila perlu menggunakan kartu yang bisa ditapping sehingga akan muncul namanya saat PNS men tap kartunya.
“Mohon kerjasamanya. Mohon doa restunya. Mari kita biasakan menggunakan transportasi masal. PNS harus kasi contoh naik transportasi masal. Kalau kita nyuruh orang lain, belajarlah dari diri sendiri. Bila perlua Kadishub seminggu tiga kali naik angkutan masal. Dengan ini Feeder kami resmikan,” tandas Eri.
Sementara itu, Lauw Hendra, Associate Director PT Ciputra Development Tbk, secara simbolis memberangkatkan feeder dari CitraLand. Bahkan dia juga ikut rombongan mencoba berkeliling naik feeder bersama pejabat dari kecamatan Lakarsantri dan Sambikerep dan warga Citraland Surabaya.
Usai berkeliling dengan Feeder, Lauw Hendra, menjelaskan, kehadiran kendaraan umum Feeder akan direspond baik masyarakat. Karena Feeder didesain sangat nyaman dan aman. Selain ber AC juga ada CCTV dan pembayarannya cashless.
“Ini terobosan dari Pemkot yang luar biasa. Masyarakat akan lebih nyaman menggunakan kendaraan umum. Ini bener-bener keren,” kata Lauw Hendra.
Dia yakin, Feeder yang salah satu shelternya ada di CitraLand tepatnya di taman sebelah barat pasar modern Fresh Market, akan disambut baik masyarakat. Mereka terutama yang tinggal di sekitar CitraLand bisa memanfaatkan Feeder dengan nyaman dan aman bila ingin pergi ke tengan kota Surabaya.
“Memang banyak challenge nya. Harus bersih dan tepat waktu. Itu yang harus dijaga sehingga mayarakat mau beralih dari kendaraan pribadi untuk menggunakan kendaraan umum,” tambahnya.
Nada Putri, City Manager CitraLand Surabaya menambahkan, warga citraland menyambut adanya public transportation masuk citraland. Ini menjadi salah satu fitur di Surabaya yang akan membantu mengurangi kemacetan di Surabaya.
“Harapan kedepan semakin banyak yang memanfaatkan angkutan umum, sehingga semakin bermanfaat,” kata Nada.
Ali Mustofa, Sub Koordinator Angkutan Jalan dan Terminal Dishub Surabaya, menjelaskan, angkutan Feeder merupakan salah satu upaya Pemkot Surabaya untuk mengurangi penggunaan kendaraan pribadi. Ini langkah awal.
Saat ini memang baru ada lima rute yakni CitraLand – HR Mohammad, Mayjend Sungkono – Embong Wungu, Benowo – Tunjungan, Joyoboyo – Kedung Asem, SWK Penjaringan Sari – Gunung Anyar. Namun kedepan rute akan terus ditambah sehingga Feeder bisa menjangkau ke semua wilayah Surabaya.
Tahun ini pihaknya akan menambah 2-3 rute lagi sehingga lebih merata jangkauannya. Sementara jumlah unit kendaraan Feeder yang dioperasikan tahap awal ini sebanyak 52 unit. Dan tahun ini rencana akan ditambah 15 unit lagi. Khusus yang di rite CitraLand Surabaya, saat ini baru dioperasikan 6 unit.
“Kami layani lebh dahulu yang banyak demandnya. Dengan harapan semua angkutan umum terintegrasi, harga murah, aman dan nyaman, masyarakat akan lebih banyak mengggunakan kendaraan umum,” kata Ali Mustofa. BJ3